Perwujudan Nilai dan Sikap Nasionalisme pada Anggota

108

b. Perwujudan Nilai dan Sikap Nasionalisme pada Anggota

Paskibraka DIY Tahun 2015 Nasionalisme dalam Paskibraka harus ditanamkan pada setiap anggotanya. Penanaman nasionalisme tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara baik melalui kegiatan fisik maupun pembinaan mental seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selama kegiatan pendidikan dan latihan Paskibraka berlangsung pada bulan Agustus tahun 2015, peneliti melakukan pengamatan atau observasi tentang perwujudan sikap nasionalisme pada Paskibraka tahun 2015. Hasil observasi mengenai perwujudan nilai dan sikap tersebut diperkuat dengan beberapa pernyataan narasumber pada saat dilakukan sesi wawancara. Hasil wawancara dijelaskan dalam beberapa poin berikut: a Rela Berkorban Data yang didapat melalui observasi menunjukkan bahwa sikap rela berkorban bagi bangsa itu ditunjukkan ketika mereka meninggalkan studinya untuk fokus melakukan latihan dari pagi hingga sore bahkan malam hari. Kondisi lapangan yang panas dan menyita tenaga saat latihan tidak membuat mereka berhenti mengikuti latihan. Sejalan dengan pernyataan narasumber berikut: G : Wah banyak kak, pertama saya meninggalkan sekolah, rela ketinggalan pelajaran dari temen- temen. Kedua, saya meninggalkan orangtua di rumah buat karantina, nggak boleh pegang alat 109 komunikasi. Ketiga, dari pagi sampai sore latihan terus supaya bisa menjalankan tugas mengibarkan Merah Putih di Istana Kepresidenan.Gwwc15 Mei 2016 A : Kalau rela berkorban itu dulu dibelain nggak ikut ujian sekolah buat ikut seleksi. Kalau pas di karantina banyak sih, misalnya rela-relain perut penuh buat ngebantu temen yang makan nggak abis.Awwc15 Mei 2016 Y : Kemarin sih waktu ikut Paskib itu saya lagi seleksi Porda juga, ya dilepas Porda nya. Soalnya nggak mungkin dua-duanya ikut. Nggak bisa, nanti jadi nggak maksimal. Jadinya saya lebih beratin Paskibnya. Selama paskib sih H- agustus itu udah nggak sekolah buat karantina. Jadinya pinter-pinter mbagi waktu sesudahnya karena banyak ketinggalan pelajaran. Sama yang jelas agak berat itu waktu mau karantina nggak ketemu orangtua kak. Latihan di Paskib juga lumayan berat. Ywwc15 Mei 2016 Pernyataan dari beberapa anggota Paskibraka tersebut diperkuat dengan pernyataan dari panitia atau pelatih berikut: S : Yang pertama jelas sudah kelihatan untuk siswa itu mereka rela berkorban, mereka rela meninggalkan sekolah selama seleksi 3 hari ditambah waktu pelatihan itu 19 hari. Belum meninggalkan waktu luang mereka dengan keluarga, kebersamaan mereka dengan teman, handphone mereka dititipkan, tidak boleh berkomunikasi dengan siapapun di luar Paskibraka itu sudah suatu pengorbanan mereka. Swwc13 Mei 2016 Selanjutnya, peneliti juga melakukan observasi lanjutan yang dilakukan ketika seleksi Paskibraka tahun 2016. Pada saat seleksi dilaksanakan memang terlihat bahwa siswa benar-benar serius dan fokus menjalani seleksi Paskibraka yang cukup berat dari pagi hingga sore hari, mereka pun sudah meninggalkan 110 studi dan waktu luangnya untuk karantina di Pondok Pemuda Ambarbinangun selama tiga hari. b Cinta tanah air Data yang didapat dari hasil observasi saat kegiatan Paskibraka dilaksanakan menunjukkan bahwa anggota Paskibraka memiliki nilai cinta tanah air yang diwujudkan dalam penggunaan bahasa, simbol atau lambang negara, lagu dan maknanya dengan baik dan sungguh-sungguh. Hasil tersebut diperkuat dengan pernyataan dari beberapa narasumber tentang motivasi mereka mengikuti Paskibraka sebagai berikut: G: Satu, saya ingin mengabdikan diri saya untuk mengibarkan merah putih di Istana Kepresidenan, kesempatan yang nggak bisa didapat oleh semua orang. Kedua, saya ingin membanggakan orang tua saya kak. Ketiga, dengan ikut Paskib saya latihan buat jadi pemimpin. Gwwc15 Mei2016 Y : Saya dari dulu pengen banget kak. Tiap tujuh belas- an liat di tv itu. Yang di istana negara. Terus jadinya pengen banget bisa ngibarin bendera di Istana Negara. Ya gitu, Alhamdulillah, dapetnya