Tinjauan tentang Metode Karyawisata

13

B. Tinjauan tentang Metode Karyawisata

1. Hakikat Metode Pembelajaran Sugihartono, et al 2013: 81 menyatakan bahwa metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu, dalam belajar IPS perlu dikembangkan metode pembelajaran IPS secara cermat sesaui dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi siswa. Metode dalam pembelajaran IPS mengacu pada prosedur dan aktivitas yang akan digunakan untuk mengajarkan silabus agar memudahkan dalam belajar IPS. Seorang guru selalu berusaha menggunakan metode mengajar yang paling efektif. Pelaksanaan pembelajaran IPS sangat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan sangat berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran, metode, atau teknik apa yang digunakan. Metode pembelajaran tidak ada yang sempurna. Setiap metode selalu memiliki kekurangan dan kelebihan. Seorang guru tentu mempunyai metode dan seorang guru yang baik akan memhami dengan baik metode yang digunakannya bahwa tidak ada satu metodepun yang baik untuk semua mata pelajaran. Ia harus mengetahui bukan hanya bahanmateri pelajaran akan tetapi juga masalah-masalah siswa, sebab melalui metode mengajar ia harus mampu memberi kemudahan belajar kepada siswa dalam proses belajar Abdul Azis Wahab, 2012: 36. 14 2. Pengertian metode karyawisataField-Trip Sugihartono, et al 2013: 82 menyatakan bahwa metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa mengamati atau mengalami secara langsung. Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale Menurut Edgar Dale dalam Munir, 2010: 67-68 pengalaman belajar terdiri dari dua belas tingkatan yang sifatnya hierarkhi, mulai dari pengalaman belajar yang paling konkrit menuju kepada pengalaman belajar yang paling abstrak. Secara keseluruhan pengalamn belajar tersebut membentuk sebuah kerucut, sehingga disebut keucut pengalaman the cone of experience atau disebut juga 14 2. Pengertian metode karyawisataField-Trip Sugihartono, et al 2013: 82 menyatakan bahwa metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa mengamati atau mengalami secara langsung. Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale Menurut Edgar Dale dalam Munir, 2010: 67-68 pengalaman belajar terdiri dari dua belas tingkatan yang sifatnya hierarkhi, mulai dari pengalaman belajar yang paling konkrit menuju kepada pengalaman belajar yang paling abstrak. Secara keseluruhan pengalamn belajar tersebut membentuk sebuah kerucut, sehingga disebut keucut pengalaman the cone of experience atau disebut juga 14 2. Pengertian metode karyawisataField-Trip Sugihartono, et al 2013: 82 menyatakan bahwa metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa mengamati atau mengalami secara langsung. Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale Menurut Edgar Dale dalam Munir, 2010: 67-68 pengalaman belajar terdiri dari dua belas tingkatan yang sifatnya hierarkhi, mulai dari pengalaman belajar yang paling konkrit menuju kepada pengalaman belajar yang paling abstrak. Secara keseluruhan pengalamn belajar tersebut membentuk sebuah kerucut, sehingga disebut keucut pengalaman the cone of experience atau disebut juga 15 kerucut pengalaman Edgar Dale.Pengalaman belajar yang dapat diberikan dalam hal ini, meliputi: 1. Direct purposeful experience, yaitu pengalaman belajar secara langsung dengan objek, seperti manusia, tumbuhan, atau hewan; 2. Contrived experience, yaitu pengalaman belajar tidak secara langsung dengan obyek, melainkan melalui benda, alat, model, atau kegiatan simulasi; 3. Dramatized experience, yaitu pengalam belajar yang diperoleh melalui suatu pertunjukan, sandiwara, bermain peran role play atau drama sosiodrama 4. Demonstrasi, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui peragaan. 5. Studi wisata, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui kunjungan untuk belajar tidak hanya rekreasi atau karyawisata. 6. Exhibition, yaitu pengalamn belajar yang diperoleh melalui pameran. 7. Education television, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui televisi pendidikan; 8. Motion pictures, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui gambar hidup, film hidup, film rangkai, atau bioskop; 9. Still pictures, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh malalui gambar mati, foto, atau slide. 10. Radio and recording, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui siaran radio atu rekaman suara tidak ada visualnya; 11. Visual symbol, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui simbol yang dapat diihat seperti bagan, skema, tabel, atau diagram; 12. Verbal symbol, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh melalui verbalisme atau ucapan dengan kata-kata; Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa bermain peran, bersimulasi, melakukan hal nyata 90 pada tingkatan ini, pembelajar sudah bertindak sebagai pengamat. Turun langsung dalam mengamati sebuah permasalahan, sehingga tingkat pemahamannya pun lebih besar. 