BAB III UNSUR-UNSUR DETEKTIF DALAM NOVEL THE TOKYO ZODIAC
MURDERS KARYA SOJI SHIMADA
3.1 Sinopsis Novel
Novel The Tokyo Zodiac Murders dibuka dengan surat tulisan tangan berisi pesan dan wasiat terakhir dari Heikichi Umezawa pada 21 Februari 1936.
Di dalam surat itu, dia menuliskan bagaimana dirinya sejak kecil. Ia mengaku bahwa dia dirasuki iblis, roh jahat yang bertindak di luar kehendaknyan sejak
kecil. Dia mengatakan bahwa iblis itu memainkan tipuan padanya, dan dirinya hanyalah sekadar boneka. Iblis itu sering menguasi dirinya bahkan sampai dirinya
sendiri tidak bisa melawannya. Teman-temannya menganggapnya gila, hingga dia berusaha untuk mengeluarkan iblis itu dari tubuhnya dengan caranya sendiri. Di
dalam surat itu Heikichi juga menceritakan bahwa dia sering bermimpi aneh di malam hari dan dia juga mengakui kekagumannnya terhadap wanita.
Saat dia merasa iblis mempermainkannya seperti boneka, di saat itulah dia bermimpi tentang sang wanita sempurna. Ia terpesona oleh kecantikannya,
kemampuan psikisnya, kekuatannya, dia sendiri sadar bahwa dia tidak bisa melukiskannya di kanvas. Ia kemudian memberi nama Azoth kepada wanita
sempurna yang ada di dalam mimpinya tersebut. Yang artinya “dari A ke Z”. Wanita itu memenuhi impiannya sepenuhnya.
Berdasarkan pemahamannya mengenai tubuh manusia, ada enam bagian tubuh yang utama: kepala, dada, perut, pinggul, paha dan kaki. Ia juga
menjelaskan bahwa dalam ilmu astrologi, tubuh manusia —sebuah objek yang
berbentuk kantong —merupakan cerminan miniatur alam semesta. Masing-masing
bagian tubuh memiliki planetnya sendiri yang mengatur, melindungi dan memberdayakannya.
Kepala dilindungi dan dikuasai Mars, planet penguasa untuk Aries, yang juga diberdayakan oleh Mars. Dada merupakan wilayah Gemini dan Leo,
dilindungi Merkurius dan juga Matahari. Jika dia mengganti dada dengan payudara wanita, maka mereka berada di bawah naungan Cancer. Perut adalah
untuk Virgo, dikuasai Merkurius. Pinggul diserahkan kepada Libra, dikuasai Venus. Namun dirinya menyebut bahwa ia mengganti pinggul dengan rahim,
Scorpio yang menaunginya. Paha berada dalam wilayah Sagitarius yang dikuasai Jupiter. Kaki adalah Aquarius, dikuasai Uranus.
Ia menyebutkan bahwa masing-masing dari tubuh seseorang, diberi kekuatan oleh planet penguasanya. Dan identitas astrologi seseorang ditentukan
oleh persejajaran matahari dengan planet-planet saat dia lahir. Lambang serta bagian tubuh yang berkaitan menentukan jati diri orang tersebut. Ia sadar bahwa
tidak ada orang yang sempurna, karena semua orang mendapatkan anugerah dari planet yang menguasainya. Jadi dia berpikir; jika dia bisa memperoleh kepala
yang sempurna, payudara yang sempurna, dan kaki yang sempurna, kemudian menyatukannya menjadi tubuh seorang wanita, maka dia akan mendapatkan sang
wanita sempurna. Dan jika dia menyatukan enam bagian tubuh yang masih
perawan, kecantikan gabungan yang tercipta tak akan tertandingi. Ia mengakui bahwa sejak saat itu, fokusnya hanyalah sang dewi itu. Dan secara tak terduga, ia
menyadari bahwa enam perawan dengan lambang zodiak yang berbeda hidup di dekatnya, yaitu putri-putrinya serta para keponakannya. Keenam wanita itu
memenuhi lambang-lambang zodiak yang ia cari. Dan setelahnya, ia mengaku bahwa iblis menyuruhnya untuk mengorbankan gadis-gadis itu. Ia kemudian
berencana untuk mengambil kepala dari Tokiko, dada dari Yukiko dan perut dari Reiko. Pinggul akan diambil dari Akiko, paha dari Nobuyo dan kaki dari Tomoko.
Kemudian dia akan menyusun bagian-bagian itu menjadi satu untuk menciptakan seorang wanita.
