56 .
lapangan yang digunakan untuk upacara dan dapat juga digunakan
untuk olahraga. 12. Tempat
bermain Tempat bermain untuk anak-anak SD
Negeri Kraton Yogyakarta sebenarnya cukup luas, hanya saja tempat tersebut
digunakan sebagai tempat parkir bagi orang tua yang menjemput atau
menunggu anaknya yang sekolah. Sehingga tempat bermain tersebut tidak
dapat digunakan. Tempat bermain tersebut berupa garis untuk sundah
manda. Sumber : Dokumen SD N Kraton Yogyakarta, Tahun 20152016
Berdasarkan tabel di atas SD N Kraton Yogyakarta memiliki 6 ruang kelas.Setiap kelas digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Peneliti
malakukan penelitian di kelas III yang terdiri dari 14 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 10. Jumlah siswa kelas III SD N Kraton Yogyakarta Tahun 20152016
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1. Laki-laki
5 36
2. Perempuan
9 64
Jumlah total 14
100 Sumber : SD N Kraton Yogyakarta, Tahun 20152016
B. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Pra Tindakan
Pra tindakan dimulai dari melaksanakan pengamatan pada 27 Januari 2016, menunjukkan bahwa para siswa tersebut merasa
kesulitan belajar IPS karena cakupan pembelajaran yang luas. Kesulitan belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor seperti kurang
57 konsentrasi saat pembelajaran berlangsung, siswa asyik bermain
sendiri, siswa sibuk berbicara dengan teman sebangku saat pembelajaran berlangsung, siswa sering keluar diruang kelas
sesukanya, dan siswa ketika disuruh di depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru tidak mampu menjawab atau mengerjakan.
Penyampaian materi guru masih dominan menggunakan ceramah atau penyampaian materi secara verbal, guru kurang memanfaatkan
lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar. Hasil wawancara kepada siswa yang menyebutkan bahwa IPS merupakan pelajaran yang
dianggap sulit dari mata pelajaran yang lain. Siswa jarang mendapat kesempatan untuk berbicara, komunikasi
hanya berjalan satu arah. Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa kelas III SD N Kraton Yogyakarta memiliki kemampuan beragam. Beberapa
siswa ada yang mendapatkan nilai yang bagus dan ada yang mendapat nilai jauh dari rata-rata. Kemampuan siswa memahami materi yang
berbeda-beda ada yang cepat dan ada yang lambat memahaminya. Perlu adanya metode yang secara konkrit agar memudahkan siswa
dalam memahami materi yang disampaikan. Nilai murni tes hasil belajar IPS siswa kelas III semester I dari guru kelas disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
58 Tabel 11. Murni Tes Hasil Belajar Siswa Kelas III SD N
KratonYogyakarta Mata Pelajaran IPS pada Semester I Tahun Ajaran 20152016
KKM Persentase
Rata-rata Kelas
Nilai T
70 BT
70 T
BT Tertinggi Terendah
2 12
14 86
56,07 80
35 Keterangan :
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum T = Tuntas
BT = Belum Tuntas Sumber: Daftar Nilai Kelas III SD N Kraton Yogyakarta, Tahun
Ajaran 20142015
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan siswa pada mata pelajaran IPS sebanyak 2 siswa atau 14. Jumlah siswa yang
belum tuntas adalah 12 siswa atau 86. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 56,07. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS tergolong rendah. Di samping itu, berdasarkan nilai murni tes hasil belajar semester I terjadi kesenjangan nilai antara
siswa yang memperoleh kemampuan akademik tinggi mendapat nilai baik dan beberapa siswa ada yang mendapat nilai jauh dibawah kriteria
ketuntasan minimum. Peneliti disepakati guru kelas untuk menawarkan solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan melihat letak
geografis muda dijangkau sebagai sumber belajar. Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa pembelajaran IPS perlu adanya metode yang
inovatif, disepakati metode yang akan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS adalah metode karyawisata.
59 2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Rabu, 11 Mei 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 dimulai pukul
07:30-08:40 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09:15-
10:20 WIB. Materi yang dipelajari pada tindakan siklus I yaitu jual beli. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama
adalah sebagai berikut. a. Tahap Perencanaan planning Siklus I
Sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar oleh guru, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1 Memperhatikan kurikulum dan silabus. 2 Menetapkan materi yang akan disampaikan melalui metode
karyawisata yaitu jual beli. 3 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP tentang
materi jual beli yang akan diajarkan. 4 Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan metode karyawisata. 5 Mempersiapkan sumber dan sarana dalam proses pembelajaran.
6 Menyusun lembar kerja, alat evaluasi dan soal tes siswa dilakukan diakhir siklus.
7 Melakukan diskusi kegiatan pembelajaran bersama guru kelas. 8 Menyiapkan lembar catatan lapanngan.
60 b. Pelaksanaan Tindakan acting Siklus I
1 Pertemuan pertama Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 07:30-08:30 WIB. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah jual beli
dengan indikator siswa dapat menjelaskan pentingnya jual beli, dan siswa dapat memperagakan kegiatan jual beli.
Gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dideskripsikan sebagai berikut:
a Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam. Kemudian mengajak siswa berdoa menurut agamanya masing-masing dan memeriksa kehadiran siswa
serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran terlihat tenang. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
dengan meminta salah satu siswa menceritakan ketika membantu ibu membeli bahan makanan di warung, apa saja
yang dibeli ketika belanja di warung? Di warung ada Sayur, beras, kue, dan ada penjual barang dagangannya. Setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai serta membagi siswa
kedalam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 4- 5 orang. Guru memanggil perwakilan kelompok atau ketua
61 kelompok mengambil LKS dan uang dengan jumlah Rp
10.000,00 untuk belanja di pasar. Guru menjelaskan LKS dan siswa diberikan kesempatan bertanya terkait LKS
belum dimengerti ketika kegiatan di lapangan pasar. Kemudian guru kelas, peneliti dan siswa berangkat bersama
kelapangan pasar. b Kegiatan Inti
Siswa berinteraksi di lapangan pasar terkait jual beli dipimpin langsung ketua kelompok masing-masing,
dan melaksanakan tugas yang diberikan seperti: berbelanja menggunakan uang Rp 10.000,00 dan didampingi oleh
guru. Siswa belanja sesuai dengan kebutuhan kelompoknya dan sambil mengamati yang terjadi di lingkungan pasar.
Setelah itu, Siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk menyelesaikan LKS berdasarkan yang dilakukan di
lapangan pasar terkait jual beli dan didampingi oleh guru. Kemudian guru kelas, peneliti dan siswa kembali di kelas.
Siswa menyusun laporan atau kesimpulan dikertas manila. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. Sedangkan kelompok yang lainnya mendengarkan dan
memberikan pertanyaan atau masukan. Guru dan siswa membahas bersama-sama laporan hasil kegiatan di
62 lapangan pasar mengenai jual beli. Siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti. Guru memberikan penguatan terkait dengan materi jual beli
yang telah dipelajari di pasar. Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan materi yang dipelajari mengenai jual
beli di pasar pada hari ini. Siswa mengerjakan soal evaluasi mandiri untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
selama proses pembelajaran yang baru saja dilakukan. c Kegiatan akhir
Melakukan refleksi dengan memberikan tindak lanjut bagi siswa yang belum mencapai KKM melalui
pemberian tugas tambahan dan memberikan motivasi dan pesan moral. Siswa memandu doa penutup menurut agama
dan keyakinan masing-masing. Guru mengucapkan salam penutup.
2 Pertemuan kedua Dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2016
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09:15-10:20 WIB. Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua adalah jual
beli dengan indikator siswa dapat menuliskan perilaku yang benar sebagai penjual dan pembeli. Siswa dapat mendefinisikan
pengertian penjual dan pembeli.
63 Gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua
dideskripsikan sebagai berikut: a Kegiatan Awal
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi hari ini. Anak-
anak siapa siapa yang pernah membeli buku atau pensil tanpa dibantu orang tuanya? Saya pak. Apakah kamu
mendapatkan potongan harga barang yang dibeli? Tidak pak.
Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari
dengan kompetensi yang dicapai. Guru membimbing siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 4-
5 orang dan menunjuk salah satu ketua kelompok. Setelah itu, guru memanggil perwakilan kelompok atau ketua
kelompok mengambil uang dengan jumlah Rp 10.000,00 untuk belanja di Toko. Kemudian ketua kelompok
menyampaikan tugas yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar di lapangan Toko. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait hal yang belum dimengerti ketika kegiatan belajar di lapangan
Toko. Guru memberikan pengarahan secara umum kepada siswa tujuan kegiatan pembelajaran dan teknik yang
64 akan dilakukan di lapangan toko. Selanjutnya guru kelas,
peneliti dan siswa berangkat bersama kelapangan toko. b Kegiatan Inti
Siswa berinteraksi di lapangan toko dipimpin langsung ketua kelompok masing-masing,
dan melaksanakan tugas yang diberikan seperti: berbelanja
menggunakan uang Rp 10.000,00 dan didampingi oleh guru. Siswa belanja sesuai dengan kebutuhan kelompoknya
dan mengamati aktivitas di toko. Siswa menjumlahkan uang sisa belanjaannya. Siswa bersama kelompoknya
berdiskusi untuk menyelesaikan LKS berdasarkan yang dilakukan di lapangan toko dan didampingi oleh guru.
Guru kelas, peneliti dan siswa kembali di kelas. Kegiatan selanjutnya siswa menyusun laporan atau
kesimpulan dikertas manila. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas
mengenai apa saja yang dijual di toko, menyebutkan ciri- ciri toko dan apa yang dimaksud penjual dan pembeli.
