Kerangka Berfikir Pertanyaan Penelitian

37 sebagai berikut: 1 aspek soft skills yang penting dimiliki oleh karyawan industri manufaktur secara berurutan meliputi tanggung jawab, kejujuran, kreativitas, disiplin, etos kerja, kerjasama, percaya diri, toleransi, kepemimpinan, dan kemandirian; 2 aspek soft skills yang sudah dikembangkan pada mahasiswa pendidikan vokasi bidang manufaktur secara berurutan meliputi disiplin, kejujuran, percaya diri, tanggung jawab, adaptabilitas, kemandirian, sopan santun, kreativitas, etika, toleransi, komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan; 3 kesenjangan yang terjadi ditemuakan pada aspek kreativitas, etos kerja, kerjasama, toleransi, dan kepemimpinan; 4 Model pembelajaran yang selama ini telah diterapkan pada mahasiswa pendidikan vokasi bidang manufaktur melalui proses, pembelajaran praktik di bengkel belum didesain untuk pengembangan soft skills; 5 untuk mengatasi kesenjangan yang ditemukan, model pembelajaran soft skills yang cocok untuk diterapkan pada mahasiswa pendidikan vokasi bidang manufaktur adalah belajar bersama berbasis kerja proyek, Cooperative Learning on Project Work CLoP-Work; dan 6 model CLoP-Work terbukti efektif untuk mengembangkan soft skills mahasiswa pendidikan vokasi bidang manufaktur.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila kompetensi siswa dapat mencapai standar yang diharuskan. Dalam proses tersebut, seorang guru menggunakan suatu strategi pembelajaran tertentu untuk menyampaikan materi pelajaran maupun informasi kepada siswa. Penggunaan metode pembelajaran 38 yang tepat dan efektif merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh siswa. Proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi CAD dengan menggunakan software Inventor memerlukan suatu pengembangan metode pembelajaran agar keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk itu, dilakukan upaya perbaikan pada proses pembelajaran kompetensi CAD dengan menggunakan software Inventor di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten, terutama untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran dan juga prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran PBL. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PBL diduga dapat meningkatkan peran serta siswa, sebab dalam pelaksanaannya siswa dilibatkan secara langsung, mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik pengerjaan perencanaan dari sebuah penugasan. Metode pembelajaran ini menuntut para siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dan rasa ingin mengetahui tetang penugasan yang diberikan pada saat proses pembelajaran untuk menambah keterampilan siswa. Dengan demikian, siswa dituntut untuk selalu aktif dan selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap penugasan yang telah diberikan dalam proses pembelajaran sehingga tercipta proses belajar yang bermakna bagi siswa dan siswa termotivasi untuk belajar sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Alur pemikiran secara singkat mengenai konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. 39

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pada saat pembelajaran CAD menggunakan metode pembelajaran PBL, siswa merasa lebih senang dan kreatif ? 2. Apakah siswa aktif saat mengikuti pelajaran CAD menggunakan metode pembelajaran PBL? 3. Apakah dengan diterapkan Metode Pembelajaran PBL siswa dapat lebih trampil dalam penggambaran CAD? 4. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran CAD setelah diterapkan Metode Pembelajaran PBL? Gambar 3. Diagram Alir Kerangka Berfikir 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian ini lebih bersifat mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada di lapangan. Menurut Hopkins dalam Rochiati Wiriaatmadja 1993: 44, Menurut Sukardi 2003: 210, penelitian tindakan merupakan salah satu model penelitian yang muncul di tempat kerja, yaitu tempat dimana peneliti melakukan pekerjaan sehari-hari, misalnya kelas merupakan tempat peneliti bagi para guru. Beberapa keunggulan penelitian menggunakan metode tindakan, yaitu: 1 Peneliti tidak harus meninggalkan tempat kerjanya; 2 Peneliti dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan; 3 Bila treatment perlakuan dilakukan pada responden, maka responden dapat merasakan hasil treatment perlakuan dari penelitian tindakan tersebut. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam Sukardi, 2003: 210, action research is the way groups of people can organize the condition under which they can learn from their own experiences and make their experience accessible to others. Dengan kata lain, penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Dalam kenyataannya, penelitian tindakan dapat dilakukan baik secara grup maupun individual dengan harapan pengalaman mereka dapat ditiru

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGELASAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SISWA KELAS XI TP B SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 24

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK PADA MATA DIKLAT TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR SISTEM CAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 259

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK PADA MATA DIKLAT TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR SISTEM CAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 259

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT-BASED LEARNING (PBL) DALAM MATA DIKLAT MENGGAMBAR DENGAN SISTEM CAD (COMPUTER AIDED DESIGN) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 126

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 181

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI COMPUTERISED AIDED DESIGN (CAD) DENGAN SOFTWARE INVENTOR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

3 17 267