di provinsi. Ywwc15 Mei 2016 Selain G dan Y, salah satu anggota Paskibraka yaitu A juga mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti kegiatan sebagai Paskibraka ialah selagi muda, ia ingin mengabdikan dirinya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan siswa mengenai motivasi untuk ikut Paskibraka itu diperkuat dengan jawaban salah satu pelatih Paskibraka pada saat wawancara. Beliau menyatakan bahwa apabila siswa sudah 111 mengetahui makna Paskibraka dan sadar tanggung jawab yang dipunyai berarti mereka sudah memiliki rasa cinta tanah air, seperti pernyataan berikut. H: Cinta tanah air, yang pertama kami selalu menyampaikan apa sih Paskibraka itu, sebenarnya saat mereka menyadari mereka sadar tanggungjawab sebagai Paskibraka itu berarti mereka sudah memiliki rasa cinta tanah air karena mereka harus meninggalkan sekolah, orang tua, latihan terus, kalau orang pada umumnya mungkin hanya mengibarkan bendera saja. Tapi kalau untuk Paskibraka itu kita ibaratnya seperti akan melakukan perang. Hwwc17 Mei 2016 Selanjutnya, peneliti melakukan observasi lanjutan pada seleksi Paskibraka tanggal 10-11 Mei 2016, dari observasi tersebut didapatkan bahwa siswa Paskibraka menunjukkan sikap dan nilai cinta tanah airnya dengan cara mereka menyanyikan lagu wajib, berbahasa, dan mencintai budaya daerahnya sendiri. c Berani Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi saat kegiatan Paskibraka dilaksanakan telah menunjukkan bahwa anggota Paskibraka memiliki sikap berani yang diwujudkan dalam kebiasaan para anggota Paskibraka untuk berani memimpin teman-temannya berdoa pada awal kegiatan, memimpin yel-yel, memimpin lagu pada saat apel pagi, dan lain sebagainya. 112 Hasil tersebut diperkuat dengan pernyataan dari beberapa narasumber tentang keberanian yang dibiasakan ketika mengikuti Diklat. Wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2016 terhadap G, A, dan Y memperlihatkan kesamaan. G dan A mengungkapkan bahwa ketika karantina ada beberapa siswa lain yang membuat masalah, awalnya tidak mengaku. Setelah diberikan pembinaan oleh kakak-kakak pelatih, akhirnya mereka berani mengakui kesalahan. Sedangkan Y mengatakan bahwa keberanian yang dilatih di Paskibraka juga tentang keberanian berbicara di depan umum, bersikap tegas, cekatan, serta belajar bagaimana menjadi pemimpin. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa keberanian juga ada pada mental mereka ketika berada di karantina dengan berani mengakui kesalahan, mengemukakan pendapat, dan lain sebagainya. Pernyataan siswa tersebut senada dengan apa yang disampaikan salah satu panitia berikut. S: Keberanian dalam hal ini adalah keberanian dalam kebenaran. Keberanian Paskibraka dipersiapkan untuk memimpin dan dipimpin. Bisa memimpin bisa dipimpin, itu yang kita persiapkan sehingga Paskibraka dalam posisi manapun di pasukan apapun di pasukan 17, pasukan 8, maupun pasukan 45 mereka berani dan siap untuk ditukar diposisikan dimana mereka akan siap karena sudah kita persiapkan sedemikian rupa mereka akan berani mengambil, melaksanakan keputusan, ataupun melaksanakan tanggungjawab yang diberikan. Diantaranya keberanian yang kita tanamkan seperti itu.Swwc13 Mei 2016 113 Berdasarkan data dari hasil observasi dan wawancara tersebut sikap berani juga ditanamkan dalam diri anggota Paskibraka. Perwujudannya adalah berani dalam memimpin, dipimpin, dan berani dalam mempertahankan kebenaran. d Jujur Data yang didapat dari hasil observasi saat kegiatan Paskibraka tentang nilai kejujuran belum begitu terlihat melalui observasi. Nilai kejujuran anggota Paskibraka lebih tergali ketika peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa narasumber. Hasil yang diperoleh tentang nilai kejujuran pada saat mengikuti Paskibraka sebagai berikut: G: Nggak sih kak, kita diajarin buat jujur apapun keadaannya. Jujur kalau ada masalah dengan teman, jujur kalau ada yang bikin masalah, kalau ada barang yang ketinggalan juga kita jujur nggak ada yang ngaku 114 panitia dan pelatih menyampaikan bahwa dalam