Jenis Penelitian Setting Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Desain penelitian

38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas classroom action research. Menurut Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2011: 20-21, penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 Perencanaan, 2 pelaksanaan pengamatan, 3 serta merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas dengan peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di kelas.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 Minggu mulai tanggal 11 Mei 2016 di SD N Kraton Yogyakarta. Dalam setting penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi geografis, SD N Kraton beralamat lengkap di Jl. Ngasem No.38 Yogyakarta dan terletak dijantung kota. Memiliki lingkungan yang cukup baik, memiliki halaman yang sempit, dan mempunyai bangunan yang cukup baik. 2. Sekolah Dasar Negeri Kraton Yogyakarta memiliki 15 pegawai, terdiri dari guru yang terdiri dari 7 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru 39 tari, 1 guru olahraga, 1 guru membatik, 1 admin, 1PTT Naban Admin, 1 keperpustakaan, dan 1 TU.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek di dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas III di Sekolah dasar Negeri Kraton Yogyakarta pada tahun ajaran 20152016. Seluruh siswa dalam kelas berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 5 siswa putra dan 9 siswa putri. Sedangkan objek penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi dua yaitu 1 Peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS bagikelas III di SD Negeri Kraton Yogyakarta, dan 2 Metode karyawisata dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III di Sekolah Dasar Negeri Kraton Yogyakarta.

D. Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan tahapan perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi untuk setiap siklus Suwarsi Madya, 2007: 67. Rencana menggunakan seorang kolaborator, dan membahas satu materi pokok yaitu jual beli. Proses ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagaiberikut: 40 Siklus I : 1. Perencanaan I. 2. Tindakan 3. Observasi I. 4. Refleksi I. Siklus II : 1. Perencanaan II. 2. Tindakan 3. observasi II 4. Refleksi II. Gambar 2. Desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart Kemmis dan Mc Taggart memandang komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga mereka menyatukan dua komponen yang ke-2 danke-3, yaitu tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil pengamatan kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi- mencermati apa yang terjadi reflecting. Berdasarkan refleksi tersebut kemudian disusun siklus berikutnya jika perlu mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, begitu seterusnya sehingga tujuan penelitian tercapai. 1 4 4 2 2 1 ▼ ◄ ► ▼ ► ◄ ▲ 3 ▲ 3 41 Pada akhir siklus diakhiri dengan refleksi dan replanning untuk melanjutkan pada siklus berikutnya. Kegiatan dalam setiap siklusnya meliputi: 1. Siklus 1 Langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan Perencanaan disetiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Kegiatan perencanaan dalam penelitian ini meliputi: diskusi dengan guru terkait dengan pembelajaran IPS untuk di laksanakan dengan metode karyawisata. 1 Memperhatikan kurikulum dan silabus. 2 Menetapkan materi yang akan disampaikan melalui matode karyawisata. 3 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP tentang materi yang akan diajarkan. 4 Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa. 5 Mempersiapkan sumber belajar dan sarana dalam proses pembelajaran. 6 Menyusun lembar kerja dan alat evaluasi siswa. 7 Menyiapkan lembar catatan lapangan. b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi Pada tahap kedua penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan oleh guru kelas. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya adalah 42 mengimplementasikan pelaksanaan dari semua rencana tindakan yang telah dibuat. Kegiatan guru pada tahap ini yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah direncanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru untuk mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran IPS melalui metode karyawisata. c. Refleksi Pada tahap terakhir dalam penelitian tindakan adalah refleksi, kembali mengingat dari suatu kegiatan yang sudah dilakukan. Refleksi terjadi pada akhir siklus. Peneliti memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki pembelajaran agar sesuai dengan metode karyawisata. Berdasarkan pemaparan di atas, pada tahap refleksi peneliti mengkaji proses, kreatifitas guru menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran, dan aktifitas siswa. Jika telah sesuai indikator sesuai saran dari peneliti maka guru dapat melanjutkan siklus selanjutnya sehingga memperoleh hasil yang optimal dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS. 2. Siklus II Pelaksanaan pada siklus berikutnya untuk perbaikan dari siklus sebelumnya. Tahapan yang dilakukan sama dengan siklus sebelumnya 43 yaitu mulai dari proses perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dengan materi berbeda. Peneliti memperhatikan dengan seksama catatan keberhasilan dan kendala yang dihadapi pada waktu pelaksanaan tindakan kemudian menganilisis data, dengan membandingkan antara kondisi awal, kriteria ketuntasan minimal, dan kondisi diakhir siklus. Langkah selanjutnya peneliti menarik kesimpulan apakah siklus dapat dilanjutkan atau dihentikan. Siklus dihentikan jika indikator keberhasilan terpenuhi dan apabila indikator belum terpenuhi maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data