Setelahnya, ia memikirkan cara penguburan untuk keenam wanita itu berdasarkan ilmu alkimia. Ia menuliskan bahwa Tokiko, yang memberikan
kepalanya, adalah seorang Aries, maka ia akan dibuang ke tempat yang menghasilkan besi. Yukiko seorang Cancer, maka ia akan dibuang ke tempat yang
menghasilkan perak. Reiko seorang Virgo di tempat yang menghasilkan merkuri. Akiko seorang Scorpio di tempat yang menghasilkan besi. Nobuyo seorang
Sagitarius di tempat yang menghasilkan timah. Tomoko seorang Aquarius di tempat yang menghasilkan timbel. Setelahnya gadis-gadis itu dikuburkan, ia
mengatakan bahwa Azoth akan muncul dengan kekuatan tertinggi. Tak sampai di sana, di dalam surat itu juga tertulis di mana Heikichi akan
menyembunyikan Azoth-nya. Dengan pemahaman ilmu geografinya, ia mengatakan bahwa Azoth harus ditempatkan di pusat negeri Jepang. Ia
menjelaskan pusat-pusat kota dan pulau-pulau di Jepang. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk menempatkan Azoth di pusat angka 13.
Empat puluh tahun kemudian, dokumen-dokumen tentang rencana pembunuhan itu sampai di tangan Kiyoshi Mitarai, seorang detektif yang baru
sembuh dari depresinya. Temannya, Kazumi Ishioka yang memberikannya. Pembunuhan keenam gadis tersebut terlaksana sesuai dengan surat yang sudah
dituliskan oleh Heikichi Umezawa, tetapi anehnya, Heikichi Umezawa sendiri telah ditemukan tewas sebelum pembunuhan terhadap enam gadis tersebut
dimulai. Pembunuhan tersebut menjadi sebuah misteri yang tak terpecahkan selama 40 tahun lamanya.
Kiyoshi sebenarnya tak tertarik dengan kasus pembunuhan tersebut, tetapi Kazumi terus memaksa Kiyoshi untuk memecahkan kasusnya. Kazumi pun secara
bertahap menceritakan tentang kasus pembunuhan tersebut. Bahwa pembunuhan tersebut terdiri atas tiga kasus, yang pertama adalah pembunuhan Heikichi
Umezawa, yang kedua pembunuhan Kazue yang adalah putri tiri Umezawa dan yang ketiga adalah pembunuhan ganda gadis-gadis tersebut berdasarkan catatan
Heikichi yang ditemukan di studionya saat mayatnya ditemukan. Dalam penjelasannya, Kazumi menjelaskan apa-apa saja yang menjadi
bukti dari kasus-kasus pembunuhan tersebut, termasuk surat yang ditemukan di dalam studio milik Heikichi Umezawa saat dia ditemukan tewas. Beberapa nama
kemudian disebutkan oleh Kazumi yang kemudian mereka curigai sebagai tersangka atau terlibat dalam pembunuhan tersebut. Hingga kemudian, muncul
bukti baru yang diberikan oleh Mrs. Iida, anak dari polisi yang mengaku terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Mrs. Iida menemui detektif Kiyoshi dan memberikan surat yang dia temukan di rak ayahnya setelah ayahnya meninggal. Surat itu kemudian dia
berikan pada Kiyoshi untuk menunjang penyelidikan mereka. Dalam surat itu, polisi itu, yang bernama Bunjiro Takegoshi, menuliskan bahwa suatu hari ketika
selesai bertugas, ia bertemu dengan seorang wanita di jalan. Wanita itu kesakitan dan meminta padanya untuk diantarkan pulang. Setelah diantar pulang, wanita itu
kemudian membisikkan sesuatu padanya. Wanita itu terus berkata bahwa ia kesepian. Hingga kemudian, polisi itu berhubungan intim dengan wanita tersebut.
Beberapa hari kemudian, dia membaca di surat kabar tentang pembunuhan wanita yang berhubungan seks dengannya tersebut, dan wanita itu adalah salah satu dari
keluarga Umezawa, Kazue Kanemoto. Dijelaskan bahwa waktu pembunuhan berlangsung tak lama setelah Bunjiro meninggalkan wanita itu. Dugaan awal para
polisi waktu itu adalah ia telah dirampok dan diperkosa, lalu Bunjiro merasa harus waspada.
Beberapa hari kemudian, Bunjiro mendapatkan surat kilat dari orang yang mengaku agen rahasia. Di dalam surat itu, orang itu menyuruh Bunjiro untuk
menguburkan enam mayat wanita yang berada di gudang rumah Kazue. Orang itu mengatakan bahwa mayat-mayat itu adalah mata-mata Cina, jadi mereka dibunuh
untuk menghindari perang. Orang itu menyuruh Bunjiro untuk menguburkan mayat-mayat tersebut sesuai dengan tempat-tempat yang disebutkannya. Untuk
memastikan Bunjiro melaksanakan tugasnya, orang tersebut mengatakan bahwa
Bunjiro adalah polisi yang sudah melakukan tindak kejahatan pada Kazue. Bunjiro takut karena ada yang mengetahui perjumpaannya dengan Kazue.