diri anggota Paskibraka terdapat nilai kejujuran seperti berikut. T : Kejujuran mereka apa? Apa yang mereka rasakan mereka berani sampaikan kepada kami, ini bisa mejadi masukan bagi kami sehingga dari apa yang disampaikan, pelatih dapat mengambil sikap. Kalau mereka tidak jujur, kami tidak bisa langsung mengambil sikap dengan apa yang mereka rasakan. Diantaranya seperti itu. Twwc17 Mei 2016 S : Nah di dalam pembinaan di asrama ini, peserta diatur, diberikan contoh-contoh bagaimana tata cara makan, bagaimana mereka harus bersama dengan teman- teman kesatuan korpsnya, nah di situ di sela-sela pembinaan di asrama ditanamkanlah nilai kejujuran sehingga mereka akan tolong-menolong, bantu- membantu sehingga apabila ada barang yang ketinggalan mereka akan menyelamatkan itu, mempertanyakan siapa pemiliknya, bukan masuk menjadi hak milik yang menemukannya, tetapi tetap akan menjadi bagian kebersamaan mencari pemilik barang yang ketinggalan tersebut. Swwc13 Mei 2016. Berdasarkan data hasil wawancara tersebut, dapat kita identifikasi bahwa nilai kejujuran terwujud ketika menjalani karantina. Anggota Paskibraka dibiasakan jujur kepada pelatih apabila ada masalah atau ketika menemukan barang milik temannya yang tertinggal. e Bekerja Keras Berdasarkan hasil observasi saat kegiatan Paskibraka berlangsung, siswa menunjukkan bentuk kerja kerasnya melalui latihan yang mereka ikuti. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan siswa pada sesi wawancara pada tanggal 15 Mei 115 2016. G dan A mengungkapkan bahwa kerja keras mereka ketika menjadi Paskibraka ditanamkan sejak awal seleksi. Setelah mengikuti Diklat kerja keras mereka diwujudkan dalam latihan yang dilakukan dari pagi hingga sore, bahkan malam hari. A menambahkan karena posisinya sebagai komandan ia harus lebih menjaga suaranya, selain itu juga menjaga berat badan agar tetap ideal selama menjadi Paskibraka. Hal yang sama diungkapkan anggota Paskibraka mengenai kerja kerasnya ketika menjadi Paskibraka sebagai berikut. Y : Kerja keras buat masuk Paskib itu udah dari awal seleksi sama waktu latihan buat hari H nya. Itu udah butuh perjuangan yang lebih. Kerja keras banget kak, soalnya banyak banget yang minat, dan beruntung banget bisa masuk. Kesempatan berharga yang jarang yang punya.Ywwc15 Mei 2016 Hal senada disampaikan salah satu pelatih yang menyatakan bahwa kerja keras anggota Paskibraka dapat dilihat saat mereka latihan dari pagi hingga sore seperti pernyataan berikut. H: Kerja keras itu sudah terlihat dari apa yang mereka lakukan saat latihan. Saya yakin nggak semua anak akan kuat dengan pola yang ada di Diklat Paskibraka ini. Dari bangun pagi, kudapan, latihan, latihan lagi, ibadah, kegiatan sampai malam. Lalu ada evaluasi sikap dan latihan, baru mereka tidur. Ditambah kami ada materi tambahan. Habis isya, ganti pakaian lapangan latihan lagi di Ambarbinangun. Lalu, pagi- pagi itu yang lain tidur, biasanya pelatih akan membawa beberapa anak seperti pengibar dan lain- 116 lain langsung dibawa ke lapangan, harus latihan tambahan. Hwwc17 Mei 2016 Selanjutnya, peneliti melakukan observasi lanjutan pada seleksi Paskibraka tanggal 10-11 Mei 2016. Observasi tersebut menunjukkan bahwa siswa Paskibraka bekerja keras dengan usaha yang mereka lakukan sekuat tenaga selama seleksi agar dapat menjadi anggota Paskibraka. f Disiplin Berdasarkan hasil observasi saat kegiatan Paskibraka berlangsung, siswa menunjukkan bentuk sikap disiplin erat kaitannya dengan mematuhi seluruh aturan dan jadwal kegiatan yang telah diatur. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan siswa pada sesi wawancara sebagai berikut: G : Iya kak, di sana kita dilatih disiplin banget. Pertama, kita makan, minum, ibadah, latihan, semua udah dijadwalkan. Kita harus patuh sama aturan dan jadwal yang udah dibuat, nggak boleh dilanggar. Kedua, selama latihan PBB juga kita dilatih disiplin, jadwalnya latihan ya harus latihan.Gwwc15 Mei 2016 A : Iya mbak. Pasti. Tidur kami diatur. Bertutur kata kami diatur. Semua serba disiplin mbak. Harus patuh juga. Yang paling bikin disiplin itu dalam hal ibadah mbak. PBB nya jugalebih disiplin dari SMA biasanya.Awwc15 Mei 2016 Y : Ya kalau di Paskibraka itu dari awal seleksi semua udah mulai diajarin disiplin, semua ada aturannya. Terus sama tata kramanya udah diterapin. Bener- bener buka pemikiran kita jadi yang lebih dewasa sama mandiri. Juga ngertiin sekitar. Nggak egois.Ywwc15 Mei 2016 117 Hal senada juga disampaikan salah satu pelatih yang menyatakan bahwa sikap disiplin anggota Paskibraka dapat dilihat dari cara mereka mematuhi aturan dan jadwal seperti pernyataan berikut. H : Kalau disiplinnya, dari penataan jadwalnya mereka harus bangun pagi, setelah bangun pagi mereka harus latihan, rutinitas yang dilakukan itu sudah dibiasakan dibangun. Setiap harinya pun sudah ada jadwal pakaian apa yang harus dibawa, kapan mereka harus mandi, dibiasakan terus. Apel pagi, apel malam, ini juga dibiasakan unuk melatih disiplin mereka. Lalu, di karantina kakak-kakak pembina akan sering mengunjungi tempat mereka tidur, kadangkan ada yang tidak terbiasa mandiri, kalau ada yang salah ya ditegur. Disiplin kalau di paskibraka jelas harus disiplin terutama di lapangan mereka harus disiplin, karena kalau nggak disiplin, akan susah lho untuk menjadi sukses. Karena disiplin itu benar-benar harus dianamkan lebih dulu, untuk itu mereka dikarantina.Hwwc17 Mei 2016 Selanjutnya, peneliti melakukan observasi lanjutan pada seleksi Paskibraka tanggal 10-11 Mei 2016, dari observasi tersebut didapatkan bahwa siswa Paskibraka mematuhi aturan dan jadwal yang telah dibuat. g Persatuan dan kesatuan Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi saat kegiatan Paskibraka dilaksanakan, anggota Paskibraka memiliki sikap persatuan dan yang diwujudkan dalam setiap kegiatan mereka baik saat latihan di lapangan maupun pembinaan di asrama. Pada saat wawancara tanggal 15 Mei 2016, G dan A 118 mengungkapkan bahwa persatuan dan kesatuan dalam diri mereka ditanamkan dengan menghargai sesama. Baik pelatih, panitia, maupun sesama anggota Paskibraka. A menambahkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan itu kuncinya adalah saling percaya. Hal lain yang mempererat persatuan adalah ketika karantina dalam kegiatan apapun anggota Paskibraka diwajibkan melakukannya secara bersama-sama. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari narasumber sebagai berikut. Y : Kita dijadiin satu kamar gitu kak. Harus cepet bisa beradaptasi. Terus kalau makan duduknya nggak terus satu kabupaten doang.Pokoknya kita disana bisa kaya saudara. Walaupun baru kenal. Mandi bareng, nyuci bareng, nanti kadang setrikaan bareng. Apa-apa barengan kalau disana. Saling terbuka juga. Karena sering bareng jadi persatuan kesatuannyamakin erat. Walaupun tiap-tiap orang pribadinya beda-beda. Tapi selalu diingetin harus ngurangin sikap egois diri sendiri, soalnya kita berbanyak, nggak bakal bisa lancar kalau masih saling egois. Dalam baris pun kaya gitu.Ywwc15 Mei 2016 Pernyataan yang diungkapkan oleh anggota Paskibraka senada dengan salah satu pelatihnya, bahwa setiap kegiatan selama pendidikan dan latihan dilakukan bersama-sama. Hal itu dinyatakan dalam salah satu jawaban sebagai berikut. H : .... tidur bersama-sama dalam satu kamar itu akan lebih meningkatkan persatuan diantara mereka. Bahkan ijin mau ke kamar mandi pun kita biasakan harus berdua, tidak boleh sendiri .. mau makan atau mau apapun jalannya berdua. Terus kadang dilatih kepekaan, kalau ada temennya yang bermasalah mereka harus bisa membantu. Bahkan di Desa Bahagia itu ada namanya sistem perangkat desa. 119 Ada lurah , ada RT RW itu juga untuk menambah persatuan.Hwwc15 Mei 2016. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi lanjutan pada seleksi Paskibraka tanggal 10-11 Mei 2016, dari observasi tersebut didapatkan bahwa siswa Paskibraka setiap melakukan kegiatan apapun pasti dilakukan bersama-sama. Hal ini menjadi perwujudan nilai persatuan dan kesatuan dalam diri siswa anggota Paskibraka.

c. Hasil Penanaman Nasionalisme pada Paskibraka