Kinerja siswa
Aspek Teknis
Aspek Non
Teknis
18,19,20, 21,22
12,13,14, 15,16,17,
11
Kinerja guru
pembimbing prakerin
Kemampuan kerja
23,24,26, 27
5
Kinerja instruktur
DUDI
Kemampuan kerja
28,29,30, 31,32
5
Manfaat prakerin
Manfaat bagi
siswa dan DUDI 33,34,35,
36 4
Total 37
2 Persepsi
Guru Mata Pelajaran
Produktif Kinerja guru
mata pelajaran produktif
Kompetensi guru
mata pelajaran
produktif
Motivasi guru
mata pelajaran
produktif
1-19 19
Total 19
3 Persepsi
Guru Pembimbing
Kinerja guru pembimbing
Unjuk kerja
Motivasi
1-13
14-20 Total
20
4 Persepsi
DUDI Kinerja peserta
didik
Aspek Teknis
Aspek Non
Teknis
9,10,11
1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8
11
Kinerja instruktur
Unjuk kerja
Motivasi 12,13,14,15
,16,17 6
Manfaat prakerin
Manfaat bagi
siswa dan DUDI 18,19,20,21 4
Total 21
Total Jumlah Soal 97
Sumber: Data primer yang diolah
2. Uji Coba Instrumen
Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang
dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Uji
coba ini dilakukan di SMK Negeri 1 Tempel dan DUDI pasangan institusi untuk Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Tempel.
SMK Negeri 1 Tempel dipilih sebagai lokasi uji coba instrumen penelitian karena SMK Negeri 1 Tempel memiliki kesamaan karakteristik
dengan SMK Negeri 1 Godean, yaitu kemampuan akademik dan jenis pasangan institusi Praktik Kerja Industri. Untuk mengetahui apakah soal
valid atau tidak dan reliabel atau tidak, maka soal dianalisis dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Sugiyono 2010: 173 menjelaskan bahwa “validitas instrumen
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid
”. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Burhan Bungin
2003: 56, validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian deskriptif adalah
construct validity
validitas konstruk diperoleh dengan cara uji validitas oleh para ahli
expert judgment.
Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir-
butir instrumen telah memenuhi apa yang hendak diukur. Instrumen disusun sesuai dengan rancangan kisi-kisi instrumen
yang ditetapkan dan berdasarkan isi teori yang dipakai. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing atau dengan
para ahli di bidangnya
expert judgment
untuk mendapatkan penilaian apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Rekomendasi yang
diberikan oleh dosen pembimbing atau para ahli bidangnya, digunakan sebagai perbaikan instrumen sampai instrumen tersebut dikatakan
valid. Pengujian validitas isi instrumen evaluasi prakerin dilakukan
melalui analisis instrumen yaitu mengkorelasikan skor yang ada dalam setiap kuesioner dengan skor total. Analisis validitas konstruk
dilakukan secara bertahap satu per satu. Analisis butir dilakukan dengan menggunakan korelasi
Product Moment
dari Pearson. �
�
= �∑
− ∑ ∑ �∑
2
− ∑
2
�∑
2
− ∑
2
: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑X
= jumlah skor butir ∑Y
= jumlah skor total ∑XY = jumlah perkalian antara skor X dan skor Y
∑X
2
= jumlah kuadrat dari skor butir ∑Y
2
= jumlah kuadrat dari skor total N
= jumlah responden Suharsimi Arikunto, 2010: 213
Menurut Sugiyono 2008: 188, “syarat minimum untuk
dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika r ≥ 0,30”. Harga
korelasi butir soal dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir soal dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid begitu pula sebaliknya
jika harga korelasi butir soal dengan skor total lebih dari sama dengan