52 non systematic observation adalah observasi yang pelaksanaannya tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa saja yang perlu diobservasi. Dalam pelaksanaannya, observer hanya menggunakan rambu-rambu pengamatan.
Pada penelitian ini, pengumpulan data melalui observasi menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi keaktifan untuk prestasi belajar
ranah afektif dan psikomotorik serta lembar catatan lapangan. Lembar observasi keaktifan digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran pada setiap siklus, sedangkan lembar catatan lapangan digunakan oleh observer untuk mencatat fenomena yang ada ketika proses pembelajaran
serta kendala-kendala yang terjadi.
2. Tes Hasil Belajar
Tes digunakan untuk mengambil data pada siklus I dan siklus II yaitu untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang dicapai siswa selama proses
pembelajaran baik kognitif maupun afektif. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 153-154, langkah-langkah dalam penyusunan tes yaitu:
a. Menentukan tujuan mengadakan tes b. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan
c. Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus TIK dari tiap bagian bahan
d. Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku yang terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan
untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki
agar tidak terlewati.
53 e. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir
yang diukur, beserta imbangan antara dua hal tersebut.
f. Menuliskan butir-butir soal berdasarkan TIK yang sudah dituliskan
dalam tabel TIK dan aspek tingkah laku yang mencakup.
Selanjutnya, Suharsimi Arikunto 2010: 159, mengemukakan bahwa terdapat beberapa komponen dalam sebuah tes, yaitu:
a. Buku tes, yaitu lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
b. Lembar jawaban tes, yaitu lembaran yang disediakan untuk mengerjakan tes
c. Kunci jawaban tes, berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki d. Pedoman penilaian, berisi keterangan perincian tentang skor yang
diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah dikerjakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 162-175, bentuk tes untuk mengukur
prestasi belajar dibagi menjadi dua, tes subyektif dan tes obyektif. Pada penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan tes obyektif dengan bentuk soal pilihan
ganda, tes obyektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan soal dalam bentuk esai. Dalam penggunaan tes obyektif, jumlah soal yang diberikan jauh lebih banyak daripada tes esai. bentuk soal pilihan ganda ini
merupakan tes terdiri atas keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yang disediakan. Komponen tes pilihan ganda terdiri dari
54 dua bagian, yaitu bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban
options. Kemungkinan jawaban options terdiri atas satu jawaban yang benar kunci jawaban dan beberapa pengecoh distractor. Pada penelitian ini jumlah
butir soal yang dikerjakan sebanyak 45 butir soal dengan waktu pengerjaan 60 menit.
3. Angket