Memanipulasi bahan Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
                                                                                43 adalah  manusia  yang  hidup  dan  berbaur  di  masyarakat.  Melalui  belajar  IPS
peserta didik akan memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai yang dapat digunakan  untuk  memecahkan  masalah  baik  yang  menimpa  diri  maupun
masyarakatnya.  Misalnya,  mudah  menyesuaikan  diri  dalam  kehidupan bermasyarakat, patuh dan taat pada aturan yang berlaku di masyarakat, saling
menghormati antarwarga masyarakat dan sebagainya. Kenyataan  di  lapangan  khususnya  pada  pembelajaran  IPS  yaitusiswa
kurang  termotivasi  dalam  belajar  IPS  dandalam  mengajar  guru  belum menggunakan  model  pembelajaran  yang  inovatif  dan  metode  yang  variatif.
Model  pembelajaran  yang  digunakan  guru  adalah  model  pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang
biasa digunakan guru dimana pembelajaran masih didominasi oleh guru. Siswa masih  pasif  dan  kurang  berperan  dalam  pembelajaran  sehingga  siswa
cenderung menerima apa saja yang disampaikan guru. Siswa duduk di bangku mendengarkan penjelasan guru yang bersumber pada buku materi. Setelah guru
selesai  memberikan  penjelasan  siswa  mengerjakan  soal  latihan  di  buku tersebut. Kegiatan seperti ini terus-menerus berlangsung selama pembelajaran
IPS.  Keadaan  ini  dapat  menimbulkan  rasa  bosan  pada  siswa  dalam  kegiatan belajar mengajar. Ketika siswa merasa bosan, perhatian yang mereka berikan
sudah tidak sepenuhnya terhadap penyampaian materi yang diberikan guru. Adapun  salah  satu  model  pembelajaran  yang  dapat  diterapkan  untuk
meningkatkan  motivasi  belajar  IPS  siswa  yaitu  model  Problem  Based Learning.  Model  PBL  merupakan  suatu  model  pembelajaran  yang  menuntut
siswa  untuk  berpikir  kritis  memecahkan  masalah  autentik  melalui  kerja
44 kelompok.  Di  dalam  PBL,  kemampuan  untuk  berpikir  kritis  dalam
memecahkan  masalah  secara  berkelompok  sangat  diperlukan.  PBL  menuntut aktivitas  siswa  dalam  memahami  konsep  melalui  masalah  yang  disajikan  di
awal pembelajaran. PBL memanfaatkan efek rasa ingin tahu, tantangan, tugas autentik, dan keterlibatan sehingga akan memotivasi siswa untuk belajar.
Siswa  kelas  IV  SD  masuk  ke  dalam  kelas  tinggi  yang  berada  pada rentang 910  – 1213  tahun. Siswa  yang berada  dalam rentang umur tersebut
memiliki  karakteristik  antara  lain  perhatiannya  tertuju  kepada  kehidupan praktis  sehari-hari,  memiliki  rasa  ingin  tahu,  ingin  belajar  dan  realistis,  suka
membentuk kelompok sebaya. Di  dalam  model  PBL  siswa  bekerja  bersama  siswa-siswa  lain  dalam
bentuk  kelompok-kelompok  kecil.  Bekerja sama  memberikan  motivasi  untuk terlibat  dalam  tugas-tugas  dan  meningkatakan  kesempatan  untuk  melakukan
penyelidikan dan dialog bersama untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan  keterampilam  sosial.  Dengan  demikianProblem  Based  Learning  dapat
memberikan  pengaruh  terhadap  motivasi  belajar  siswa  dalam  belajar  Ilmu Pengetahuan Sosial.
Adapun  kerangka  berpikir  dalam  penelitian  ini  dapat  digambarkan sebagai berikut:
45 Gambar 1. Kerangka Pikir
                