e. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
2.5.4 Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisonal secara turun-temurun telah digunakan untuk
kesehatan berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat. Obat tradisional banyak digunakan masyarakat karena mudah didapat, harga terjangkau dan berkhasiat
untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit Ditjen POM, 1994. Golongan obat yang tidak diperbolehkan penggunaannya pada pengobatan
sendiri adalah golongan obat keras tetapi pada prakteknya golongan obat tersebut masih banyak digunakan oleh masyarakat. Obat keras adalah obat yang hanya
dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Obat keras mempunyai tanda khusus berupa lingkatan bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K
ditengah yang menyentuh garis tepi. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini antara lain: obat jantung, obat antihipertensi, obat antidiabetes, hormon,
antibiotika dan obat ulkus lambung Ditjen POM, 2008.
2.6 Penyakit dan Pilihan Obat Pada Pengobatan Sendiri
Penyakit-penyakit yang banyak diatasi dengan pengobatan sendiri antara lain: demam, batuk, flu, nyeri, diare dan maag Supardi, 2006; Abay, 2010.
2.6.1 Demam
Demam adalah keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya atau diatas 37
o
C dan merupakan gejala dari suatu penyakit. Demam dapat disebabkan karena faktor infeksi dan non infeksi.
a. Faktor infeksi antara lain: kuman, virus, parasit atau mikroorganisme lain. b. Faktor non infeksi antara lain: dehidrasi, alergi, stress, trauma, kelainan kulit
yang luas, penyakit keganasan seperti kanker. Pada demam karena infeksi kemungkinan dapat disertai menggigil.
Menggigil bukan merupakan suatu gejala infeksi karena menggigil juga dapat terjadi karena demam yang disebabkan alergi atau penyakit keganasan. Keringat
yang berlebihan umumnya terjadi pada saat temperatur tubuh turun secara tiba- tiba dan sering terjadi pada dini hari.
Penanggulangan dengan terapi non obat untuk mengatasi demam ringan dapat diatasi dengan banyak minum, kompres, alkohol di daerah lipatan tubuh
atau permukaan tubuh atau memakai pakaian yang tipis. Terapi obat yaitu dengan menggunakan obat penurun panas antipiretik dan hanya dianjurkan digunakan
jika dengan cara terapi non obat demam tidak dapat diatasi. Obat penurun panas antipiretik yang dapat digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Kedua obat
ini mempunyai efek penurun panas dan pereda nyeri yang setara. Dosis pemakaian obat penurun panas untuk dewasa umumnya tiga hingga 4
kali sehari. Batas waktu pemakaian obat penurun panas pada pengobatan sendiri tidak lebih dari 2 hari. Obat penurun panas tidak boleh diminum bersamaan
dengan obat flu karena umumnya obat flu sudah mengandung bahan obat yang sama dengan obat penurun panas. Jika menggunakan asetosal, sebaiknya diminum