Pengertian Bencana Alam Daerah Rawan Bencana Alam

30 timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi Ramli Soehatman, 2010:27. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Undang-undang No.24 tahun 2007 pasal 1 ayat 9. Arie Priambodo 2009:17 berpendapat secara sederhana siaga bencana meliputi empat tahapan: 1 Pengurangan- pencegahan Tahapan ini merupakan tahapan atau langkah memperingan resiko yang ditimbulkan bencana. Dalam mitigasi terdapat dua bagian penting yakni pengurangan dan pencegahan terjadinya bencana. 2 Perencanaan-persiapan Tahapan ini merupakan kesiapsiagaan dalam menghadapi terjadinya bencana. Ada dua bagian penting dalam kesiap siagaan yakni adanya perencanaan yang matang dan persiapan yang memadai. 3 Penyelamatan-pertolongan Tahapan ini merupakan tindakan tanggap bencana yang meliputi dua unsur terpenting yakni tindakan penyelamatan dan pertolongan. Tindakan pertama lebih ke arah penyelamatan pribadi personal dan tindakan kedua lebih ke penyelaman harta benda. 31 4 Pemulihan-pengawasan Tahapan ini merupakan langkah dalam memulihkan dari akibat yang ditimbulkan oleh bencana dengan pemusatan pada pemulihan kondisi pasca bencana. Tindakan mitigasi menurut Siti Irene 2010, terdiri dari mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. Mitigasi struktural adalah tindakan untuk mengurangi atau menghindari kemungkinan dampak bencana secara fisik. Contoh tindakan mitigasi struktural adalah pembangunan rumah tahan gempa, pembangunan infrastruktur, pembangunan tanggul di bantaran sungai, dan lain sebagainya. Mitigasi non struktural adalah tindakan terkait kebijakan, pembangunan kepedulian, pengembangan pengetahuan, komitmen publik, serta pelaksanaan metode dan operasional, termasuk mekanisme partisipatif dan penyebarluasan informasi, yang dilakukan untuk mengurangi resiko terkait dampak bencana. Kegiatan penanggulangan bencana sebagaimana dimandatkan oleh UU No.24 tahun 2007 mengisyaratkan agar penanggulangan bencana harus terintegrasi kedalam program pembangunan termasuk dalam sektor pendidikan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan menjadi faktor penentu dalam kegiatan pengurangan resiko bencana. Sekolah harus mulai mengenalkan materi-materi dalam kebencanaan sebagai bagian dari aktivitas pendidikan. 32 Berdasarkan pemaparan tentang mitigasi dan siaga bencana di atas dapat disimpulkan jika mitigasi merupakan tindakan pencegahan maupun upaya untuk dapat meminimalisir dampak kerugian yang timbul dari adanya bencana. Dalam UU No. 24 tahun 2007 mengisyaratkan agar pendidikan mitigasi perlu diupayakan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat lebih dalam terhadap bencana.

B. Penelitian Yang Relevan

Uraian terhadap penelitian terdahulu yang relevan sangat diperlukan, hal ini dikarenakan pada umumnya sebuah karya ilmiah tidak muncul secara original, namun sudah ada acuan untuk mendasarinya. Penelitian yang relevan ditujukan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah. Penelitian tentang pendidikan keluarga telah banyak dilakukan, dalam penelitian ini penulis mencoba mengkaji tentang pendidikan keluarga dengan setting keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana alam. Terdapat beberapa skripsi yang membahas tentang pendidikan keluarga, oleh karenanya, dari beberapa penelitian sebelumnya tersebut, peneliti melakukan uraian terhadap penelitian dengan topik permasalahan yang hampir sama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rasnawati mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang tahun 2005 yang berjudul “Pola Pendidikan Anak Pada Keluarga Miskin di Desa Klidang Lor Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, kasus 5 keluarga nelayan di Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pendidikan anak pada keluarga miskin dan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

11 110 157

Peranan Zakat dalam Pengembangan Sumberdaya Keluarga di Pedesaan Studi Kasus di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

0 4 170

ANALISIS USAHATANI KENTANG DESA BATUR, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN BANJARNEGARA

18 37 100

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 3 11

ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 2 15

IMPLEMENTASI FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DAERAH RAWAN BENCANA, DESA BAWURAN, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL.

0 1 212

(Studi Kasus Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah) Efrita Riadiani Pratiwi efritariadianiymail.com Sudrajat sudrajatgeoyahoo.com Abstract - PERILAKU PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR (STUD

0 0 8

PEMBINAAN MASYARAKAT RAWAN BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 99

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERBASIS ANDROID

0 0 17

PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI BIDANG EKONOMI DAN PENDIDIKAN DI DESA WANADADI, KECAMATAN WANADADI, KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 13