Lingkungan Pendidikan Nilai Kajian tentang Pendidikan Nilai

29 Pendekatan penanaman nilai sesuai dengan penelitian ini karena pendekatan penanaman nilai menekankan pada penanaman nilai sosial pada siswa. Selain itu, pendekatan penanaman nilai digunakan oleh secara meluas terutama dalam penanaman nilai agama dan nilai budaya.

8. Lingkungan Pendidikan Nilai

Sesuai yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, lingkungan pendidikan dibagi menjadi pendidikan formal, nonformal, dan informal. Lingkungan pendidikan nilai menurut Rahmat Mulyana 2004: 141-145 juga terdiri dari tiga lingkungan, yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan nilai selalu melihat pengembangan nilai pada dua aspek penting. Pertama, sekolah membangun nilai yang menyatu dengan perkembangan akademis melalui adanya kurikulum tertulis. Kedua, pengembangan nilai berlangsung secara alamiah dan sukarela melalui hubungan interpersonal antara warga sekolah. Selanjutnya, lingkungan keluarga sebagai salah satu lingkungan pendidikan nilai menekankan bahwa pendidikan nilai dalam sebuah keluarga tidak dibangun atas pertimbangan rasional, melainkan berdasar atas ikatan emosional kodrati. Hal inilah yang membedakan intensitas pendidikan nilai yang dilakukan orangtua dibandingkan dengan guru di sekolah. Keluarga memiliki peran penting bagi penyadaran, penanaman, dan pengembangan nilai. Nilai dapat lebih berkembang intensitasnya 30 daripada di sekolah. Proses pendidikan nilai dalam keluarga adalah pendidikan yang paling hakiki karena prosesnya berlangsung sejak anak berada dalam kandungan. Lingkungan pendidikan nilai yang terakhir adalah lingkungan masyarakat. Pendidikan nilai di masyarakat melibatkan dua faktor penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan anak, yaitu potensi anak dalam memilih nilai dan susunan nilai di masyarakat. Lingkungan masyarakat diwarnai dengan berbagai nilai. Ada pula nilai buruk yang bersifat destruktif bagi pengembangan diri anak. Melihat adanya banyak kemungkinan nilai yang bersifat destruktif, maka perlu kerjasama dari semua pihak agar pendidikan nilai dapat dilaksanakan dengan baik.

B. Kajian tentang Nasionalisme