72
panjang bentang balok terhadap tinggi balok castella LD
c
, rasio besar bukaan pada pelat badan terhadap tinggi balok castella D
s
D
c
, dan derajat kekakuan lentur pada ujung balok k
r
.
4.1.3 Pengaruh Rasio Bentang Balok dengan Tinggi Balok Castella terhadap Lendutan
Tabel 4-5 merangkum besarnya pengaruh rasio bentang balok dengan tinggi balok castella LD
c
terhadap peningkatan lendutan maksimum pada balok. Seiring dengan semakin besarnya rasio antara panjang bentang balok dengan tinggi balok castella LD
c
, peningkatan lendutan akibat keberadaan bukaan pada pelat badan
∆ v menjadi semakin kecil seperti ditunjukkan pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 untuk balok yang kedua
ujungnya dapat bebas berputar dan tidak dapat berputar secara berurutan. Untuk balok castella dengan bukaan sebesar D
s
D
c
= 0.428, peningkatan lendutan akibat pengaruh rasio LD
c
yang berkisar dari 14.3 hingga 35.7 adalah sebesar 8.86 hingga 2.80 untuk kondisi sendi pada kedua ujung balok dan sebesar 33.46 hingga 7.69 untuk kondisi
jepit pada kedua ujung balok. Pola perubahan besar peningkatan lendutan ∆
v untuk balok castella dengan bukaan sebesar D
s
D
c
= 0.571 dan D
s
D
c
= 0.714 juga serupa. Tabel 4-5 Pengaruh LD
c
terhadap ∆v
D
s
D
c
= 0.428 D
s
D
c
= 0.571 D
s
D
c
= 0.714 LD
c
Sendi ∆v
Jepit ∆v
Sendi ∆v
Jepit ∆v
Sendi ∆v
Jepit ∆v
14.3 8.86
33.46 13.75
46.61 21.42
63.58 21.4
4.79 16.89
8.21 23.25
15.34 39.53
28.6 3.45
10.83 6.58
15.87 12.75
27.88 35.7
2.80 7.69
5.75 12.07
11.24 20.08
Universitas Sumatera Utara
73
Untuk balok castella dengan bukaan sebesar D
s
D
c
= 0.571 dan rasio LD
c
yang berkisar dari 14.3 hingga 35.7,
∆ v berkisar antara 13.75 hingga 5.75 untuk kondisi sendi pada kedua ujung balok dan berkisar antara 46.61 hingga 12.07 untuk kondisi
jepit pada kedua ujung balok.
Gambar 4.4 Pengaruh LD
c
terhadap ∆v pada balok dengan ujung sendi
Gambar 4.5 Pengaruh LD
c
terhadap ∆v pada balok dengan ujung jepit
10 20
30 40
50 60
70
10 15
20 25
30 35
40
∆v
LD
c
DsDc = 0.428 DsDc = 0.571
DsDc = 0.714
10 20
30 40
50 60
70
10 15
20 25
30 35
40
∆v
LD
c
DsDc = 0.428 DsDc = 0.571
DsDc = 0.714
Universitas Sumatera Utara
74
Untuk balok castella dengan bukaan sebesar D
s
D
c
= 0.714 dan rasio LD
c
yang berkisar dari 14.3 hingga 35.7,
∆v berkisar antara 21.42 hingga 11.24 untuk kondisi sendi pada kedua ujung balok dan berkisar antara 63.58 hingga 20.08 untuk kondisi
jepit pada kedua ujung balok. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pengaruh panjang bentang
balok relatif terhadap tinggi balok LD
c
terhadap besarnya peningkatan lendutan yang timbul akibat adanya bukaan pada pelat badan balok relatif kecil pada balok yang kedua
ujungnya dapat bebas berputar ujung sendi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3 dimana kurva memiliki kemiringan yang relatif kecil.
Sebaliknya, pada saat kedua ujung balok memiliki kekakuan rotasi yang cukup besar ujung jepit, pengaruh LD
c
menjadi cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 dimana untuk bukaan dengan rasio D
s
D
c
sebesar 0.714, peningkatan lendutan akibat adanya bukaan pada pelat badan
∆ v dapat bervariasi sebesar 43.50 untuk rasio LD
c
yang bervariasi dari 14.3 hingga 35.7.
4.1.4 Pengaruh Besar Bukaan pada Balok Castella terhadap Lendutan