Sedangkan kelompok yang lainnya mendengarkan dan memberikan pertanyaan atau masukan. Setelah itu, guru
dan siswa membahas bersama-sama laporan hasil kegiatan di lapangan toko mengenai jual beli. Siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti.
65 Guru memberikan penguatan terkait dengan materi jual beli
yang telah dipelajari di toko. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari mengenai jual beli di
toko pada hari ini danmengaitkan materi yang dipelajari hari sebelumnya pasar. Siswa mengerjakan pos test untuk
mengukur keberhasilan selama pelaksanaan tindakan siklus I.
c Kegiatan Akhir Guru memberikan motivasi dan pesan moral.
Selanjutnya salah satu siswa memandu doa penutup pelajaran menurut agamanya dan keyakinan masing-
masing. Guru mengucapkan salam penutup. c. Hasil Pengamatan Observing
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan waktu tindakan berjalan. Peneliti sebagai pengamat, yang melakukan
pengamatan kepada guru saat pembelajaran berlangsung dan siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode karyawisata. Serta
mencatat semua hal yang diperlukan dan dialami selama tindakan siklus I berlangsung. Berikut ini hasil dari pengamatan siklus I
sebagai berikut: 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru
Pada awal pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa menjawab dengan
66 antusias walaupun masih terdapat siswa yang tidak
memperhatikan. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran hari ini. Kemudian guru sudah melakukan
apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang relevan dengan materi yang akan dipelajari dan siswa menjawab dengan penuh
semangat. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi siswa kedalam kelompok dan
menjelaskan secara singkat materi, agar siswa dapat memperoleh pengetahuan awal. Guru memanggil perwakilan
kelompok dan memberikan LKS bersama kelompok di lapangan. Siswa diberikan kesempatan bertanya terkait dengan
LKS ketika belajar di lapangan. Kemudian guru memberikan pengarahan secara umum kepada siswa tujuan kegiatan
pembelajaran di lapangan dan berangkat bersama ke lapangan. Pada saat kegiatan inti, guru membimbing siswa selama
di lapangan. Terlihat siswa begitu semangat untuk belajar sambil berinteraksi langsung meskipun masih ada siswa hanya
bermain-main saja. Kemudian guru mengumpulkan siswa untuk kembali kekelas dan membimbing siswa dalam
menyusun laporan dari hasil kegiatan yang dilakukan di lapangan. Hasil kegiatan di lapangan disalin dikertas manila.
Guru masih kaku saat mengarahkan atau membimbing siswa dalam bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga terlihat
67 masih banyak siswa yang asyik bermain dengan teman
disampingnya. Guru meminta setiap kelompok menyampaikan laporan hasil kegiatan di lapangan untuk disampaikan di depan
kelas. Kegiatan selanjutnya dengan kegiatan presentasi. Pada saat guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil di depan kelas, masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan pada saat ditanya apa yang
disampaikan didepan ada yang tidak bisa menjawab. Setelah semua kelompok sudah mendapat kesempatan untuk presentasi,
guru bersama siswa membahas secara bersama-sama hasil kerja kelompok di lapangan. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan
kesempatan bertanya hal-hal yang belum dimengerti. Namun, siswa masih malu untuk bertanya dan pasif. Kemudian guru
memberikan penguatan terkait materi dan kegiatan yang dilakukan di lapangan. Setelah itu, guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan menampilkan ringkasan materi. Tetapi masih terlihat siswa yang menganggu
teman sebangkunya dan tidak memperhatikan di depan. Guru memberikan soal evaluasi, dan siswa hanya mampu menjawab
beberapa soal saja. Guru melakukan refleksi dengan memberikan tindak lanjut yang belum mencapai KKM melalui
pemberian tugas tambahan dan memberikan motivasi.
