22
II.1.7. Hubungan Antara Tegangan dan Regangan pada Konstruksi Baja
Dalam peraturan AISC 2005, perhitungan rumus kekuatan nominal Rn menggunakan tegangan leleh Fy maupun tegangan ultimate Fu, pemilihan tegangan
baik itu Fy maupun Fu didasarkan atas kemampuan struktur mempertahankan stabilitasnya setelah beban maksimum diberikan.
Grafik diatas menunjukkan hasil pengukuran hubungan tegangan - regangan dalam percobaan tarik baja. Tipikal grafik tersebut hanya dapat diperoleh pada percobaan tarik
baja lunak mild. Benda uji baja diberikan beban tarik sehingga tegangan baja meningkat dari titik O
sampai ke titik A. Ordinat titik A disebut tegangan proporsional Fp. Hubungan tegangan – regangan dari titik awal sampai titik A masih linear. Daerah antara titik O
Universitas Sumatera Utara
23
dengan titik A disebut juga daerah elastis yang artinya jika suatu bahan baja mengalami tegangan tidak melewati titik A dan apabila dilepaskan, maka baja masih dapat kembali
ke bentuk atau panjang semula. Ketika beban diperbesar sehingga tegangan baja sampai ke titik B, maka hubungan
tegangan regangan tidak linear lagi. Titik B merupakan titik leleh Fy dari baja yang ditandai dengan tegangan yang relatif tidak naik dan regangan yang meningkat. Daerah
antara titik A dan titik C merupakan daerah plastis, dimana jika suatu batang baja mengalami tegangan sampai melewati titik A masuk kedalam daerah A sd C dan
beban dilepaskan, maka baja tidak akan kembali ke panjang semula. Dengan demikian terdapat regangan residu yang disebabkan karena inelastis dari bahan tersebut.
Apabila beban diperbesar lagi, maka yang terjadi adalah regangan akan terus meningkat tanpa disertai tegangan. Titik C disebut dengan pengerasan regangan, pada
titik C terdapat kenaikan tegangan yang disebabkan karena regangan bahan sudah hampir mencapai maksimum. Bahan masih mampu menahan tegangan tambahan sampai pada
titik D, yang disebut dengan tegangan ultimate Fu. Daerah anatara titik C dan titik D merupakan daerah strain hardening yang ditandai dengan peningkatan tegangan dan
regangan setelah melewati batas plastis. Jika beban ditambah samapi melewati batas tegangan ultimate, maka baja akan
mengalami kegagalan struktural yang ditandai dengan penurunan tegangan dan regangan yang terus bertambah sampai benda uji putus.
Universitas Sumatera Utara
24
II.2. Struktur Statis Tertentu dan Statis Tak-tentu