16 Lebih dari 2400 tahun silam, Konfusius Silberman, 2006: 23menyatakan: Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya ingat. Yang saya kerjakan, saya pahami. Tiga pernyataan tersebut berbicara banyak tentang cara belajar aktif. Dengan demikian, belajar tidaklah cukup dengan mendengarkan atau melihat sesuatu, diperlukan pembahasan, dan penerapan secara langsung sehingga pengetahuan dan keterampilan hasil belajar otomatis meningkat lebih besar. Oleh karenanya, metode ini menjadikan bahan yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Lebih lanjut, Abdul Majid 2014: 172 menyatakan bahwa karyawisata berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Misalnya, siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui sistem peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauhdari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Roestiyah 2001: 85 menyatakan bahwa karyawisata merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajarimenyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, sesuatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya. Dengan begitu, karyawisata 17 diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya; dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Lebih lanjut, Abuddin Nata 2009: 185 juga menjelaskan bahwa metode karyawisata yang memiliki banyak kelebihan, yang antara lain menerapkan prinsip pengajaran, menjadikan apa yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan, dapat merangsang kreativitas anak didik, memperluas informasi sebagai bahan pengajaran, serta mendorong siswa untuk mencari dan mengolah sendiri bahan pengajaran. Menurut Syaiful Sagala 2010: 214, pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Jadi metode karyawisata merupakan memberikan informasi lebih konkrit terkait yang dipelajarinya. Deni Kurniawan 2014: 47 menyatakan bahwa mengajak siswa keluar dari kelas dalam rangka belajar. Keluarnya siswa dari kelas bukan untuk hiburan, tapi diikat oleh tujuan dan tugas belajar. Meskipun aspek liburannya ada tapi bukan tujuan utama. Karyawisata tidak perlu dilakukan ke tempat yang jauh, bisa dilaksanakan ke tempat-tempat sekitar lingkungan sekolah misalnya 18 kekantor kelurahan, ke ladang atau ketempat industri sekitar sekolah dan sebagainya. Karyawisata dilakukan selama jam pelajaran saja. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan metode karyawisata adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran atau materi dengan keluar dari lingkungan sekolah, siswa langsung pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa memperoleh pengalaman lebih relevan. Selain itu, dapat menimbulkan ketertarikan siswa pada pelajaran yang disajikan, sehingga lebih ingin mendalami hal yang diminatinya dengan mencari informasi dari sumber lain. Penggunaan metode karyawisata sangat tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPS karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung pada objek, mencoba, mengamati dan memudahkan dalam memahami materi yang dipelajari. Pengalaman langsung, mengalami sendiri sehingga baik yang didengar, dilihat, dikerjakan lebih paham terkait materi yang dipelajari di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata, akhirnya berdampak pada hasil belajarnya meningkat jauh lebih besar. Dengan demikian penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS bagi siswa kelas III SD N Kraton Yogyakarta. 3. Kebaikan metode Karyawisata Menurut Rusyan dalam Syaiful Sagala 2010: 214-215 menyebutkan beberapa kebaikan metode karyawisata, yakni: 19 a. Kebaikan-kebaikannya Metode karyawisata mempunyai beberapa kebaikan, antara lain ialah: 1 anak-anak didik dapat mengamati kenyataan- kenyataan yang beraneka ragam dari dekat; 2 anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan; 3 anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan secara langsung; 4 anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan on the spot; dan 5 anak didik dapat mempelajari sesuatu secara integral dan komprehensif. 4. Langkah-langkah metode karyawisataField-trip Menurut Abdul Majib 2014: 172-173 agar pelaksanaan metode karyawisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan Karyawisata 1 Merumuskan tujuan karyawisata. 2 Menetapkan objek karyawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 3 Menetapkan lamanya karyawisata. 