Kerangka Karangan Pengertian Karangan

pembaca untuk menikmati dengan panca indra apa yang dirasakannya. 16 Berdasarkan pengertian di atas, maka, penulis menyimpulkan bahwa kerangka karangan berdasarkan isi terdiri dari eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi, dan deskripsi. Dalam bahasa Inggris kata to persuade “membujuk; atau „meyakinkan’. Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia persuasi. 17 Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampikan penulisannya. Berbeda dengan argumentasi yang pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk mecapai kebenarannya, sedangkan persuasi lebih menggunakan pendekatan emosional. Persuasi juga menggunakan fakta, hanya saja, dalam persuasi bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadang- kadang dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis itu benar. Contohnya propaganda, iklan selembaran, dan kampanye. 18 Karangan persuasi adalah karangan yang mengajak, membujuk atau mempengarahui pembaca atau pendengaragar melakukan sesuatu. Lebih tepatnya lagi persasui adalah sebuah karangan yang dibuat oleh penulis untuk membuat si penerima informasi menjadi tertarik dengan isi dan ide atau gagasan dalam informasi tersebut lalu mau mengikuti atau dipengaruhi oleh informasi tersebut. 16 Ramlan Abdul Gani dan Mahmudah Fitriyah, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: FITK Pres, 2010, h. 134. 17 Lamuddin Finoza. Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Mawar Gempita, 1998, h. 163. 18 Kundharu Saddhono,St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung: Karya Putra Darwati, 2012, h.101. Ciri-ciri karangan persuasi: 1. Menimbulkan rasa tertarik dan percaya bagi pembaca ataupun pendengar 2. Memunculkan fakta yang tepat 3. Tujuan dan ajakannya jelas Karangan persuasi sering kali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. karangan ini juga sangat berguna untuk mengajarkan kita bagaimana membuat orang terpengaruh dan mau mengikuti keinginan kita. Persuasi sangat dibutuhkan oleh pelajar untuk mempelajari pengertian karangan persuasi. Karena selain dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, kemampuan membuat karangan persuasi akan membantu siswa untuk mempengaruhi orang lain sehingga memudahkan siswa untuk membuat sebuah karangan persuasi.

2.3 Teknik Pembelajaran Menulis Persuasi

Salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai alat peraga menng megarang tulisan persuasi adalah iklan. Tampilkanlah layar televisi sajian iklan sebuah produk. Lalu suruhlah para siswa menuliskan apa yang diucapkan oleh para pemeran iklan tersebut. Adakah unsur mengajar atau mempengaruhi pihak lain dalam iklan tersebut? Kedua hal inilah yang menjadi pokok dalam karangan persuasi. Setelah siswa mampu menuliskan dan memahami tayangan iklan tersebut, suruhlah mereka membuat lagi semacam itu dengan topik yang lain. Tetapi perlu diingat, tayangan iklan itu biasanya kalimatnya terpisah-pisah bahkan mungkin melompat-lompat karena seringkali disajikan dalam sebuah dialog, untuk mentrasfer ke dalam tulisan persuasi, hendaklah kalimat-kalimatnya disusun secara sistematis sebagaimana sebuah karangan. 19 19 Budinuryanta Y, Materi Pokok Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 12.17. Demikianlah beberapa teknik pengajaran menulis yang bisa dilakukan, dengan catatan teknik ini bukanlah satu-satunya cara. Masih banyak cara lain yang bisa dikembangkan sesuai dengan taraf kemampuan pembelajar. 20

3. Definisi Media

Definisi media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya, berarti „tengah’, „perantara’, atau pengantar. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam bahasa Arab, media disebut „wasail’ bentuk „jama’ dari „wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah’. Kata „tengah’ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai „perantara’ wasilah atau yang mengantarai kedua sisi tersebut, karena posisinya berada di tengah ia bisa jua disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. 21 Geaerlach dan Ely 1971 dalam buku Fathurrohman bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Atwi Suparman 1997 dalam buku Fathurrohman mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. 22 Dapat disimpulkan bahwa menurut penulis, media adalah alat yang digunakan sebagai pengantar informasi kepada penerima informasi. 20 Budinuryanta Y, Materi Pokok Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 12.17. 21 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012, h. 6. 22 Pupuh Fathurrohman, et al., Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, h. 65.