68 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran melalui metode karyawisata. Siswa terlihat
bersemangat mengikuti pelajaran. Mendengarkan penjelasan yang disampaikan. Selama kegiatan di lapangan siswa sangat
antusias. Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya beberapa siswa masih malu dan takut, setelah didekati
siswa bisa menjawab secara pelan-pelan. Keberanian untuk mengemukakan pendapat terkait materi
yang dipelajari sudah mulai tampak. Terlihat saat guru memberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari siswa
bisa menyampaikan pendapatnya. Pada saat kegiatan diskusi masih terdapat kelompok yang terlambat, disebabkan siswa
malas mengerjakan LKS dan sibuk dengan sendirinya. Siswa belum terlihat kerjasama dengan guru, dengan anggota
kelompoknya dan LKS hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja. Tetapi disaat presentasi siswa mau terlibat. Saat guru
memberikan ringkasan materi, siswa rajin menulis materi yang dirasa penting. Selama kegiatan berlangsung, Siswa
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Setelah guru memberikan kesempatan kurang aktif menanggapi dalam
proses pembalajaran. Tetapi siswa bisa melaksanakan kegiatan berdasarkan perintah dari guru, mampu mengikuti proses
69 pembelajaran. Memasuki akhir pembelajaran saat
menyimpulkan materi bersama guru beberapa siswa sibuk bermain sendiri, ada yang diam saja dan terlihat hanya
beberapa siswa didepan yang aktif. Setelah dilakukan post tes pada akhir sklus I, diperoleh hasil belajar IPS yang akan
disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 12. Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III Siklus I
KKM Persentase
Rata- rata
Kelas Nilai
T 70
BT 70
T BT
Tertingg i
Terendah 4
10 29 71 59,64
90 35
Keterangan: KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
T = Tuntas BT = Belum Tuntas
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh ketuntasan sebanyak 4 atau 29 dan siswa
yang belum tuntas sebanyak 10 atau 71. Hasil tersebut mengindikasikan belum mencapai keberhasilan dalam
pembelajaran IPS. Terbukti nilai rata-rata siswa hanya mencapai 59,64. Sementara kriteria keberhasilan yang
ditargetkan yaitu 70 siswa kelas III SD N Kraton Yogyakarta memperoleh ketuntasan 70 dalam pembelajaran IPS. Untuk
70 mengetahui perbandingan antara pra tindakan dan siklus I
digambarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 13. Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa kelas III Pra
tindakan dan Siklus I NPT
NS1 Tuntas
2 4
Belum tuntas 12
10 Persentase tuntas
14 29
Persentase tidak tuntas 86
71 Nilai rata-rata
56,07 59,64
KKM 70
Keterangan Tabel : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum
NPT : Nilai Pra Tindakan, NS1: Nilai Siklus 1
Peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan siswa pada mata pelajaran IPS disajikan dalam diagram batang di bawah
ini:
71 Gambar 3. Diagram Batang Nilai rata-rata Siswa Pra
Tindakan dan Siklus 1
Gambar 4. Diagram Batang Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Pra Tindakan dan Siklus 1
d. Refleksi reflecting Peneliti dan guru kelas bekerjasama menganalisis hasil
pengamatan dan hasil pekerjaan siswa kelas III mengenai pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan hasil sebagai berikut:
50 52
54 56
58 60
10 20
30 40
50 60
70 80
90
71 Gambar 3. Diagram Batang Nilai rata-rata Siswa Pra
Tindakan dan Siklus 1
Gambar 4. Diagram Batang Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Pra Tindakan dan Siklus 1
d. Refleksi reflecting Peneliti dan guru kelas bekerjasama menganalisis hasil
pengamatan dan hasil pekerjaan siswa kelas III mengenai pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan hasil sebagai berikut:
50 52
54 56
58 60
Pra tindakan Siklus I
56.07 59,64
Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas
III Pra tindakan dan Siklus 1
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pra tindakan Siklus I
14 29
86 71
Persentase tuntas persentase belum
tuntas
71 Gambar 3. Diagram Batang Nilai rata-rata Siswa Pra
Tindakan dan Siklus 1
Gambar 4. Diagram Batang Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Pra Tindakan dan Siklus 1
d. Refleksi reflecting Peneliti dan guru kelas bekerjasama menganalisis hasil
pengamatan dan hasil pekerjaan siswa kelas III mengenai pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan hasil sebagai berikut:
Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas
III Pra tindakan dan Siklus 1
Persentase tuntas persentase belum
tuntas
72 Tabel 14. Hasil Refleksi Siklus I
No Hasil Refleksi Siklus I Rekomendasi Siklus II
1. Persentase ketuntasan belum tercapai karena hasil yang
diperolah dari tes hasil belajar melum mencapai indikator
keberhasilan yaitu sebesar 70 siswa kelas III mendapat nilai
70 dalam pembelajaran IPS. Melakukan perbaikan
pada siklus II yaitu dengan memfokuskan
materi yang berbeda dan gaya mengajar guru.
2. Saat kegiatan inti di lapangan siswa asyik bermain sendiri.
Guru mendampingi
siswa yang tidak mau terlibat dalam proses
pembelajaran di
lapangan. 3. Siswa malas melakukan diskusi Diberikan waktu yang
lebih cepat
dan kelompok yang belum
selesai tidak
diperbolehkan istirahat. 4. Keberanian
siswa untuk
bertanya terkait dengan materi yang dipelajari belum nampak.
Guru memberikan
motivasi siswa untuk bertanya.
5. Saatpenyimpulan pembelajaran hanya siswa yang didepan aktif
Guru mendekati siswa dan
menanyakan langsung terkait materi
yang dipelajari serta memberikan penguatan.
Berdasarkan kesepakatan bersama antara peneliti dan guru kelas, maka perlu diadakan perbaikan lebih lanjut mengenai
metode karyawisata dalam pembelajaran serta memperbaiki ketuntasan siswa pada proses pembelajaran IPS sehingga diambil
keputusan untuk melaksanakan perbaikan pada siklus II.
