menulis  kalimat  berarti  menulis  gagasan  yang  disampaikan  oleh penulis  kepada  pembaca  supaya  gagasan  itu  nantinya  sampai  di
benak pembaca tanpa penyimpangan, kekeliruan, dan kekurangan, sesuai  dengan  dengan  apa  yang  dimasud  gagasan  penulis.  Jika
hal  itu  tercapai,  kalimat  yang  mengandung  gagasan  itu  dinilai efektif.
52
8. Ejaan dan Tata Tulis
Ejaan  adalah  keseluruhanpe  raturan  bagaimana  melambangkan bunyi  ujaran  dan  bagaimana  antarhubungan  antara  lambing-
lambang itu pemisah dan penggabungannya dalam suatu bahasa. Secara  teknis,  yang  dimaksud  dengan  ejaan  adalah  penulisan
huruf,  penulisan  kata,  dan  pemakaian  tanda  baca.
53
Sedangkan tanda  baca  berperan  untuk  menunjukkan  struktur  dari  organisasi
suatu tulisan, intonasi serta jeda. Tanda baca meliputi tentang ., ,, , ? dan lain sebagainya.
B. Penelitian Relevan
Berdasarkan  dari  hasil  tinjauan  peneliti.  Penelitian  membuktikan bahwa  media  sangat  berperan  aktif  dalam  menunjang  peningkatan
pemeblajaran siswa dalam menulis karangan persuasi. Hal tersebut dapat dilihat  dari  beberapa  penelitian  yang  telah  dilakukan  oleh  Qoriatun
Fakultas  Ilmu  Tarbiyah  dan  Keguruan  Universitas  Islam  Negeri  Jakarta 2014  dengan  judul  “Penulisan  Paragraf  Persuasif  pada  Tugas  Siswa
kelas  X  Madrasah  Aliyah  Nahdatul  Ulama  Putra  Tahun  Pelajaran 20122013
”.  Hasil  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  kemampuan siswa  dalam  menulis  paragraf  persuasif  dengan  pola  pengembangan
sugesti  dan  mengetahui  keefektifan  siswa  dalam  menulis  paragraf persuasif. Kelebihan dari penelitian yang dilakukan Qoriatun adalah dapat
52
Untung Yowono, Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan Menulis dan Mencermatinya, Jakarta:   Yayasan  Obor  Indonesia, 2004,  hlm 124.
53
Zaenal Arifin dan  Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo, 2010, hlm 164.
meningkatkan  kemampuan  menulis  paragraf  persuasi  dengan  pola pengembangan  sugesti  dan  mengetahui  keefektifan  peserta  didik  dalam
menulis  paragraf  persuasif,  karena  peserta  didik  menjadi  lebih  mudah menuangkan  ide  atau  gagasan  ke  dalam  sebuah  tulisan,  sedangkan
kekurangan dalam  penelitian  ini  jika  dilihat  dari  peserta  didik  yang
kurang pandai dalam menungkan ide kedalam sebuah tulisan, maka siswa tersebut  akan  mengalami  kesulitan  karena  tidak  ada  media  yang
membantu. Hasil  penelitian  yang  berhubungan  dengan  penelitian  ini  adalah
penelitian  yang  berjudul “Peningkatan  Keterampilan  Menulis  Persuasi
dengan  Media  Iklan  Advertorial  pada  Siswa  Kelas  X  SMA  Negeri  1 Prembun  Kebumen
”  oleh  Ambarwati  Fakultas  Bahasa  dan  Seni Universitas  Negeri  Yogyakarta  2011.  Penelitian  tersebut  dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menulis persuasi dengan menggunakan media  gambar  iklan  advertorial  berhasil  meningkatkan  kemampuan
menulis  persuasi  siswa.  Hal  ini  dapat  terlihat  dari  skor  rata-rata  menulis persuasi  sebelum  diberi  tindakan  dengan  setelah  diberi  tindakan
menunjukkan  adanya  peningkatan.  Kelebihan  dari  penelitian  yang dilakukan oleh Ambarwati dengan menggunakan media iklan advertorial
dapat merangsang daya imajinasi siswa dalam menulis karangan persuasi, kekurangan  dari  penelitian  ini  karena  bentuk  iklan  advertorial  adalah
bentuk  periklanan  yang  disajikan  dengan  gaya  bahasa  jurnalistik, sehingga  isi  pesan  dan  gaya  penulisannya  lebih  serius,  biasanya
ditampilkan  angka-angka  hasil  riset,  statistik,  menyebabkan  siswa  tidak dapat mengembangakan ide ke dalam sebuah tulisan karena bahasa  yang
