Perbandingan PosttestSkala Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
                                                                                99 kelompok  kontrol  87,57    78,77.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan
bahwa model PBL berpengaruh terhadap motivasi belajar IPS. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata
pretest sebesar 75,57 dan skor rata-rata posttestsebesar  87,57 yang berarti terjadi  peningkatan  sebesar  12,00,  sehingga  dapat  diketahui  pretestdan
posttestkelompok  eksperimen  terjadi  peningkatan.  Sedangkan  pada kelompok  kontrol  diketahui  skor  rata-rata  pretestsebesar  75,26  dan  skor
rerata  posttest  sebesar  78,77  yang  berarti  terjadi  peningkatan  sebesar 3,51sehingga dapat diketahui pretestdan posttestkelompok kontrol terjadi
peningkatan lebihkecil daripada kelompok eksperimen. Kenaikan  pada  kelompok  eksperimen  dikarenakan  dengan  model
PBL, siswa belajar melalui kerja kelompok melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan  suatu  tugas  lihat  gambar  1  halaman  257.  Siswa
melakukan penyelidikan dengan bimbingan guru lihat gambar 2 halaman 257.Siswa  bekerja  sama  dalam  membuat  suatu  karya  atau  laporan
penyelidikansehingga  siswa  lebih  antusias  dalam  belajar  lihat  gambar  4 halaman  258.  Siswa  tidak  segan  untuk  bertanya  maupun  menjawab
pertanyaan  dari  guru  lihat  gambar  6  halaman  259.Siswamemberikan perhatian penuh terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru,siswa sangat
senang  ketika  mereka  dikelompokkan  untuk  mendiskusikan  materi  baru. Bahkan  sebelum  pembelajaran  berlangsung,  terkadang  siswa  sudah
menanyakan  kepada  gurunya  apakah  hari  ini  akan  belajar  secara berkelompok lagi.
100 Pembelajaran  PBL    menciptakan  kegiatan  yang  merangsang
keingintahuan  siswa  yaitu  dengan  memberikan  masalah  yang  berkaitan dengan  kehidupan  sehari-hari  siswa,  kerja  kelompok,  membuat  karya
atau  laporan,  dan  mempresentasikannya.  Dengan  kegiatan  tersebut menjadikan  model  PBL  disukai  oleh  siswa  sehingga  siswa  lebih
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat proses
pembelajaran. Dengan permasalahan yang diberikan guru membuat siswa tertantang  untuk  menyelesaikan  masalah  tersebut.  Siswa  bersama
kelompoknya berusaha sebaik mungkin dalam mengerjakan tugas  karena mereka ingin berhasil dalam mengerjakan tugas tersebut.Pada saat guru
memberikan kesempatan untuk presentasi, perwakilan kelompok berebut untuk mempresentasikan hasil penyelidikan di depan kelas lihat gambar
5  halaman  259.Siswa  diberirewardsetelah  presentasi  atau  menanggapi hasl karya kelompok lain lihat gambar 8 halaman 260. Melalui model
Problem Based Learning ini  dapat meningkatkan  aktivitas siswa dalam belajar,  lebih  menyenangkan  dan  disukai  siswa,  mengembangkan
kemampuan  siswa  untuk  berpikir  kritis,  dan  memberikan  kesempatan siswa  untuk  mengaplikasikan  pengetahuan  mereka  dengan  dunia
nyata.Sementara itu, indikator motivasi belajar yang belum tercapai yaitu lingkungan    belajar  yang  kondusif.  Hal  ini  dikarenakan  pada  saat  guru
meminta  siswa  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusi  dan  menanggapi hasil  presentasi  teman,  siswa  selalu  berebut  sehingga  suasana  kelas
menjadi  gaduh.  Siswa  berebut  karena  ingin  mendapatkan  reward  dari
                                            
                