44
Adapun populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo yang terdiri dari 7 kelas.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari poplasi tersebut Sugiyono, 2010 : 82. Sampel juga
diartikan sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006: 131. Penelitian ini menggunakan sampel random sampling. Dikatakan sampel
random sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu
Sugiyono, 2007: 74. Sampel adalah sebagian dari suatu populasi Azwar, 2007: 79. Penentuan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana yang dilaksanakan dengan
cara diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap subjek dalam penelitian ini berhak mendapat kesempatan untuk menjadi
sampel. Setiap subjek yang terdaftar dalam populasi diundi dengan memberikan nomor urut mulai dari 1 sampai dengan 4, yaitu mulai dari kelas
XIPA1, XIPA2, XIPA3, dan XIPA4. Kemudian peneliti mengacak nomor undian tersebut dalam sebuah gelas. Kertas pertama yang diambil dari dalam
gelas ditetapkan sebagai kelas kontrol, kertas kedua yang diambil dari dalam gelas ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kertas ketiga yang peneliti
45
ambil dari dalam gelas ditetapkan sebagai kelas uji coba, dengan jumlah 30 peserta didik untuk masing-masing kelas.
Tabel 7: Sampel Penelitian Kelas
Peserta Didik
Kelas Eksperimen XIPA1
33 Kelas Kontrol
XIPA2 32
F. Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto 2009: 53 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes dilakukan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes yang
digunakan adalah tes kemampuan menulis bahasa Jerman. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre-test dan post-test pada
kelompok eksperimen maupun kontrol. Pre-test dilakukan sebelum pemberian pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan
awal menulis bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo. Setelah diterapkan pembelajaran dengan
penggunaan media Prezi Zoom, maka dilakukan Post-test guna mengetahui hasil akhir belajar peserta didik dalam keterampilan menulis
bahasa Jerman.