Kemudian, Bunjiro pun melakukan tugasnya tersebut tanpa diketahui orang-orang. Berbekal bukti tambahan tersebut, Kiyoshi akhirnya benar-benar ingin
memecahkan kasus tersebut. Ia kemudian berjanji pada anak lelaki Bujiro bahwa dia akan menyelesaikan kasus itu dalam waktu seminggu. Dan kemudian, ia
bersama Kazumi pergi ke Kyoto, mencari orang-orang yang secara tidak langsung terlibat dan menyelidiki mereka masing-masing. Beberapa saksi ada yang sudah
meninggal dan ada juga yang sudah tua, jadi mereka agak sulit ketika ditanya mengenai pembunuhan 40 tahun silam tersebut.
Dalam perjalanannya, Kiyoshi kemudian menyadari suatu hal dalam kasus ini, yaitu digunakan trik sulap dalam pembunuhan ini. Kiyoshi kemudian
menemui seorang wanita yang bernama Taeko Sudo, wanita yang melakukan pembunuhan tersebut menurut Kiyoshi. Kiyoshi mendapatkan pencerahan tentang
pembunuhan ketika dirinya dan Kazumi menerima kembalian uang Yen yang diselotip. Dari sana, ia menyadari bagaimana pembunuhan itu dibuat sedemikian
rupa dengan menggunakan trik sulap. Taeko Sudo adalah Tokiko Umezawa. Ia mengubah namanya dan hidup di Kyoto setelah melakukan pembunuhan dan
membuat dirinya seolah-olah telah mati. Kemudian Kiyoshi menjelaskan bagaimana trik pembunuhan sebenarnya pada Kazumi.
Di bagian akhir, terdapat surat yang ditulis oleh Taeko atau Tokiko. Ia melakukan bunuh diri tak lama setelah Kiyoshi menemukannya. Di dalam surat
itu, Tokiko menjelaskan alasan mengapa ia membunuh ayahnya dan saudara-
saudara tirinya. Ia menyebutkan, bahwa Masako, ibu tirinya, dan putri-putrinya sangat kejam padanya. Ia membunuh ayahnya karena kesal karena ayahnya
mendepak ibunya, Tae, sewaktu usianya masih berumur satu bulan. Tae ingin mendapatkan hak asuh atas dirinya, tapi ayahnya menolak dengan alasan fisik Tae
terlalu lemah. Namun Tokiko berpikir, jika memang begitu, kenapa ayahnya tega mendepak ibunya jika memang fisiknya lemah? Tak lama setelah ibunya pergi,
ayahnya menikah dengan Masako, ibu tirinya. Wanita itu sangat jahat. Masako tidak pernah membelikan Tokiko apapun dan tidak pernah memberinya uang saku.
Semua pakaian, mainan dan bukunya adalah lungsuran dari Tomoko dan Akiko, saudara tirinya. Masako tidak menyukai Tokiko, tapi dia tetap menahannya di
rumahnya untuk memanfaatkan Tokiko menjadi pelayannya. Tokiko kemudian mendapatkan pekerjaan sampingan untuk membantu ibu kandungnya yang
hidupnya sangat menderita. Tapi jika akan pergi, Masako dan putri-putrinya selalu melakukan kejailan padanya.
Tokiko bekerja di rumah sakit universitas. Di sana, dia belajar banyak hal. Pada suatu hari, dia mendatangi departemen farmasi dan seorang rekan
menunjukkan padanya sebotol arsenik. Saat itu, ia memutuskan untuk bunuh diri. Pada suatu hari, Kazue datang ke rumah besar Umezawa, dia adalah ratu protes.
Pada satu kesempatan Kazue mengeluhkan bahwa kursi yang didudukinya tidak seimbang dan Masako menyuruh Kazue untuk mengganjal kaki kursi itu dengan
pundi-pundi milik ibu Tokiko yang entah dari mana dia dapatkan. Kejadian itu membuatnya marah dan bertekad untuk membalas dendam pada mereka semua
untuk ibunya. Dan akhirnya, ia memutuskan untuk membunuh mereka semua. Di
akhir surat, Tokiko juga menjelaskan bahwa surat yang ditemukan polisi di studio milik Heikichi Umezawa adalah tulisannya. Heikichi begitu baik padanya. Dia
hanya memiliki sedikit teman, karena itu Heikichi banyak menceritakan tentang dirinya pada Tokiko. Tulisan tangan mereka mirip, karena itu Tokiko
memutuskan untuk membuat surat seperti itu sebagai bagian dari rencananya. Tapi, dia juga harus membunuh ayahnya sendiri.
3.2 Unsur-Unsur Detektif dalam Novel The Tokyo Zodiac Murders