73 3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Jumat, 20 Mei 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 di mulai
pukul 09:15-10:20 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul
09:15-10:20 WIB. Materi yang dipelajari pada tindakan siklus II yaitu jenis-jenis pekerjaan.
a. Perencanaan Planning Siklus II Sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar oleh guru, peneliti
melakukan kegiatansebagai berikut: 1 Memperhatikan kurikulum dan silabus.
2 Menetapkan materi yang akan disampaikan melalui metode karyawisata yaitu jenis-jenis pekerjaan
3 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP tentang materi yang akan diajarkan.
4 Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode karyawisata.
5 Mempersiapkan sumber dan sarana dalam proses pembelajaran. 6 Menyusun lembar kerja, alat evaluasi dan soal tes siswa
dilakukan diakhir siklus. 7 Melakukan diskusi kegiatan pembelajaran bersama guru kelas.
8 Menyiapkan lembar catatan lapanngan.
74 b. Pelaksanaan Tindakan acting
1 Pertemuan pertama Dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2016 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09:15-10:20 WIB. Pokok bahasan pada pertemuan pertama adalah jenis-jenis
pekerjaan dengan indikator siswa dapat mengidentifikasi jenis- jenis pekerjaan di lingkungan tempat siswa dan siswa dapat
mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan hasil yang diperoleh. Gambaran kegiatan pada pertemuan kedua
dideskripsikan sebagai berikut: Dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09.15-10:20. Pokok bahasan pada pertemuan kedua adalah jenis-jenis pekerjaan
dengan indikator sebagai berikut: siswa dapat menyebutkan pekerjaan yang menghasilkan barang, dan siswa dapat
menyebutkan pekerjaan yang menghasilkan jasa. a Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam, mengajak siswa berdoa menurut agamanya masing-masing dan
memeriksa kehadiran siswa serta guru mengkondisikan siswa yang masih bermain. Kemudian guru melakukan
apersepsi dengan menyampaikan pertanyaan, siapa yang mau bercerita tentang pekerjaan orang tuanya? Saya pak,
75 Salah satu atau dua orang anak bercerita terkait pekerjaan
orang tuanya. Dari cerita salah satu atau dua siswa, guru menyampaikan pertanyaan, apakah termasuk jenis
pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa? Setelah itu guru menghubungkan apersepsi dengan materi yang akan
dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta kompetensi yang akan dicapai. Membagi siswa kedalam
kelompok, masing-masing kelompk berjumlah 4-5 orang dan siswa menunjuk salah satu ketua kelompoknya.
Selanjutnya guru memanggil perwakilan kelompok mengambil LKS yang dilakukan di lapangan lingkungan
alun-alun utara. Guru menjelaskan LKS dan siswa diberikan kesempatan bertanya yang belum dimengerti
disaat kegiatan belajar di lapangan di lingkungan alun-alun utara. Kemudian guru, peneliti dan siswa berangkat
bersama kelapangan alun-alun utara b Kegiatan Inti
Siswa mengamati langsung tentang mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di linkungkungan alun-alun utara
dengan menggunakan LKS dan tetap dalam bimbingan guru. Kemudian siswa mulai berinteraksi dengan bertanya
kepada warga yang ada di lingkungan alun-alun utara untuk mendapatkan informasi terkait jenis-jenis pekerjaan yang
76 ada. Setelah itu siswa mencatat informasi yang didapat
terkait mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di lingkugan alun-alun utara. Guru kelas, peneliti dan siswa kembali
kekelas. Selanjutnya siswa bersama anggota kelompok berdiskusi untuk menjawab soal terkait hasil observasi di
lapangan alun-alun utara mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan hasil yang diperoleh dan
dibimbingan oleh guru. Siswa menyusun laporan atau kesimpulan dikertas manila dengan waktu yang sudah
ditentukan. Dengan penuh semangat, Siswa saling bekerjasama untuk menyelesai LKS bersama dengan
anggota kelompoknya. Setelah itu guru memberikan kesempatan bagi setiap kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. Sedangkan kelompok yang lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan atau masukan
bagi kelompok yang tampil. Guru bersama siswa membahas hasil kegiatan di lapangan yang dikerjakan
dalam bentuk kelompok mengenai jenis-jenis pekerajaan. Setelah itu guru memberikan kesempatan untuk bertanya
hal-hal yang belum dimengerti dan siswa masih terlihat malu atau pasif. Guru kemudian memberikan penguatan
tentang materi yang dipelajari jenis-jenis pekerjaan. Kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
77 materi yang dipelajari hari ini jenis-jenis pekerjaan , dan
memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan dikelas. Siswa menukarkan hasil jawaban soal evaluasi dengan teman
sebangkunya. Guru menyampaikan jawaban dari soal evaluasi dan siswa mencocokkan jawaban yang
dikoreksinya. c Kegiatan Akhir
Guru melakukan refleksi dengan memberikan tindak lanjut kepada siswa yang belum tuntas melalui pemberian
soal tambahan dan memberikan motivasi. 2 Pertemuan II
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul 09.15-10:20. Pokok bahasan
pada pertemuan kedua adalah jenis-jenis pekerjaan dengan indikator sebagai berikut: siswa dapat menyebutkan pekerjaan
yang menghasilkan barang, dan siswa dapat menyebutkan pekerjaan yang menghasilkan jasa.
a Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan salam, mengajak siswa
berdoa menurut agamanya masing-masing dan memeriksa kehadiran siswa serta mengkondisikan siswa yang masih ribut.
