Pengertian Pendidikan Nilai Kajian tentang Pendidikan Nilai

21

5. Pengertian Pendidikan Nilai

Pendidikan nilai pada dasarnya terdiri atas dua unsur penting, yaitu pendidikan dan nilai. Keterkaitan pendidikan dan nilai tersebut menumbuhkan makna baru mengenai apa itu pendidikan nilai. Pengertian pendidikan nilai menurut Rahmat Mulyana 2004: 119, pendidikan nilai adalah pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten. Pendidikan nilai adalah pengajaran dan penanaman nilai-nilai yang ada dalam kehidupan kepada peserta didik. Sejalan dengan pendapat Sastrapradja Rahmat Mulyana, 2004: 119 bahwa pendidikan nilai adalah penanman dan pengembangan nilai-nilai pada seseorang. Penanaman nilai pada peserta didik tidak dapat dilakukan tanpa adanya pendidik yang memberikan pengajaran atau bimbingan tentang nilai tersebut. Penanaman nilai kepada seseorang memerlukan pembiasaan atau keteladanan pendidik baik dari seorang guru, orang yang lebih tua dan siapapun dalam lingkungannya. Pendidikan yang diupayakan tidak dapat berlangsung maksimal apabila tidak ada keteladanan dari seorang pendidik. Nilai adalah sesuatu yang dianggap berharga dan berkaitan dengan baik-buruknya suatu objek. Adanya pendidikan nilai diharapkan dapat membuat seseorang memiliki kepribadian yang baik, memiliki sopan-santun, bersikap hormat 22 dan menanamkan nilai moral dalam setiap aspek kehidupannya. Pendidikan nilai membantu seseorang memahami, meyakini dan menanamkan nilai-nilai yang ada dalam budaya bangsa kita. Sejalan dengan apa yang diungkapkan Aceng Kosasih tanpa tahun: 12 bahwa pendidikan nilai adalah pendidikan yang mempertimbangkan objek dari sudut moral dan sudut pandang nonmoral, yang meliputi estetika yaitu menilai objek dari sudut pandang keindahan secara pribadi, dan etika yaitu menilai benar atau salahnya dalam hubungan antarpribadi. Pendidikan nilai berkaitan dengan pendidikan dalam konteks umum, hal yang menjadi titik temunya adalah membentuk perilaku manusia berdasarkan nilai etika dan moral yang diwujudkan melalui keteladanan. Keteladanan yang ditonjolkan dalam menanamkan nilai kepada seseorang dilakukan oleh pendidik, baik itu di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Pendidikan ini biasa disebut pendidikan indoktrinatif karena pendidikan nilai bersifat menanamkan paham mana yang dinilai baik dan mana yang tidak baik. Pendidikan nilai membutuhkan keteladanan dari seorang pendidik, keteladanan itu sebaiknya terus ditunjukkan dan dibiasakan agar tidak hanya didapat dalam kelas atau di dalam keluarga saja. Pembiasaan yang dilakukan tersebut diharapkan membuat pendidikan nilai berjalan dengan maksimal dimanapun seseorang berada. Dengan demikian, pendidikan nilai yang dimaksudkan adalah pendidikan yang dilakukan untuk menanamkan atau memberikan pemahaman kepada 23 seseorang mengenai apa yang baik dan apa yang buruk melalui keteladanan atau pembiasaan dari pendidik. Menanamkan pengetahuan mengenai apa yang baik dan buruk ini merupakan salah satu tujuan diadakannya pendidikan nilai. Tujuan pendidikan nilai menurut Rahmat Mulyana 2004: 119 adalah untuk membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai dan mampu menerapkannya secara integral dalam kehidupan. Tugas pendidik menjadi ujung tombak keberhasilan untuk mencapai tujuan pendidikan nilai itu sendiri. Setelah mengetahui beberapa definisi pendidikan nilai di atas, dalam penelitian ini peneliti memaknai pendidikan nilai yang mengacu pada pendapat Sastrapradja, pendidikan nilai merupakan proses penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada seseorang atau siswa.

6. Landasan Pendidikan Nilai