18
BAB II TEORI DASAR
II.1. Pengenalan Desain Struktur Baja II.1.1. Desain Konstruksi
Desain Konstruksi dapat didefenisikan sebagai perpaduan antara seni artistik keindahan dan ilmu pengetahuan science untuk menghasilkan suatu struktur yang
aman dan ekonomis serta memenuhi fungsi tertentu dan persyaratan estetika. Untuk mencapai
tujuan ini, seorang perencanadesainer harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang : 1. Sifat – sifat fisis material.
2. Sifat – sifat mekanis material. 3. Analisa Struktur.
4. Hubungan antara fungsi rancangan dan fungsi struktur.
II.1.2. Prosedur Desain
Prosedur perencanaan desain terdiri dari 6 langkah utama, yaitu : 1. Pemilihan tipe dan rancangan struktur.
2. Penentuan besarnya beban – beban yang bekerja pada struktur 3. Menentukan gaya – gaya dalam dan momen yang terjadi pada struktur.
4..Pemilihan komponen – komponen struktur beserta sambungannya yang memenuhi kriteria kekuatan, kekakuan dan ekonomis.
5. Pemeriksaan ketahanan struktur akibat beban kerja. 6. Perbaikan akhir.
Universitas Sumatera Utara
19
II.1.3. Keunggulan Baja Sebagai Material Konstruksi
II.1.3.1. Kekuatan Tinggi High Strength Baja struktural umumnya mempunyai daya tarikan tensile strength antara 400 sd
900 Mpa. Hal ini sangat berguna untuk dipakai pada struktur – struktur yang memiliki bentang panjang dan struktur pada tanah lunak.
II.1.3.2. Keseragaman Uniformity Sifat – sifat baja tidak berubah karena waktu. Hampir seluruh bagian baja memiliki
sifat – sifat yang sama sehingga menjamin kekuatannya. II.1.3.3. Elastisitas Elasticity
Baja mendekati perilaku seperti asumsi yang direncanakan oleh perencana, karena mengikuti hukum Hooke, walaupun telah mencapai tegangan yang cukup tinggi.
Modulus elastisitasnya sama untuk tarik dan tekan. II.1.3.4. Daktalitas Ductility
Daktalitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastik bolak – balik berulang diluar batas titik leleh pertama, sambil
mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Manfaat daktalitas ini bagi kinerja struktural adalah pada saat baja mengalami pembebanan yang melebihi
kekuatannya, baja tidak langsung hancur tetapi akan meregang sampai batas daktalitas. Demikian juga pada beban siklik, daktalitas yang tinggi menyebabkan baja dapat
menyerap energi yang besar.
Baja dalah material yang sangat ulet sehingga dapat memikul beban yang berulang – ulang. Komponen struktur baja yang dibebani sampai mengalami deformasi besar,
II.1.3.5. Kuat Patah Rekah Fracture Toughness
Universitas Sumatera Utara
20
masih mampu menahan gaya – gaya yang cukup besar tanpa mengalami fraktur. Keuletan ini dibutuhkan jika terjadi konsentrasi tegangan walaupun tegangan yang masih dibawah
batas yang diizinkan. Pada bahan yang tidak memiliki keuletan yang tinggi, keruntuhan dapat terjadi pada tegangan yang rendah dan akan bersifat getas keruntuhan secara
langsung .
II.1.4. Kelemahan Baja Sebagai Material Konstruksi