56 jawaban  yang  dipilih  siswa.  Berdasrkan  pernyataan  di  atas  maka
pemberian skor item dapat diberikan dengan rincian sebagai berikut: 1  Selalu
4 2  Sering
3 3  Jarang
2 4  Tidak Pernah
1 Penentuan  skor  di  atas  diperoleh  dengan  melihat  jawaban
siswa. Apabila jawaban  siswa cenderung sesuai  dengan penjabaran indikator maka diberi skor tertinggi yaitu 4 dan apabila berkebalikan
atau  tidak  sesuai  dengan  penjabaran  indikator  maka  diberi  skor rendah yaitu 1. Hasil perolehan skor dari masing-masing pernyataan
kemudian ditabulasi dan dijumlahkan dengan skor yang lain hingga diperoleh skor keseluruhan dari masing-masing siswa.
b.  Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar  observasi  motivasi  siswa  lampiran  2.4  halaman  186  dan lembar  pengamatan  aktivitasguru  Lampiran  2.6  halaman  194.
Lembar  observasi  ini  digunakan  untuk  mendapatkan  informasi tentang  bagaimana  motivasi  siswa  yang  muncul  dalam  proses
pembelajaran  danketerampilan  guru  selama  pembelajaran.Lembar observasi  yang  digunakan  untuk  mendapatkan  informasi  tentang
motivasi  siswa  dalam  penelitian  ini  berbentuk  rating-scale. Sedangkan  lembar  observasi  untuk  mengamati  keterampilan  guru
dalam proses pembelajaran berbentuk chek list. Observasi dilakukan
57 oleh  peneliti  untuk  mengamati  aktivitas  guru  dan  siswa  tanpa
mengganggu kegiatan individu maupun kelompok.
H.  Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen  yang  baik  menurut  Suharsimi  Arikunto  2013:  211 harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Adapun
untuk menguji valid dan reliabelnya sebuah instrumen dilakukan dengan cara  mengujicoba  instrumen  tersebut.  Hal  ini  dilakukan  dengan  tujuan
instrumen tersebut telah valid dan reliabel.
1.  Uji Validitas Instrumen
Menurut  Suharsimi  Arikunto  2013:  211  validitas  adalah  suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen.  Sedangkan  menurut  Sugiyono  2012:  121  valid  berarti instrumen  tersebut  dapat  digunakan  untuk  mengukur  apa  yang
seharusnya  diukur.  Hal  ini  berarti  bahwa  instrumen  yang  valid  dapat mengukur keberadaan variabel yang diamati dalam penelitian.
Pada  uji  validitas  instrumen  dalam  penelitian  ini  menggunakan validitas  konstrak  construct  validity  sebagai  pengukur  tingkat
validitasnya.  Sugiyono  2012:  125  mengemukakan  bahwa  untuk menguji  validitas  konstruk,  dapat  menggunakan  pendapat  ahli    expert
judgement. Expert judgement digunakan karena instrumen yang dipakai untuk mengamati aspek-aspek motivasi belajar diukur berlandaskan teori
tertentu.  Oleh  karena  itu  dibutuhkan  pendapat  dari  ahli  untuk menentukan sejauh mana instrumen yang dibuat tersebut dapat mengukur
motivasi  belajar  IPS.  Dalam  penelitian  ini  peneliti  meminta    pendapat
58 dari  ahli  expert  judgement  yaitu  Bapak  Agung  Hastomo,  M.Pd  untuk
menguji    validitas  konstrak.  Saran  dari  beliau  yaitu  peneliti  diminta memperbaiki  kalimat  dalam  pernyataan  agar  mudah  dimengerti  siswa
Lampiran  2.2  halaman  176.  Selanjutnya  Sugiyono  2012:  125 mengatakan  bahwa  setelah  pengujian  konstruksi  dari  ahli  maka
diteruskan  dengan  uji  coba  instrumen.  Dalam  penelitian  ini  uji  coba instrumen  dilakukan  kepada  34  responden  atau  siswa  yang  bukan
merupakan subjek penelitian. Uji coba dilakukan di SD Negeri Tamanan Banguntapan  Bantul.  Peneliti  memilih  SD  N  Tamanan
Banguntapansebagai tempat uji coba instrumen dikarenakan SD tersebut masih  satu  wilayah.  Selain  itu  dilhat  dari  karakteristik  siswanya  tidak
jauh berbeda dengan SD yang digunakan sebagai tempat penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan
mengkorelasikan  antar  skor  item  instrumen  dalam  satu  faktor  dan mengkorelasikan  skor  faktor  dengan  skor  total  Sugiyono,  2012:  125.
