Gambaran Umum Hasil .1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Perumahan Meranti Permai adalah sebuah komplek perumahan yang terletak di kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar. Perumahan ini dihuni oleh lebih kurang sekitar 150 keluarga yang terdiri dari berbagai macam latar belakang. Bangunan pada perumahan ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu ada tipe 50, 60 dan 70 m 2 . Bentuknya pun beragam, ada yang hanya satu lantai, ada yang dua lantai. Konsep hunian yang siap jadi dan ada pula yang dapat dibangun sesuai permintaan konsumen. Perumahan ini tergolong sebagai salah satu komplek yang pertama dibangun di Kota Pematangsiantar dimana Kota Pematangsiantar sendiri belum banyak terdapat perumahan sebagaimana di kota-kota besar lainnya. Perumahan ini tergolong cukup unik dikarenakan penghuni perumahan ini rata-rata adalah keluarga muda yang berumur berkisar 35 hingga 50 tahun. Setiap sore, dengan mudahnya ditemui anak-anak yang bermain di lingkungan perumahan ini begitu juga orangtua yang menemani anak-anaknya. Berada tidak cukup jauh dari pusat kota, perumahan ini menyediakan fasilitas berupa kolam renang bagi anak-anak dimana setiap anak penghuni perumahan tersebut dapat menggunakan fasilitas tersebut secara gratis.

4.1.2 Gambaran Umum

Wawancara Penelitian ini dilakukan terhadap empat orang informan, yang terdiri dari 4 keluarga baik ayah maupun ibu yang mendampingi anaknya berusia 7 sampai dengan 12 tahun menonton televisi. Penelitian ini dilakukan hanya sampai kepada empat orang informan dikarenakan data yang diperoleh dianggap sudah cukup dan jenuh yang artinya bahwa penambahan informan lagi tidak menambah informasi baru bagi penelitian yang dilakukan. Informan adalah ayah maupun ibu dan anak yang bertempat tinggal di Perumahan Meranti Permai Indah, kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar. Mereka yang menjadi informan dipilih beradasarkan teknik pemilihan sampel purposive sampling, yaitu suami maupun istri yang mendampingi anaknya yang berada pada kategori anak-anak usia 7-12 tahun dan anak yang berada pada kategori anak-anak tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada keluarga yang tinggal di Perumahan Meranti Permai di Kota Pematangsiantar dikarenakan di perumahan ini terdapat banyak keluarga muda yang memilki anak yang berusia sekitar tujuh sampai dengan dua belas tahun. Mengenai pendampingan ini dilakukan penelitian dikarenakan anak yang berada pada kategori anak-anak lebih mudah dipengaruhi oleh informasi yang mereka terima. Dengan banyaknya jumlah keluarga yang memiliki anak pada kategori anak-anak di Perumahan tersebut membuat lebih mudahnya ditemukan keluarga yang mendampingi anaknya menonton televisi. Penelitian ini dimulai dengan mencari orangtua yang memiliki anak dikisaran umur tujuh sampai dengan dua belas tahun dimana orangtua tersebut mendampingi anaknya menonton televisi sesuai dengan karakterisitik subjek penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Setelah peneliti menemukan subjek penelitian yang sesuai dengan karakterisitik yang ditetapkan, selanjutnya peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada informan-informan yang telah ditetapkan berdasarkan kepada pedoman wawancara yang telah disusun. Wawancara yang pertama dilakukan terhadap informan pertama yaitu pada bapak A dan ibu TH, pada hari sabtu, tanggal 3 Mei 2014 pukul 17.00 WIB yang dilaksanakan di rumah informan tersebut di jalan Meranti Burung Perumahan Meranti Permai. Wawancara ini berlangsung disaat si ibu yang merupakan ibu rumah tangga sedang mendampingi anaknya menonton acara kartun di salah satu siaran televisi berbayar. Sebelumnya, peneliti sudah menghubungi informan untuk membuat janji agar dapat bertemu langsung. Wawancara dilakukan kepada ibu dan anak yang paling besar yaitu R yang berusia 10 tahun. Pada saat itu, sang ayah tidak dapat ditemui dikarenakan belum pulang kerja. Wawancara berlangsung dengan akrab dan intens antara peneliti dan informan. Informan yang komunikatif dan terbuka memudahkan peneliti untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara lanjutan dengan keluarga tersebut dilain hari untuk melengkapi pertanyaan tambahan yang diajukan. Setelah selesai mewawancarai informan pertama yaitu A dan TH serta anaknya R, selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan informan kedua yaitu keluarga BS dan SP dengan anaknya S yang berumur 12 tahun. Wawancara dilaksanakan di rumah informan yang terletak di jalan Meranti Udang Perumahan Meranti Permai pada hari minggu, 4 Mei 2014, pukul 14.00 WIB. Wawancara dilakukan kepada ibu SP dengan anaknya S disaat mereka sedang berjualan kain-kain di rumah mereka. Adapun suami dari ibu SP sudah beberapa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tahun yang lalu pisah rumah dengan ibu SP tersebut. Wawancara ini sedikit memiliki hambatan dikarenakan saat wawancara ada konsumen yang datang untuk melihat barang dagangan ibu tersebut. Adapun waktu tersebut yang dipilih dikarenakan dihari senin sampai sabtu ibu itu seharian berjualan di Pasar Horas dan malam adalah waktu nya istrahat. Ibu itu sendiri tetap bersedia diwawancarai oleh peneliti dikarenakan anaknya yang paling tua yang sedang tidak bekerja mengambil alih untuk melayani konsumen yang datang. Komunikasi yang berjalan antara peneliti dengan ibu serta anaknya berjalan dengan baik, walaupun kedengaran sedikit to the point namun ibu itu tidak keberatan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti, begitu juga dengan anaknya yang sopan serta menunjukan ketertarikan dengan wawancara yang diajukan peneliti. Setelah selesai dengan informan pertama dan kedua, selanjutnya informan ketiga adalah keluarga JP dan NT serta anaknya A yang berumur 12 tahun yang bertempat tinggal di jalan Meranti Udang Perumahan Meranti Permai. Wawancara dilaksanakan di kediaman informan pada hari minggu tanggal 4 Mei 2014, pukul 17.00 WIB. Pada saat wawancara dilakukan, informan kebetulan sedang memberi makanan sore kepada anak-anaknya. Wawancara tidak dilakukan kepada Ayah keluarga tersebut dikarenakan belum tiba dirumah. Jadi wawancara hanya dilakukan kepada ibu dan anaknya. Sebelumnya peneliti sudah membuat janji yaitu menemui informan di siang hari pukul 13.00 namun saat itu informan sedang sibuk yaitu melakukan rutinitasnya sebagai penjahit sehingga wawancara dilakukan di sore hari setelah informan selesai dengan pekerjaannya. Wawancara awalnya dimulai sedikit kaku, dimana peneliti merasa segan karena informan sedang memberi makan anaknya yang tentu menjadi terhambat dikarenakan wawancara. Namun, informan cukup baik untuk menerima peneliti dan memulai wawancara, Selama proses wawancara berlangsung, komunikasi antara peneliti dan informan berjalan baik, sesekali juga ada tawa yang keluar dari mulut informan. Informan cukup terbuka untuk menjelaskan mengenai wawancara yang terkait dengan pendampingan anak menonton televisi sehingga memudahkan peneliti. Wawancara pada informan yang keempat berlanjut di hari senin malam, 5 Mei 2014 sekitar pukul 19.00 bertempat dikediaman keluarga HS dan TS di jalan Meranti Burung Perumahan Meranti Permai. Sebelumnya peneliti sudah membuat janji dengan bapak HS, namun dikarenakan keluarga itu baru merenovasi rumah mereka, sehingga wawancara dapat dilaksanakan pada senin malam dimana bapak HS yang menghubungi saya untuk datang kerumahnya. Saat wawancara akan dilaksanakan, keluarga tersebut baru selesai makan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bersama dilantai dua kediamannya sambil menonton televisi. Kelurga ini sangat komunikatif, dimana dari awal peneliti disambut hangat oleh ibu TS dan bapak HS serta anak-anaknya. Sebelum memulai wawancara, peneliti lebih banyak bercerita dengan bapak HS mengenai perkuliahan dan ideologi bapak yang awalnya bekerja sebagai pegawai namun keluar menjadi wiraswasta dikarenakan masalah ideologi. Saat itu kebetulan ibu TS sedang membersihkan bekas-bekas barang dan bangunan hasil renovasi. Wawancara berlangsung dengan baik dan intens, keluarga yang komunikatif baik bapak dan anaknya membuat wawancara lebih mudah dimana bapak dan anaknya yang berusia 12 tahun memberi respon positif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh si peneliti. Selama penelitian, peneliti mengalami kesulitan selama proses pengumpulan data. Sebagian besar informan sulit untuk ditemui dikarenakan aktivitas mereka sebagai pekerja, terutama suami yang bekerja sebagai tulang punggung. Hal ini menyebabkan peneliti lebih banyak mewawancarai ibu yang memang dominan mendampingi anaknya. Namun tetap ada informan dimana Ayahlah yang dominan mendampingi anaknya, Namun secara kesuluruhan, hampir semua informan yang diteliti, kedua orang tua turut serta mendampingi anak menonton televisi kecuali satu informan dikarenakan alasan tertentu. Pendekatan dengan informan dilakukan selama proses wawancara antara peneliti dan informan sesuai pedoman wawancara yang telah ditentukan. Setelah wawancara selesai dilakukan, selanjutnya peneliti melakukan analisis data, dimana peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian dan selanjutkan melakukan reduksi data. Pada tahap ini, peneliti merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting sesuai penelitian. Lalu peneliti melakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini melakukan pendampingan dengan aktivitas anak menonton televisi dengan cara berbeda-beda sesuai kondisi lingkungan dari informan. Komunikasi orangtua dengan anak dalam mendampingi anak menonton televisi dilakukan dengan berbagai metode untuk mengontrol sikap dan perilaku anak dan menjaga hubungan orantua dengan anak. Berikut hasil wawancara peneliti dengan keempat keluarga yang menjadi informan: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Profil Informan