112 Adapun tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II yaitu:
a. Guru memberikan bimbingan individual yang lebih intensif terutama kepada subjek DK yang belum mencapai kriteria keberhasilan, berupa
bimbingan yang lebih kepada subjek DK pada setiap kegiatan pembelajaran karena memiliki daya tangkap lemah dan memiliki
waktu lama untuk melakukan setiap kegiatan dalam pembelajaran.
b. Guru lebih menfokuskan subjek DK untuk melakukan kegiatan percobaan memutar atau menentukan letak jarum jam secara berulang-
ulang. c.
SubjekDK dan NN diberikan motivasi untuk melakukan kegiatan dan memberikan “reward” berupa pujian ketika berhasil menjawab.
d. Guru lebih memfokuskan siswa
cerebral palsy
pada materi membaca dan menuliskan tanda waktu yang ditunjukan jam karena sering keliru.
e.
Sebelum memulai proses pembelajaran guru terlebih dahulu mengunci pintu agar siswa dari kelas lain tidak bisa masuk dan mengganggu
proses pembelajaran.
G. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II.
Pada proses pelaksanaan tindakan suklus II terjadi perbaikan dalam melakukan tindakan perbaikan. Perbaikan tersebut antara lain
guru memberikan bimbingan individual yang lebih intensif terutama kepada subjek
DK yang belum mencapai kriteria keberhasilan, berupa
bimbingan yang lebih kepada subjek DK pada setiap kegiatan pembelajaran karena
113
memiliki daya tangkap lemah dan memiliki waktu lama untuk melakukan setiap kegiatan dalam pembelajaran.
Guru lebih menfokuskan subjek DK untuk melakukan kegiatan percobaan memutar atau menentukan letak jarum
jam secara berulang-ulang.
Subjek DK dan NN diberikan motivasi untuk melakukan kegiatan dan memberikan “reward” berupa pujian ketika
berhasil menjawab.
Guru lebih memfokuskan siswa
cerebral palsy
pada materi membaca dan menuliskan tanda waktu yang ditunjukan jam karena
sering keliru.
Sebelum memulai proses pembelajaran guru terlebih dahulu mengunci pintu agar siswa dari kelas lain tidak bisa masuk dan
mengganggu proses pembelajaran.Proses tindakan siklus II ini, guru yang memberikan tindakan dalam pembelajaran dan peneliti melakukan
pengamatan. Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk melaksanakan pembelajaran
dan satu kali pertemuan untuk melaksanakan tes setelah pemberian tindakan siklus II. Satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran dan
setiap satu jam pelajaran dilaksanakan 35 menit. Pemberian tindakan hampir sama dengan siklus I. Proses pelaksanaan tindakan menggunakan
media jam ganda pada siklus II yakni sebagai berikut:
1. Pertemuan kelima Materi pokok: membaca dan menuliskan tanda waktu jam yang
ditunjukan waktu tertentu serta menggunakan waktu dalam kegiatan sehari-hari. Tindakan dalam pembelajaran yakni:
114
a. Kegiatan apersepsi dan pengkondisian 1 Sebelum memulai proses pembelajaran guru terlebih dahulu
mengunci pintu agar siswa dari kelas lain tidak bisa masuk dan mengganggu proses pembelajaran.
2 Tahap apersepsi, subjek menanggapi pertanyaan guru tentang waktu yang ditunjukan jam dinding yang ada dikelas. Subjek
menjawab dengan
masing-masing jawabannya.
Guru menyampaikan topik pembelajaran, ”Anak- anak hari ini kita
akan mempelajari tentang Satuan Waktu”. b. Kegiatan inti
1 Setiap subjek menanggapi pertannyaan guru tentang kegiatan yang mereka lakukan dari bangun pagi sampai tidur malam.
Subjek membangun dan menceritakan kegiatan yang mereka lakukan dari bangun pagi sampai tidur malam seperti bangun
pagi, sarapan, berangkat sekolah, pulang sekolah, kegiatan setelah sekolah, mandi sore sampai tidur malam.
2 Subjek diberikan informasi oleh guru melalui kegiatan tersebut siswa dapat menghubungkan dengan waktu kegiatan sehari-
hari. Subjek menanggapi pertanyaan guru tentang waktu kegiatan bangun pagi jam berapa dan kegiatan setelahnya
sampai tidur malam. 3 Subjek diberikan informasi mengenai mengenai arti
pergerakan jarum panjang bahwa setiap angka pada jam
115
memiliki selisih lima menit, maka untuk menghitung menit siswa harus menambahkan kelipatan 5 menit.
4 Subjekdicontohkan cara mengatur jarum pendek dan panjang dengan menggunakan media jam ganda dan cara membaca dan
menuliskan tanda waktu yang ditujukan jarum jam dilakukan secara berulang-ulang dan diusahakan jarum panjang tidak
menunjukan waktu tepat dan setengah misalnya lebih 16 menit atau 45 menit
5 Subjek diminta untuk mengatur jarum jam yang disebutkan guru atau di tentukan guru dan dengan bimbingan guru subjek
menentukan letak jarum pendek dan jarum panjang yang ditentukan oleh guru.
6 Subjek diminta menyebutkan keterangan yang ditunjukan jarum pendek dan jarum panjangnya serta di baca dan ditulis
berapa berdasarkan tabel yang di papan tulis. 7 Dengan bimbingan dari guru setiap subjek memberikan
tanggapan tentang waktu kegiatan berangkat sekolah yang mereka lakukan dan subjek diminta untuk menentukan letak
jarum pendek dan jarum panjang sesuai waktu kegiatan berangkat sekolah yang mereka lakukan, setelah kegiatan
menentukan letak jarum jam siswa diminta untuk membaca dan menuliskan di buku mengenai tanda waktu yang