Pengujian  validitas  dalam  penelitian  ini  dibantu  dengan  menggunakan SPSS 20 for windows. Sugiyono 2012: 126, menjelaskan bahwa setiap
butir instrumen dinyatakan valid apabila harga korelasi minimal 0,30. Adapun  teknik  korelasi  yang  digunakan  untuk  mencari  validitas
skaladengan  mengkorelasikan  nilai  x  dengan  nilai  y  dalam  teknik korelasi  product  momentatau  korelasi  pearson.  Rumus  yang  digunakan
adalah rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu sebagai berikut:
59
r =
S S S
{ S S  }{ S
S  }
Suharsimi Arinkunto, 2013: 213 Dengan keterangan :
r
xy
: koefisien korelasi X dan Y X
: Skor butir X atau faktor X Y
: Skor butir Y atau faktor Y N
: Jumlah subjek Dari  hasil  uji  coba  instrumen  tersebut  setelah  dihitung  dengan
rumus  korelasi  product  moment  dengan  angka  kasar,  dibantu  dengan menggunakan SPSS 20 for windows, hasilnya menunjukkan 11 item soal
yang dinyatakan tidak valid dan 29 item soal valid.
60 Tabel7.Hasil Perhitungan Validitas Skala Motivasi Belajar
Butir Pernyataan
r
hitung
Keterangan Butir
Pernyataan r
hitung
Keterangan
Butir 1 0,200
Tidak valid Butir 21
0,283 Tidak valid
Butir 2 0,262  Tidak Valid
Butir 22 0,496
Valid Butir 3
0,422 Valid
Butir 23 0,073  Tidak Valid
Butir 4 0,302
Valid Butir 24
0,031  Tidak Valid Butir 5
0,465 Valid
Butir 25 0,422
Valid Butir 6
0,301 Valid
Butir 26 0,569
Valid Butir 7
0,552 Valid
Butir 27 0,470
Valid Butir 8
0,377 Valid
Butir 28 0,312
Valid Butir 9
0,614 Valid
Butir 29 0,069  Tidak Valid
Butir 10 0,370
Valid Butir 30
-0,038  Tidak Valid Butir 11
0,718 Valid
Butir 31 0,372
Valid Butir 12
0,296  Tidak Valid Butir 32
0,381 Valid
Butir 13 0,211  Tidak Valid
Butir 33 0,395
Valid Butir 14
0,421 Valid
Butir 34 0,469
Valid Butir 15
0,660 Valid
Butir 35 0,595
Valid Butir 16
0,433 Valid
Butir 36 0,490
Valid Butir 17
0,648 Valid
Butir 37 0,061  Tidak Valid
Butir 18 0,365
Valid Butir 38
0,244  Tidak Valid Butir 19
0,515 Valid
Butir 39 0,599
Valid Butir 20
0,525 Valid
Butir 40 0,313
Valid Sumber: Lampiran  3.2 Halaman 203
2.  Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sukardi 2013: 127 suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai  nilai  reliabilitas  yang  tinggi  apabila  instrumen  yang  dibuat
mempunyai  hasil  yang  konsisten  dalam  mengukur  apa  yang  hendak diukur. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2013: 221 reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah  baik.  Reliabilitas  instrumen  sangat  penting  dibutuhkan  untuk