40 j.
Aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan kemasyarakatan.
k. Nilai rapor diatas rata-rata kelas.
l. Diutamakan memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris aktif.
m. Untuk wanita atas dasar keyakinannya diperbolehkan memakai
jilbab. Sumber: Balai Pemuda dan Olahraga DIY
T Semua siswa di masing-masing daerah yang memenuhi syarat
tersebut berhak mengikuti seleksi tahap awal di sekolah. Apabila siswa dinyatakan lolos, selanjutnya siswa-siswa tersebut akan menempuh
seleksi di tingkat II mulai dari tingkat kabupatenkota, provinsi, hingga nasional. Seleksi Paskibraka adalah pemilihan siswa-siswi tingkat SMA
atau sederajat yang pada tanggal 17 Agustus masih duduk di kelas X atau XI. Calon anggota yang terpilih mewakili sekolahnya akan mengikuti
seleksi di tingkat kabupatenkota, selanjutnya peserta seleksi di tingkat provinsi merupakan peserta terbaik dari tingkat kabupatenkota, peserta
seleksi terbaik di tingkat provinsi akan dikirim untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional.
2. Tujuan Pembentukan Paskibraka
Tujuan dari kegiatan seleksi dan pembentukan Paskibraka Tingkat Provinsi adalah:
41 a.
meningkatkan dan mengembangkan rasa kesadaran nasional untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. b.
memupuk semangat kebangsaan, kecintaan serta turut memiliki bangsa dan negara Republik Indonesia di kalangan generasi muda.
c. mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara di
kalangan generasi muda. d.
mengembangkan sikap disiplin e.
melatih dan membentuk calon paskibraka Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015
f. menentukan 2 orang putra dan 2 orang putri sebagai wakil Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti seleksi calon anggota Paskibraka tingkat Nasional tahun 2015.
Sumber: Balai Pemuda dan Olahraga DIY
3. Dasar Pelaksanaan Pembentukan Paskibraka Tahun 2015
Dasar pelaksanaan pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 meliputi:
a. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;
b. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka;
42 c.
Peraturan Daerah 2015 Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah 2015 Daerah
Istimewa Yogyakarta; d.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Istimewa Yogyakarta;
e. Peraturan Gubernur DIY Nomor 41 Tahun 2009 tentang Rincian
Tugas dan Fungsi Dinas dan UPT Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta;
f. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015. g.
Dokumen Pelaksanaan
Anggaran DPA-SKPD
Nomor: 19DPA2015, tanggal 27 Desember 2014
4. Bentuk Kegiatan Paskibraka
Bentuk kegiatan
Paskibraka dalam
pedoman kegiatan
penyelenggaran kegiatan Paskibraka sesuai Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 Tahun 2015 meliputi tiga kegiatan utama
yaitu rekrutmen dan seleksi calon Paskibraka, pemusatan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan serta penurunan bendera pusaka. Tahapan-tahapan
kegiatannya terdiri atas persiapan, rekrutmen dan seleksi, pemusatan pendidikan dan pelatihan Diklat, pengibaran bendera, penghargaan,
monev dan pelaporan. Kegiatan tersebut dijelaskan lebih rinci pada buku Pedoman Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kemenpora,
2015:13-17.
43 a.
Persiapan Persiapan kegiatan Paskibraka ini berkaitan dengan rapat
panitia, sosialisasi, dan kegiatan persiapan teknis lainnya. Rapat diselenggarakan oleh seluruh elemen yang terlibat dalam
penyelenggaraan kegiatan Paskibraka. Sosialisasi dilakukan dengan melalui surat kabar, internet, dan atau penyampaian sesuai dengan
kebijakan lembaga yang menangani penyelenggaraan Paskibraka. b.
Rekrutmen dan Seleksi Seleksi calon anggota Paskibraka dilakukan pada setiap
tingkatan. Materi tes meliputi tes tertulis, wawancara, baris-berbaris, kesegaran jasmaniolahraga, kesenian, dan sebagainya. Tes tertulis
dan wawancara terdiri dari berbagai macam aspek misalnya budi pekerti, pengetahuan daerah, nasional dan internasional, kepemudaan,
nasionalisme, dan sejarah perjuangan bangsa. Apabila siswa lolos seleksi pertama di tingkat kabupatenkota, maka ia dapat mengikuti
seleksi di tingkat provinsi dengan materi yang tidak berbeda jauh tetapi dengan kesulitan yang lebih tinggi. Perbedaanya, dalam seleksi
tingkat provinsi calon peserta diasramakan selama seleksi berlangsung. Ketika berada di asrama, perilaku dan kepribadian siswa
calon anggota Paskibraka akan diamati untuk melihat bagaimana kemampuan non-akademiknya. Sejumlah dua pasang siswa-siswi
seleksi yang lolos dengan nilai terbaik kemudian dikirim ke seleksi tingkat nasional. Apabila lolos seleksi tingkat nasional maka ia
44 nantinya bertugas sebagai Paskibraka tingkat nasional, sedang yang
tidak lolos akan kembali bertugas di provinsi. c.
Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pemusatan Diklat Paskibraka di tingkat kabupaten, provinsi,
maupun nasional bertujuan untuk melatih dan mendidik anggota Paskibraka agar menjadi pasukan yang tangguh, disiplin, bertanggung
jawab, penuh dedikasi, serta dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal.
d. Pengibaran Bendera
Pengibaran bendera dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pasukan Paskibraka akan menjalankan tugasnya masing-masing di setiap tingkatannya.
e. Penghargaan
Penghargaan diberikan kepada setiap anggota Paskibraka. Penghargaan tersebut dapat berupa piagam penghargaan, beasiswa,
dan kunjungan studi sesuai dengan tingkatnya. f.
Monev dan Pelaporan Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan di awal kegiatan,
selama kegiatan berlangsung, dan setelah kegiatan selesai. Pihak yang melaksanakan monev adalah tim khusus yang sudah ditunjuk.
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan kegiatan dan kesesuaian kegiatan dengan rencana yang
45 telah disusun sebelumnya. Pelaporan kegiatan dilaksanakan oleh
pelaksana kegiatan. Tujuan diadakannya pelaporan adalah agar nantinya dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan dan bahan acuan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
D. Kajian tentang Kebijakan Kepemudaan