Seteleh guru melakukan apersepsi dengan membacakan suatu aktifitas dan meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan
78 tersebut dengan cara mengacungkan tangan, yang tercepat akan
diberikan kesempatan untuk menjawab. Ada seorang yang tinggal di dekat perkebunan kelapa. Ia dapat bekerja sebagai
pembuat sapu atau keset dengan memanfaatkan sabut kelapa . Guru memberikan pertanyaan, dari aktifitas tersebut apakah
termasuk jenis pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa? Iya pak, Menghasilkan barang. Setelah itu guru
menghubungkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, dilanjutkan
pembagian kelompok masing-masing berjumlah 4-5 orang yang berbeda dengan kelompok yang sebelumnya dan
menunjuk salah satu ketua kelompok. Kemudian guru memanggil perwakilan kelompok untuk mengambil LKS di
lapangan berdasarkan pencabutan nomor undian. Bagi yang mendapat nmor 1 berarti mengunjungi tempat potong rambut,
sedangkan yang mendapat nomor 2 mengunjungi tempat penjahit, kemudian ketua kelompok daftar pertanyaan yang
sudah disiapkan sesuai dengan nomor urut yang diperoleh. Selanjutnya ketua kelompok menyampaikan LKS yang akan
dilakukan pada saat belajar di lapangan penjahit dan patong rambut. Setelah itu guru kelas, peneliti dan siswa berangkat
bersama kelapangan atau salah satu tempat penjahit dan potong rambut.
79 b Kegiatan Inti
Siswa melakukan wawancara di lapangan potong rambut dan tempat penjahit dengan menggunakan LKS, buku siswa
dan tetap dalam bimbingan guru. siswa bersama kelompok mendapatkan informasi terkait pekerjaan yang menghasilkan
barang dan jasa serta menuliskan informasi tersebut kelembar LKS. Guru kelas, peneliti dan siswa kembali di kelas. Setelah
itu siswa bersama kelompok berdiskusi menjawab soal terkait hasil wawancara di lapangan penjahit dan potong rambut
berdasarkan informasi yang didapat dan didampingi oleh guru. Kemudian siswa melanjutkan menyusun laporan atau
kesimpulan dikertas manila yang sudah disiapkan. Guru memberikan kesempatan setiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Bagi kelompok yang belum tampil diberikan kesempatan bertanya dan
menyampaikan masukan bagi kelompok yang sudah maju setelah selesai memaparkan hasil kerja kelompoknya. Guru dan
siswa membahas bersama-sama laporan hasil di lapangan mengenai jenis-jenis pekerjaan penjahit dan potong rambut.
Setelah itu siswa diberikan kesempatan bertanya dan menyalin hasil wawancara kelompok lain. Namun siwa masih saja malu
dan tidak berani bertanya. Kemudian guru memberikan
80 penguatan terkait materi jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa yang dipelajari hari ini. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari terkait jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. Kemudian guru mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan
selama pelaksanaan tindakan siklus II. Selanjutnya guru memberikan motivasi dan pesan moral serta siswa memandu
doa penutup menurut kepercayaan masing-masing. c. Hasil Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan waktu tindakan siklus II yang sedang berjalan. Data yang diperoleh dari
pengamatan siklus II adalah mengenai perubahan terhadap cara dan proses pembelajaran yang telah diperbaiki dari hasil refleksi siklus
sebelumnya. Berikut hasil pengamatan siklus II yang terjadi perubahan selama proses pembelajaran IPS sebagai berikut:
1 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada awal pembelajaran guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan siswa menjawab dengan penuh semangat. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
mengikuti pelajaran hari ini. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan relevan dengan
materi dipelajari dan siswa menjawab dengan baik. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
81 hendak dicapai. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang
berbeda. Kemudian guru memanggil perwakilan kelompok dan memberikan LKS bersama kelompok di lapangan. Siswa
diberikan kesempatan bertanya terkait dengan LKS ketika belajar di lapangan. Kemudian guru memberikan pengarahan
secara umum kepada siswa tujuan kegiatan pembelajaran di lapangan tentang jenis-jenis pekerjaan dan berangkat bersama
ke lapangan. Pada saat kegiatan inti, guru membimbing siswa selama
di lapangan. Terlihat siswa begitu semangat mengamati dan mewawancarai narasumber yang ada di lapangan. Kemudian
guru mengumpulkan siswa untuk kembali kekelas dan membimbing siswa dalam menyusun laporan hasil kegiatan
yang dilakukan di lapangan alun-alun utara atau tempat- tempat sumber belajar. Hasil kegiatan di lapangan disalin
dikertas manila. Guru membimbing siswa dalam bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga terlihat antar siswa saling
membantu dalam menyelesaikan LKS. Guru menyampaikan akan diberikan kesempatan pada setiap kelompok
mempresentasikan hasil kegiatan di lapangan untuk disampaikan di depan kelas. Selanjutnya setiap kelompok maju
di depan dan presentasi. Pada saat guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasi
82 kerjanya di depan kelas, siswa sudah memperhatikan dan saat
ditanya satu persatu mampu menjawab dengan benar. Setelah semua kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi, guru
bersama siswa membahas hasil kerja kelompok di lapangan. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan kesempatan bertanya hal-
hal yang belum dimengerti. Namun, siswa masih malu untuk bertanya dan pasif. Kemudian guru memberikan penguatan
terkait materi dan kegiatan yang dilakukan di lapangan. Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
dan menampilkan ringkasan materi. Guru memberikan soal evaluasi, dan siswa mampu menjawab dengan tepat.
