86
bagi anda? alikasi inventor
Menurut anda, apa saja kekurangan-kekurangan
dalam proses belajar menggunakan metode
Project Based Learning ini? Apa solusi anda untuk
mengatasi kekurangan itu? Positif +
33 Penjelasan dalam tutorial ada yang tidak
jelas. Belajar dan mencoba menanyakan kepada pembimbing
Negatif - 35
siswa yang malas tidak mengerjakan tugas
Apakah menurut anda pembelajaran CAD dengan
metode Project Based
Learning ini sangat
membantu dan menunjang pekerjaan saat anda
melakukan pengaplikasian gambar kerja
menggunakan bantuan komputerCAD?
Positif + 31
ya, sangat membantu, karena kita dapat menggambar dengan lebih cepat dan
mudah di pahami Negatif -
04 tidak juga, itu tergantung kemampuan
siswanya
Bagaimana kesan anda setelah mengikuti
pembelajaran CAD dengan metode
Project Based Learning?
01 Sangat membantu karena pemahaman
dapat dimengerti dengan cepat dan mudah 13
saya sangat senang namun lama-lama bosan karena teman banyak yang bertanya
6. Angket Tertutup
Pengisian angket ini dilakukan setelah pemberian post-test di akhir siklus II dengan tujuan untuk mengumpulkan respon siswa melalui jawaban yang sudah
disediakan. Hasil pengumpulan respon siswa terhadap proses pembelajaran CAD dengan metode PBL melalui angket tertutup dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Hasil Pengisian Angket Tertutup
Jumlah skor dalam 1 kelas Rerata skor dalam 1 kelas
2761 3.83472
Keterangan: 1 Menurut Tabel Klasifikasi Sikap Berdasarkan Jumlah Skor Jawaban, hasil
angket respon siswa terhadap Pembelajaran CAD dengan Metode
Pembelajaran PBL yaitu dengan jumlah skor sebesar 2761, termasuk dalam kategori Setuju.
Lanjutan Tabel 21.
87 2 Menurut Tabel Klasifikasi Sikap Berdasarkan Rerata Skor Jawaban, hasil
angket respon siswa terhadap Pembelajaran CAD dengan Metode
Pembelajaran PBL yaitu dengan rerata skor sebesar 3,83472, termasuk dalam kategori Setuju.
B. Pembahasan
Pembahasan terhadap hasil penelitian ini adalah pembahasan mengenai peningkatan keaktifan siswa dan peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran CAD. 1. Peningkatan Keaktifan Siswa
Melihat hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa penerapan Metode PBL berdampak positif dalam meningkatkan keaktifan
siswa, baik dari ranah afektif maupun psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor siswa dalam observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran
di siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan siswa ranah afektif dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Peningkatan Keaktifan Siswa Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II
Siklus Pertemuan
Jumlah Skor Jawaban dalam 1
Kelas Rerata Skor
Jawaban dalam 1 Kelas
Persentase Rerata Skor Siswa dalam
1 Kelas I
1 581
3,23 64,56
2 631
3,51 70,11
II 1
643 3,57
71,44 2
718 3,99
79,78
Total Peningkatan Siklus II-Siklus I
74,5 0,41
8,28
Berdasarkan Tabel 23, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa ranah afektif dari siklus I hingga siklus II. Jumlah skor jawaban
meningkat pada pertemuan 1 siklus I dari 581 menjadi 631 pada pertemuan 2