4 Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata 5 Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan. b. Pelaksanaan Karyawisata fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar ditempat karyawisata dengan bimbingan guru. kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas. 20 c. Tindak Lanjut Pada akhir karyawisata, siswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karyawisata 5. Penerapan metode karyawisata pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Metode karyawisata yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran tentunya disesuaikan dengan karakteristik materi mata pelajaran IPS, karakteristik peserta didik dan sistem instruksional secara keseluruhan. Berikut adalah langkah-langkahnya: a. Karyawisata ke Pasar 1 Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dipelajari, membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang dan menunjuk salah satu ketua kelompoknya. 2 Guru memanggil perwakilan kelompok atau ketua kelompok mengambil LKS dan uang dengan jumlah Rp 10.000,00 untuk kebutuhan belanja di pasar. 3 Guru menjelaskan LKS dan siswa diberikan kesempatan bertanya terkait LKS apabila belum dimengerti ketika kegiatan di lapangan pasar. 4 Guru kelas,dan siswa berangkat bersama kelapangan pasar. 5 Siswa berinteraksi dilapangan pasar dipimpin langsung ketua kelompok masing-masing, dan melaksanakan tugas yang 21 diberikan seperti: berbelanja menggunakan uang Rp 10.000,00 dan didampingi oleh guru. 6 Siswa belanja sesuai dengan kebutuhan kelompoknya dan sambil mengamati yang terjadi di lingkungan pasar. 7 Siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk menyelesaikan LKS berdasarkan yang dilakukan di lapangan pasar dan didampingi oleh guru. 8 Guru kelas, dan siswa kembali di kelas. 9 Siswa menyusun laporan atau kesimpulan dikertas manila. 10 Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. 11 Sedangkan kelompok yang lainnya mendengarkan dan memberikan pertanyaan atau masukan. 12 Guru dan siswa membahas bersama-sama laporan hasil kegiatan di lapangan pasar mengenai jual beli. 13 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti. 14 Guru memberikan penguatan terkait dengan materi jual beli yang telah dipelajari di pasar. 15 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari mengenai jual beli di pasar pada hari ini. 16 Siswa mengerjakan soal evaluasi mandiri. 17 Siswa mengerjakan pos test 22 18 Melakukan remedial dengan memberikan tindak lanjut bagi siswa yang belum mencapai KKM melalui pemberian tugas tambahan dan memberikan motivasi dan pesan moral 19 Siswa memandu doa penutup menurut agama dan keyakinan masing-masing. 20 Guru mengucapkan salam penutup b. Karyawisata ke Alun-alun Utara 1 Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dipelajari, membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang dan menunjuk salah satu ketua kelompoknya. 2 Guru memanggil perwakilan kelompok atau ketua kelompok mengambil LKS yang dilakukan di lapangan lingkungan alun- alun utara 3 Guru menjelaskan LKS dan siswa diberikan kesempatan bertanya terkait hal yang belum dimengerti ketika kegiatan belajar dilapangan di lingkungan alun-alun utara. 4 Guru kelas,dan siswa berangkat bersama kelapangan di lingkungan alun-alun utara. 5 Siswa mengamati langsung tentang mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di lingkungan alun-alun utara dengan menggunakan LKS dan tetap dalam bimbingan guru. 23 6 Siswa bertanya kepada warga yang ada di lingkungan alun-alun utara untuk mendapatkan informasi terkait jenis-jenis pekerjaan yang ada. 7 Siswa mencatat informasi yang diperoleh terkait mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di lingkungan alun-alun utara. 8 Guru kelas,dan siswa kembali di kelas. 9 Siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk menjawab soal terkait hasil observasi di lapangan alun-alun utara mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan hasil yang diperoleh , dan didampingi oleh guru. 10 Siswa menyusun laporan atau kesimpulan dikertas manila. 11 Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. 12 Sedangkan kelompok yang lainnya mendengarkan dan memberikan pertanyaan atau masukan. 13 Guru dan siswa membahas bersama-sama laporan hasil kegiatan di lapangan alun-alun utara mengenai jenis-jenis pekerjaan. 14 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti 15 Guru memberikan penguatan terkait dengan materi jenis-jenis pekerjaan yang telah dipelajari hari ini. 24 16 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari mengenai jenis-jenis pekerjaan pada hari ini. 17 Siswa mengerjakan soal evaluasi. 18 Siswa mengerjakan pos test. 19 Melakukan refleksi dengan memberikan tindak lanjut bagi siswa yang belum mencapai KKM melalui pemberian tugas tambahan dan memberikan motivasi dan pesan moral 20 Siswa memandu doa penutup menurut agama dan keyakinan masing-masing. 21 Guru mengucapkan salam penutup

C. Tinjauan tentang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar