Universitas Sumatera Utara
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” mendefenisikan komunikasi antarpribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika Fajar, 2009: 78.
2.2.2.2 Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi memiliki enam tujuan, yaitu: 1.
Mengenal diri sendiri dan orang lain Komunikasi ini memberi kita kesempatan untuk memperbincangkan mengenai diri
sendiri. Melalui komunikasi ini kita dapat belajar mengenai bagaimana dan sejauh mana kita harus membuka diri pada orang lain. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain. 2.
Mengetahui dunia luar Melalui komunikasi antarpribadi kita dapat memahami lingkungan kita dengan baik
yaitu mengenai objek dan kejadian-kejadian orang lain. Banyak informasi yang kita miliki berasal dari interaksi antarpribadi.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial sehingga dalam kehidupan sehari-hari orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain.
Manusia menggunakan banyak waktu untuk berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan agar tercipta dan terpeliharanya hubungan sosial dengan orang lain.
Hubungan ini membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita merasa lebih postif tentang diri kita sendiri.
4. Mengubah sikap dan perilaku
Manusia banyak menggunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain.
5. Bermain dan mencari hiburan
Bermain gunanya untuk memperoleh kesenangan dan perlu dilakukan untuk memberi suasana lepas.
6. Membantu
Psikolog, ahli terapi dan psikiater adalah contoh profesi yang mempunyai tugas menolong orang lain dengan menggunakan komunikasi antarpribadi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan komunikasi tersebut, dapat dilihat dua perspektif, yaitu: 1.
Tujuan-tujuan ini dapat dilihat sebagai faktor motivasi atau sebagai alasan mengapa manusia melakukan komunikasi antarpribadi. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa manusia melakukan komunikasi antarpribadi untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain.
2. Tujuan-tujuan ini dapat dipandang sebagai hasil efek umum dari komunikasi
antarpribadi. Sebagai hasil dari komunikasi antarpribadi, kita dapat mengenal diri sendiri dan orang lain, membuat hubungan lebih bermakna serta memperoleh
pengetahuan tentang dunia luar Marhaeni fajar, 2009 : 78-80. Komunikasi antarpribadi sebagai suatu bentuk perilaku, dapat berubah dan sangat tidak
efektif. Pada suatu saat komunikasi bisa lebih baik dan pada saat lain bisa menjadi sangat buruk. Ini dikarenakan setiap tindakan komunikasi adalah berbeda dan mempunyai keunikan
sendiri sehingga prinsip-prinsip yang dibicarakan harus ditetapkan secara fleksibel. Menurut Yosep A. Devito, karakteristik-karakteristik efektvitas komunikasi
antarpribadi dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu: 1.
Humanitis, meliputi sifat-sifat: a.
Keterbukaan Sifat keterbukaan menunjuk pada 2 aspek mengenai komunikasi
antarpribadi. Aspek pertama adalah bahwa kita harus terbuka pada orang- orang yang berinteraksi dengan kita. Aspek kedua adalah kemauan kita untuk
memberi tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus terang tentang segala sesuatu yang dikatakan.
b. Perilaku Suportif
Jack R, Gibb menyebutkan tiga perilaku yang menimbulkan perilaku suportif, yaitu:
i. Deskriptif, suasana deskriptif akan menimbulkan sikap suportif
dibanding dengan suasana yang evaluatif. ii.
Spontanitas, orang yang spontan dalam berkomunikasi adalah orang yang terbuka dan terus terang tentang apa yang dipikirkan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
iii. Provosionalisme, orang yang memiliki sifat terbuka, mau mendengar
pandangan berbeda dan bersedia menerima pendapat orang lain, bila memang pendapatnya keliru.
c. Perilaku Positif
Komunikasi antarpribadi akan berkembang bila ada pandangan positif terhadap orang lain dan berbagai situasi komunikasi.
d. Empatis
Empati adalah kemauan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain.
e. Kesamaan
Hal ini mencakup dua hal, pertama kesamaan bidang pengalaman di antara para pelaku komunikasi. Yang kedua adalah kesamaan dalam percakapan di
antara pelaku komunikasi memberi pengertian bahwa dalam komunikasi antarpribadi harus ada kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.
2. Pragmatis, meliputi sifat-sifat:
a. Bersikap yakin
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila seseorang mempunyai keyakinan diri. Orang yang mempunyai sifat ini akan bersikap luwes dan
tenang, baik secara verbal maupun non-verbal. b.
Kebersamaan Seseorang bisa meningkatkan efektivitas komunikasi antarpribadi dengan
orang lain bila ia membawa ras kebersamaan. Orang yang memiliki sifat ini akan memperhatikan dan merasakan kepentingan orang lain.
c. Manajemen interaksi
Seseorang yang menginginkan komunikasi yang baik dan efektif akan mengontrol dan menjaga interaksi agar dapat memuaskan kedua belah pihak.
Hal ini ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan secara konsisten.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
d. Perilaku eksperesif
Perilaku ini memperlihatkan keterlibatan seseorang secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan orang lain.
e. Orientasi pada orang lain
Untuk mencapai efektivtas komunikasi, seseorang harus memilki sifat yang berorientasi pada orang lain Marhaeini fajar, 2009 : 84-86.
2.2.3 Media Literasi