antara lain ibuprofen, asetosal dan parasetamol. Obat-obat tersebut juga dapat digunakan untuk menurunkan panas. Ibuprofen memiliki terapi antiradang lebih
tinggi dibanding efek penurun panas, sedangkan asetosal dan parasetamol efek penurun demamnya lebih tinggi dibanding efek anti nyeri Depkes RI, 2006.
Dosis pemakaian untuk dewasa umumnya tiga hingga empat kali sehari. Batas waktu penggunaan obat nyeri pada pengobatan sendiri adalah tidak lebih
dari lima hari Depkes RI, 2006.
2.6.3 Batuk
Batuk adalah refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran napas. Batuk juga membantu melindungi paru-paru dari aspirasi yaitu
masuknya benda asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Saluran pernapasan dimulai dari tenggorokan, trakhea, bronkus, bronkhioli sampai ke
jaringan paru-paru. Penyebab batuk ada dua, yaitu: faktor infeksi oleh bakteri dan virus, misalnya tuberkulosis, influenza, campak, batuk rejan. Faktor non infeksi
oleh debu, asap, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan Depkes RI, 2006.
Batuk dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Batuk berdahak, yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak di tenggorokan.
Batuk berdahak lebih sering terjadi pada saluran napas yang peka terhadap paparan debu dan lembab berlebih.
b. Batuk tak berdahak batuk kering, yaitu batuk yang terjadi apabila tidak ada sekresi saluran napas, iritasi pada tenggorokan , sehinga timbul rasa sakit.
Penanggulangan dengan terapi non obat adalah:
a. Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal.
b. Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang meragsang tenggorokan dan udara malam hari.
Penanggulangan dengan terapi obat adalah dengan menggunakan obat batuk. Sesuai dengan jenis batuk, maka obat batuk dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu ekspektoran pengencer dahak, antitusif penekan batuk. Banyak obat batuk dipasaran beredar dalam bentuk kombinasi yang tidak lebih
unggul dari bentuk tunggal. a. Ekspektoran Pengencer Dahak
Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi cairan saluran napas, sehingga
mempermudah perpindahan dahak dan ekspektoransinya
pengeluarannya. Beberapa ekspektoran yang dapat diperoleh tanpa resep dokter adalah: gliserilguaiakolat, ammonium klorida, bromheksin, dan succus
liquiritiae. b. Antitusif Penekan Batuk