2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran melalui metode karyawisata. Siswa terlihat bersemangat mengikuti pelajaran. Mendengarkan penjelasan
yang disampaikan. Selama kegiatan di lapangan siswa sangat antusias. Pada saat guru memberikan kesempatan bertanya
sebagian besar siswa masih malu dan takut. Keberanian untuk mengemukakan pendapat terkait materi
yang dipelajari sudah mulai tampak. Terlihat saat guru memberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari siswa
bisa menyampaikan pendapatnya. Pada saat kegiatan diskusi terlihat siswa aktif, saling bekerja sama dan menyelesaikan
83 LKS dengan baik. Siswa dengan tenang melakukan presentasi
di depan kelas. Saat guru memberikan ringkasan materi, siswa rajin menulis materi yang dirasa penting. Selama kegiatan
berlangsung siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Keberanian untuk menanggapi saat pembelajaran siswa mulai
terlihat aktif. Ketika guru meminta siswa mengerjakan soal atau maju kedepan kelas siswa mengikuti dan mudah diajak.
Memasuki akhir pembelajaran saat guru menyimpulkan materi jenis-jenis pekerjaan bersama siswa ikut berpartisipasi sehingga
suasana pembelajaran tetap menyenangkan. Setelah itu, diakhir siklus II dilakukan tes untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran IPS melalui metode karyawisata. Sehingga diperoleh hasil belajar IPS yang disajikan dalam tabel di bawah
ini: Tabel 15. Hasil Belajar IPS pada Siklus II
KKM Persentase
Rata- rata
Kelas Nilai
T 70
BT 70
T BT
Tertingg i
Terendah
12 2
86 14 79
95 60
Keterangan : KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum
T = Tuntas BT = Belum Tuntas
Sumber : Hasil Tes Siklus II, 2016
84 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa
yang memperoleh ketuntasan sebanyak 12 atau 86 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 atau 14. Sedangkan nilai rata-
rata siswa sudah mencapai 79. Hasil tersebut menunjukkan keberhasilan dalam pembelajaran IPS. Karena sudah memenuhi
keriteria ketuntasan yang ditargetkan yaitu sebesar 70 dari keseluruhan siswa. Berikut perbandingan hasil belajar siswa
antara siklus I dan siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram berikut.
Tabel 16. Perbandingan Hasil Belajar IPS, Pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II
NPT NS1
NS2 Tuntas
2 4
12 Belum Tuntas
12 10
2 Persentase tuntas
14 29
86 Persentase tidak tuntas
86 71
14
Nilai rata-rata 56,07
59,64 79
KKM 70 Keterangan Tabel :
KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum, NPT : Nilai Pra
Tindakan, NS 1 : Nilai Siklus 1, NS 2 : Nilai Siklus 2
85 Berdasarkan tabel di atas dapat dibandingkan hasil belajar
IPS siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan ketuntasan siswa pada siklus I diperoleh
sebanyak 4 atau 29, terjadi peningkatan pada siklus II yaitu sebanyak 12 atau 86 siswa yang memperoleh ketuntasan
belajar. Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 10 atau 29, terjadi penurunan pada siklus II yaitu
sebanyak 2 atau 14 . Dari hasil tersebut diperkuat dengan nilai rata-rata pada siklus I 59,64 menjadi 79 pada siklus II.
Peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan diperjelas dalam diagram batang di bawah ini:
Gambar 5. Diagram batang Peningkatan Nilai rata-rata IPS Pra tindakan, siklus Idan siklus II
10 20
30 40
50 60
70 80
85 Berdasarkan tabel di atas dapat dibandingkan hasil belajar
IPS siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan ketuntasan siswa pada siklus I diperoleh
sebanyak 4 atau 29, terjadi peningkatan pada siklus II yaitu sebanyak 12 atau 86 siswa yang memperoleh ketuntasan
belajar. Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 10 atau 29, terjadi penurunan pada siklus II yaitu
sebanyak 2 atau 14 . Dari hasil tersebut diperkuat dengan nilai rata-rata pada siklus I 59,64 menjadi 79 pada siklus II.
Peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan diperjelas dalam diagram batang di bawah ini:
Gambar 5. Diagram batang Peningkatan Nilai rata-rata IPS Pra tindakan, siklus Idan siklus II
10 20
30 40
50 60
70 80
56,07 59,64 79
Peningkatan nilai rata-rata siswa
kelas III
85 Berdasarkan tabel di atas dapat dibandingkan hasil belajar
IPS siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan ketuntasan siswa pada siklus I diperoleh
sebanyak 4 atau 29, terjadi peningkatan pada siklus II yaitu sebanyak 12 atau 86 siswa yang memperoleh ketuntasan
belajar. Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 10 atau 29, terjadi penurunan pada siklus II yaitu
sebanyak 2 atau 14 . Dari hasil tersebut diperkuat dengan nilai rata-rata pada siklus I 59,64 menjadi 79 pada siklus II.
Peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan diperjelas dalam diagram batang di bawah ini:
Gambar 5. Diagram batang Peningkatan Nilai rata-rata IPS Pra tindakan, siklus Idan siklus II
Peningkatan nilai rata-rata siswa
kelas III
86 Gambar 6. Diagram batang Peningkatan ketuntasan Belajar
Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II d. Refleksi Reflecting
Setelah peneliti dan guru kelas berkolaborasi menganalisis hasil pengamatan dan hasil yang dikerjakan siswa kelas III pada
pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh sebagai berikut: Tabel 17. Hasil Refleksi Siklus II
No Hasil Refleksi Siklus I 1.
Persentase ketuntasan dan nilai rata-rata sudah tercapai. 2.
Saat kegiatan inti di lapangan siswa sudah memperhatikan dengan cara didampingi.
3. Siswa berkerjasama dengan anggota kelompok sehingga
LKS dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan 4.
Siswa belum berani menanyakan pelajaran yang sudah dipelajari
5. Siswa aktif dalam menyimpulkan materi pembelajaran
bersama guru
Pada dasarnya melalui metode karyawisata dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
100
86 Gambar 6. Diagram batang Peningkatan ketuntasan Belajar
Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II d. Refleksi Reflecting
Setelah peneliti dan guru kelas berkolaborasi menganalisis hasil pengamatan dan hasil yang dikerjakan siswa kelas III pada
pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh sebagai berikut: Tabel 17. Hasil Refleksi Siklus II
No Hasil Refleksi Siklus I 1.
Persentase ketuntasan dan nilai rata-rata sudah tercapai. 2.
Saat kegiatan inti di lapangan siswa sudah memperhatikan dengan cara didampingi.
3. Siswa berkerjasama dengan anggota kelompok sehingga
LKS dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan 4.
Siswa belum berani menanyakan pelajaran yang sudah dipelajari
5. Siswa aktif dalam menyimpulkan materi pembelajaran
bersama guru
Pada dasarnya melalui metode karyawisata dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
20 40
60 80
100
Pra tindakan
Siklus I Siklus II
14 29
86 86
71
14
86 Gambar 6. Diagram batang Peningkatan ketuntasan Belajar
Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II d. Refleksi Reflecting
Setelah peneliti dan guru kelas berkolaborasi menganalisis hasil pengamatan dan hasil yang dikerjakan siswa kelas III pada
pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh sebagai berikut: Tabel 17. Hasil Refleksi Siklus II
No Hasil Refleksi Siklus I 1.
Persentase ketuntasan dan nilai rata-rata sudah tercapai. 2.
Saat kegiatan inti di lapangan siswa sudah memperhatikan dengan cara didampingi.
3. Siswa berkerjasama dengan anggota kelompok sehingga
LKS dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan 4.
Siswa belum berani menanyakan pelajaran yang sudah dipelajari
5. Siswa aktif dalam menyimpulkan materi pembelajaran
bersama guru
Pada dasarnya melalui metode karyawisata dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
Persentase tuntas
87 di SD N Kraton Yogyakarta terkhusus pada materi jual beli dan
jenis-jenis pekerjaan. Dapat dilihat berdasarkan hasil post tes siklus II, dari 14 siswa yang mnegikuti tes tersebut terdapat 12 siswa
86 yang sudah memenuhi nilai KKM 70 dan siswa 2 siswa 14 yang belum memenuhi nilai KKM 70. Berdasarkan kriteria
keberhasilan yang sudah ditentukan, maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan proses belajar menggunakan metode karyawisata
sudah terlaksana dan keberhasilan yaitu 70 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar telah mencapai nilai KKM 70.
Dengan demikian, penelitian dihentikan dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
C. Pembahasan