Sejak kapan anak bapakibu bisa melakukan apa-apa sendiri?

167 Kesimpulan: faktor pekerjaan dan banyaknya kegiatan membuat orang tua jarang bersama dengan anak tertama ayah, hal ini sangat disayangkan karena membuat jarangnya komunikasi dan membuat kecenderungan menjadi permisif, akan tetapi dengan tetap adanya waktu yang diluangkan membuat perhatian tetap dijaga orang tua dan masih berdampak pada emosional yang baik akan tetapi dalam fungsi sosial kurang baik.

18. Bagaimana sikap bapakibu jika anak menanggapi saat sedang

dinasehati atau dimarahi? SH: Tentu saya memberi tahu jika itu salah, saya memberikan nasehat jika orang tua sedang memberikan pengarahan jangan membantah karena dosa. UM: Sebagai orang tua tentu saya marah tetapi tidak langgung dengan tindakan masih memakai ucapan tetapi tetap masih berisi nasihat masih berisi kata-kata yang baik. AT: Saya sabar dan dengan cara halus jangan dengan pukulan ataukekerasankarena tidak baik bagi anak. Kesimpulan: Jelas metode yang digunakan dalam kondisi tersebut adalah metode teguran, nasehat dan perhatian. Orang tua tidak langsung memarahi dan tetap mengedepankan perhatian, sehingga tetap pola yang terjadi adalah demokratis dan mempengaruhi emosional anak. 19. Apakah bapakibu memperlakukan aturan yang untuk keluarga? seperti apa? SH: Saya memberlakukan aturan untuk anak seperti tidur harus jam delapan, jam lima sore sudah sampai dirumah, dan sholat tidak boleh ditinggal UM: Seperti tidak boleh menonton tv sebelum belajar dan tidur tidak boleh lebih dari jam 9, bangun harus jam 5, harus selalu mengerjkan sholat, setelah pulang sekolah sore jam 4 boleh bermain tetapi jika sudah Magrib sudah hartus pulang kerumah dan anak harus berangkat kemasjid. AT: Saya membebaskan anak saya melakukan apa saja yang penting masih dalam tata krama tetapi jika di rumah ibunya sering memerintah untuk belajar, segera tidur, bangun tidak boleh siang, makan jangan terlambat. Kesimpulan: Aturan menandakan keharusan dan kecenderungan pada pola, aturan yang diterapkan masih umum dan tanpa paksaan membuat pola cenderung pada demokratis karena tetap ada pengawasan dan perhatian dari orang tua. 20. Bagaimana sikap bapakibu jika anak melakukan kesalahan? SH: Saya tegur terlebih dahulu, agar berubah sikapnya, tetapi jika masih tetap melakukan terpaksa saya marahi. UM: Saya sebagai orang tua jika anak salah saya nasehati, tetapi jika tetap tidak mau berubah saya memberi sedikit dengan tindakan saya gunakan supaya anak dapat merubah sikap dan sadar jika itu salah dan tidak membantah lagi kepada orang tua. AT: Saya berusaha sabar, mengarahkan serta membimbing yang baik sebagai orang tua, saya menaseahti dahulu jika terus-terusan melonjak baru saya marahi. Kesimpulan: Apabila anak salah orang tua cenderung memberikan teguran dan nasehat, apabila terus diulang maka akan diberikan hukuman hal tesebut 168 tentu wajar dan umum ditemukan pada keluarga yang menggunkan pola demokratis terbukti dari adanya nasehat dan tidak langsung menghukum atau membiarkan anak. 21. Bagaimana sikap bapakibu jika anak menolak perintah? SH: Saya berusaha untuk sabar jikahanya menolak perintah tetapi jika anak salah kemudian saya minta untuk diperbaiki dan tidak melakukanya lagi, tetapi masih tetap dilakukan saya akan marah. UM: Saya menasehati dahulu jika masih belum sadar sudah menjadi kewajiban orang tua untuk marah. AT: Saya sabar karena masih mempunya anak lain yang lebih besar jadi bisa meminta pada anak yang lain tetapi jikakakaknya capek saya kerjakan sendiri Kesimpulan : kesabaran merupakan faktor utama mendidik anak, kesabaran merupakan bentuk perhatian, dari soal di atas dapat disimpulkan jika tidak ada paksaan kepada anak akan suatu perintah dan orang tua tetap menegdepankan metode nasehat, jelaslah jika pola demokratis terlihat lagi pada pertanyaan ini.

22. Dalam menjalankan kegiatan, apakah bapakibu memberikan kebebasan

kepada anak dalam memilihnya sendiri? SH: Tergantung situasinya, jika anak ingin melakukan suatu kegiatan harus meminta izin dahulu, jika itu kegiatan sekolah saya tanyakan dahulu benar apa tidak baru saya izinkan, tetapi jika sekedar main saya larang. UM: Jika itu merupakan kegiatan dari sekolah saya izinkan tetapi jika hanyabermain saya tanyakan bermainapa, dan harus izin dahulu baru boleh. AT: Jika kegiatan dari sekolah saya membebasakan karena jika saya melarang akan membatasi pergaulan. Kesimpulan: perhatian dan pengawasan kembali ditemukan, orang tua membatasi anak bukan berarti melarang bergaul hanya saja dengan pengawasan pergaulan anak dapat dikontrol dengan baik. Dalam hal ini dengan adanya perhatian dan pengawasan membuktikan jika pola demokratis masih terlihat pada pertanyaan ini.

23. Apakah

bapakibu mengajarkan tatakrama yang ada dimasyarakat?seperti apa? SH : Saya ajarkan, contohnya seperti menyapa jika berpapasan dengan orang lain, jika disapa orang lain harus dijawab, terutama rasa saling menghormati kepada yang lebih tua tata krama yang saya tekankan. UM: Saya ajarkan semisal setelah pulang sekolah ada orang yang kesusahan walaupun kecil sebisa mungkin ditolong. AT: Saya mengajari, meskipun sedikit dirumah ibunya yang sering memberikan arahan, seperti jika orang tua sedang sibuk dibantu, kemudian jika di tempat umum harus sopan. Kesimpulan: Tata krama berhubungan dengan fungsi penanaman moral dan sosial, dalam hal ini pendidikan tersebut juga termasuk pendidikan dasar yang masuk dalam fungsi pengalaman pertama dari orang tua. 24. Bagaimana cara bapakibu mengajarkanya? SH: Saya meminta anak semisal jika berjalan di depan orang tua harus membungkuk, tersenyum, bicara sopan dan berperilaku yang baik itu sudah saya jadikan keharusan.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

11 110 157

Peranan Zakat dalam Pengembangan Sumberdaya Keluarga di Pedesaan Studi Kasus di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

0 4 170

ANALISIS USAHATANI KENTANG DESA BATUR, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN BANJARNEGARA

18 37 100

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 3 11

ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 2 15

IMPLEMENTASI FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DAERAH RAWAN BENCANA, DESA BAWURAN, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL.

0 1 212

(Studi Kasus Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah) Efrita Riadiani Pratiwi efritariadianiymail.com Sudrajat sudrajatgeoyahoo.com Abstract - PERILAKU PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR (STUD

0 0 8

PEMBINAAN MASYARAKAT RAWAN BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 99

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERBASIS ANDROID

0 0 17

PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI BIDANG EKONOMI DAN PENDIDIKAN DI DESA WANADADI, KECAMATAN WANADADI, KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 13