dialog-dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokohnya, seperti detektif Kiyoshi Mitarai.
2.1.2 Unsur Ekstrinsik
Menurut Padi 2013:9, unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra itu sendiri yang menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.
Unsur tersebut meliput latar belakang pengarang, keyakinan dan pandangan hidup pengarang, adat istiadat yang berlaku, situasi politik, persoalan sejarah, ekonomi
dan pengetahuan agama. Unsur ekstrinsik untuk tiap karya sastra sama, unsur ini mencakup berbagai aspek kehidupan sosial yang tampaknya menjadi latar
belakang penyampaian amanat cerita dan tema. Selain unsur-unsur yang datangnya dari luar diri pengarang, hal yang sudah ada dan melekat pada
kehidupan pengarang pun cukup besar pengaruhnya terhadap terciptanya suatu karya sastra.
2.2 Setting Novel The Tokyo Zodiac Murders
Menurut Ikram dalam Simbolon 2011:14, setting adalah tempat secara umum dan waktu atau masa terjadi. Menurut Abrams dalam Simbolon 2011:14,
latar belakang atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Setting merupakan bagian intrinsik dalam novel. Setting menunjukkan tempat, waktu dan menjelaskan suasana terjadinya suatu kejadian dalam sebuah
cerita novel. Dengan adanya setting, para pembaca juga bisa dengan mudah menghayati dan membayangkan suasana saat kejadian dalam cerita novel tersebut
terjadi. Menurut Nurgiyantoro 1995:227, unsur latar atau setting dibedakan ke
dalam tiga unsur pokok, yaitu, tempat, waktu dan sosial. Meskipun ketiga unsur itu masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat
dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
1. Latar Tempat
Latar tempat menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa cerita terjadi. Unsur-unsur tempat yang dipergunakan bisa berupa dengan nama-nama
tertentu, inisial tertentu atau mungkin juga dengan suatu penggambaran lokasi tertentu tanpa menyebutkan namanya. Dalam novel The Tokyo
Zodiac Murders, lokasi tempat cerita berada di dua tempat, yaitu di Tokyo dan di Kyoto. Untuk tempat-tempat lainnya, tidak diceritakan
secara jelas.
2. Latar Waktu
Latar waktu mengacu pada saat terjadinya peristiwa, dalam plot secara historis. Melalui pemberian waktu secara jelas, akan tergambar tujuan
fiksi tersebut secara jelas pula. Dengan adanya latar waktu akan tergambar jelas urutan setiap kejadian-kejadian yang ada dalam cerita,
sehingga akan mudah untuk memahami cerita. Latar waktu dalam novel The Tokyo Zodiac Murders tidak terlalu dijelaskan secara
spesifik nama hari, tanggal dan bulannya. Novel ini menjelaskan dua setting. Pertama pada tahun 1936, di mana pembunuhan tersebut
terjadi dan kedua adalah pada tahun 1979, di mana detektif Kiyoshi Mitarai mencoba menyelesaikannya.
3. Latar Sosial
Menurut Nurgiyantoro 1995:233, latar sosial mencakup terhadap hal- hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di
suatu tempat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya ada unsur adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya,
pandangan hidup dan cara berpikir serta bersikap. Latar sosial diketahui sangat penting secara baik dan benar, karena hal ini berkaitan
erat dengan bahasa, nama dan status tokoh di dalam sebuah cerita. Novel ini menceritakan tentang pekerjaan detektif yang memecahkan
kasus pembunuhan yang tak terpecahkan lebih dari 40 tahun. Di Jepang, pekerjaan sebagai detektif disebut sebagai Keiji, yaitu polisi
yang bertugas sebagai penyidik. http:www.denpasar.id.emb- japan.go.jpindonesiakonnichiwa2014konnichiwa14_027.html.
Polisi-polisi ini bekerja untuk pemerintah karena polisi ini adalah bagian dari polisi Jepang yang dinamakan National Police Agency
Keisatsu Chou yang disingkat NPA, yaitu lembaga yang dikelola oleh National Public Safety Commission of the Cabinet Office dalam
kabinet Jepang dan merupakan badan koordinasi pusat dari sistem Jepang.
Dihimpun dari majalah Animonster, selain polisi, di Jepang juga ada detektif swasta. Mereka bergerak dalam bisnis mengumpulkan
informasi tentang perilaku atau keberadaan orang tertentu dengan menghubungkan berbagai petunjuk kecil untuk memecahkan misteri
atau mengungkapkan fakta-fakta tentang masalah hukum, keuangan atau pribadi dan melaporkan hasilnya kepada kliennya. Sebagian besar
kasus yang mereka tangani adalah masalah rumah tangga, perselingkuhan pasangan atau penguntitan yang 90 kliennya adalah
wanita. Detektif swasta juga menawarkan berbagai layanan termasuk perlindungan perusahaan, selebriti dan lain-lain. Mereka juga
menyediakan bantuan dalam kasus tuntutan pidana dan perdata, klaim asuransi, penipuan, hak asuh anak, kasus perlindungan dan kasus orang
hilang. Selain kasus-kasus tersebut, di Jepang juga terdapat kantor detektif
swasta untuk membantu para kliennya mencari cinta pertama mereka yang pernah menghabiskan waktu bersama tapi belum pernah
terdengar lagi sejak berpisah. Bahkan di Jepang juga ada sekolah detektif, yang hampir setengah muridnya adalah wanita, yang
kebanyakan dari mereka telah menikah dan sangat curiga terhadap suami mereka. Beberapa wanita tersebut mengatakan bahwa mereka
ingin memperoleh keterampilan untuk mengungkapkan kecurangan
suami mereka. Di Jepang terdapat ribuan agensi detektif yang mempekerjakan puluhan ribu detektif yang juga bekerja untuk
perusahaan asuransi terhadap klaim yang dicurigai penipuan, lalu pada berbagai perusahaan yang memeriksa calon karyawannya dan pada
para pengacara
yang membutuhkan
informasi. https:id-
id.facebook.comSSJofficialpageposts425659154176899
2.3 Konsep Roman Detektif dan Unsur-Unsur Detektif