digunakan tidak dapat dicerna oleh siswa. Selain penelitian di atas, Yenika Yana Sari  Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan  Univeristas Maritim Raja Ali  Haji Tanjungpinang 2014 menulis Artikel E-
Journal dengan judul “Kemampuan Menulis Karangan Persuasif  Melalui  Media  Poster  Siswa  Kelas  X  Sekolah  Menengah
Kejuruan  Negeri  4  Tanjungpinang  Tahun  Pelajaran  20132014”.  Hasil
penelitian  menunjukkan,  bahwa  kemampuan  siswa  dalam  menulis karangan persuasi melalui media poster siswa kelas X sekolah menengah
kejuruan  negeri  4  Tanjung  Pinang  tergolong  dalam  kategori  baik. Sedangkan  kelebihan  dari  penelitian  Yenika  Yana  Sari  dengan
menggunakan media poster siswa lebih mudah mengembangkan gagasan dan  kerangka  berpikir  siswa  menjadi  tersusun  dengan  baik,  sehingga
kemampuan  menulis    siswa  meningkat.  Media  poster  biasanya  dipasang ditempat-tempat  umum  yang  dinilai  strategis  seperti  sekolah,  kantor,
pasar,  mall,  dan  tempat-tempat  keramaian  lainnya,  sehingga  siswa  lebih mudah  mencari  media  poster  untuk  dituangkan  ke  dalam  sebuah  tulisan.
Kekurangan  dari  penggunaan    media  poster,  media  ini  terbatas  karena media poster  ini hanya berupa gambar yang mewakili semua informasi.
Ketiga  penelitian  tersebut  relevan  dengan  penelitian  ini  karena sama-sama  membahasa  tentang  menulis  sebuah  karangan  persuasi.
Sedangkan  perbedaannya  terletak  pada  penggunaan  jenis  media.  Peneliti mempuyai  gambaran  tentang  penggunaan  media  dalam  mengembangkan
keretampilan dalam menulis. Jika ketiga penelitian tersebut menggunakan pola  pengembangan  sugesti,  media  iklan  advertorial  dan  media  poster,
maka dalam penelitian ini menggunakan media iklan dalam keterampilan siswa dalam menulis karangan persuasi dengan menggunakan media iklan
tayangan  iklan  air  minum  aqua  pada  siswa  kelas  VIII.5  SMP
Islamiyah Ciputat.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini
dilakukan  di  SMP  Islamiyah  Ciputat,  Tangerang  Selatan yang terletak di jalan Kihajar
Dewantara No.23 Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian  ini  berlangsung  sejak  bulan  Desember  2014  sampai    Agustus
2015.  Pengambilan  data  penelitian  dilakukan  di  sekolah  tersebut, khusunya  pada  kelas  VIII.5  pada  pertengahan  semester  II  dua  Tahun
Pelajaran 20142015 .
B.
Metode Penelitian
Metode  penelitian  ini  adalah  petunjuk  yang  memberi  arah  dan corak penelitian, sehingga dengan metode yang tepat suatu penelitian akan
memperoleh  hasil  yang  maksimal.  Metode  dalam  penelitian  ini  adalah metode  deskriptif  kualitatif.
Moleong,  memaparkan  bahwa  penelitian kualitatif  adalah  penelitian  yang  bermaksud  untuk  memahami  fenomena
tentang  yang  dialami  subjek  penelitian  misalnya  perilaku,  persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam  bentuk  kata-kata  dan  bahasa,  pada  suatu  konteks  khusus  yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
1
Sedangkan  Sumadi  Suryabrata  memaparkan  secara  harfiah  bahwa penelitian  deskriptif  kualitatif  adalah  penelitian  yang  bermaksud  untuk
membuat pencandraan deskripsi mengenai situasi- situasi atau kejadian- kejadian.
2
Jika data yang ada adalah data kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan  dengan  cara  menyusun  dan  mengelompokkan  data  yang  ada,
1
Lexy J. Meleong, M.A, Metode Penelitian Kualitatif,  Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011,  h. 6.
2
Sumadi Suryzabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h.76