Macam-macam motivasi belajar Kajian tentang Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar

23 a. Mendorong manusia untuk berbuat Fungsi ini sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak bagi setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan Motivasi akan mengarahkan ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan. Fungsi ini menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut. Sementara itu, Oemar Hamalik 2011: 161 juga mengemukakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan: tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah: artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi penggerak: motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan. Selanjutnya menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana 2012: 26 beberapa fungsi dari motivasi yaitu sebagai berikut. 24 a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar siswa. b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar siswa. c. Motivasi merupakan alat untuk memberikan pengarahan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. d. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai daya penggerak yang mendorong siswa untuk melakukan suatu perbuatan tertentu guna mencapai tujuan belajar. Guru perlu menciptkan pembelajaran inovatif yang dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini salah satu model pembelajaran inovatif yang akan diterapkan adalah PBL. Problem Based Learning menuntut siswa untuk melakukan aktivitas dan berpikir kritis dalam kelompok sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar.

4. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam kenyataannya, motivasi belajar siswa baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik tidak selamanya stabil. Motivasi belajar siswa terkadang sering naik turun yang disebabkan oleh berbagai unsur. Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ini perlu diketahui para guru sehingga dapat meningkatkan motivasi motivasi belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 97-100 unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar sebagai berikut. a. Cita-cita atau aspirasi Setiap siswa memiliki cita-cita. Untuk mencapai cita-cita, siswa pasti akan berusaha untuk mencapainya. Dalam mencapai cita-cita itu banyak 25 usaha yang dilakukan oleh siswa, salah satu contohnya adalah dengan giat belajar. Cita-cita dapat memperkuat motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik. b. Kemampuan siswa. Keinginan siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan siswa akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. c. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Jika kedua duanya dalam kondisi baik, maka motivasi siswa akan tinggi dalam belajar. d. Kondisi Lingkungan Siswa Siswa berada di lingkungan sekitar yang berbeda-beda. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Dengan dibangunnya lingkungan yang bertambah baik, maka dapat menciptakan kondisi dinamis bagi pembelajar yang sedang berkembang jiwa raganya. Dalam pembelajaran, guru yang profesional diharapkan mampu memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, televisi, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BEDUG 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 289

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PETA KONSEP DAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 116875 RANTAUPRAPAT.

0 2 26

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karangany

0 1 13

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karangany

0 1 11

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI GADINGAN KECAMATAN WATES.

0 0 178

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TEGALREJO 3 YOGYAKARTA.

0 0 261

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA KELAS V SD N 1 SEKARSULI KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL.

0 1 189

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 11

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 1 7