Bagaimana cara bapakibu mengajarkan kemandirian kepada anak?

166 UM: Tergantung jikabisa dijangkau ekonomi dan bukan game saya berikan terutama jika itu berbubungan dengan pendidikan akan saya berikan. AT: Jika anak dirasa sudah masuk usia yang nalar dan meminta yang seperti itu saya berikan. Kesimpulan: orang tua bukan berarti tidak mau membelikan hanya melihat kondisi anak dan ekonomi, dalam hal ini terlihat metode perhatian dan hadiah diterapkan orang tua dalam pemenuhan permintaan anak membuat diterapkanya fungsi emosional dan pola demokratis. 15. Bagaimana sikap bapakibu jika mengetahui anak menangis? SH: Sebagai orang tua pertama saya akan tanyakan dahulu kenapa menangis, mungkin ada masalah disekolah, atau berkelahi dengan teman, dimarahin pak guru, dan setelah itu saya diamkan biasanya saya memeberikan janji semisal, jika mau berhenti menangis nanti saya belikan mainan, UM: Saya tanya kenapa menangis, seandinya dijahilin asal tidak keterlaluanitu masih wajar barangkali anak saya yang salah dulu. AT: Sebagai orang tua perasaan saya tentu sedih, saya pribadi tidak menggunakan kekerasan agar anak berhenti menangis saya lebih suka nasehati anak. Kesimpulan: metode yang dipakai orang tua saat anak menangis yakni dengan menanyakan dan memberikan nasehat bahkan dengan memberikan hadiah, hal itu membuktikan jika perhatian adalah metode yang diutamakan tanpa ada paksaan membuat penanaman fungsi emosional dan pola demokratis berjalan dengan baik. 16. Bagaimana sikap bapakibu seandainya anak mendapatkan prestasi? SH: Saya sangat senang saya ucapan selamat dan saya memberikan hadiah walaupun hanya sekedar baju yang penting dapay membuat anak senang dan lebih semangat buat belajar. UM: Saya sebagai orang tua sangat bangga, saya apresiasi berupa hadiah sebagaialat pacu supaya anak lebih bersemangat dalam belajar lagi. AT: Saya sangat bangga, saya menasehati agar prestasinya terus dipertahankan. Kesimpulan: Orang tua cenderung menerapkan metode hadiah dan pemberian motivasi saat anak mendapatkan prestasi, jika semakin senang maka sisi emosional anak semkain baik hal tersebut patut diapresiasi karena orang tua mengedepankan perhatian dan membuat pola lebih condong demokratis. 17. Apakah bapakibu sering melakukan kegiatan bersama dengan anak? SH: Jika saya akan pergi, saya ajak anak saya, tergantung anak ingin ikut atau tidak, terkadang pula jika saya akan bekerja keladang saya juga ajak. UM: Terkadang tetapi tidak terlalu sering karena pembagian waktunya cukup sulit anak sekolah kemudian sekolah sore paling saat belajar bersama bisa berkumpul. AT: Angota keluarga saya mempunya kegiatan sendiri-sendiri saya selesai bekerja jam 4 RD juga baru pulang mengaji sampai rumah hampir Magrib malampun jika tidak ada kegiatan masyarakat baru saya dirumah paling nonton tv kegiatan bersamanya. 167 Kesimpulan: faktor pekerjaan dan banyaknya kegiatan membuat orang tua jarang bersama dengan anak tertama ayah, hal ini sangat disayangkan karena membuat jarangnya komunikasi dan membuat kecenderungan menjadi permisif, akan tetapi dengan tetap adanya waktu yang diluangkan membuat perhatian tetap dijaga orang tua dan masih berdampak pada emosional yang baik akan tetapi dalam fungsi sosial kurang baik.

18. Bagaimana sikap bapakibu jika anak menanggapi saat sedang

dinasehati atau dimarahi? SH: Tentu saya memberi tahu jika itu salah, saya memberikan nasehat jika orang tua sedang memberikan pengarahan jangan membantah karena dosa. UM: Sebagai orang tua tentu saya marah tetapi tidak langgung dengan tindakan masih memakai ucapan tetapi tetap masih berisi nasihat masih berisi kata-kata yang baik. AT: Saya sabar dan dengan cara halus jangan dengan pukulan ataukekerasankarena tidak baik bagi anak. Kesimpulan: Jelas metode yang digunakan dalam kondisi tersebut adalah metode teguran, nasehat dan perhatian. Orang tua tidak langsung memarahi dan tetap mengedepankan perhatian, sehingga tetap pola yang terjadi adalah demokratis dan mempengaruhi emosional anak. 19. Apakah bapakibu memperlakukan aturan yang untuk keluarga? seperti apa? SH: Saya memberlakukan aturan untuk anak seperti tidur harus jam delapan, jam lima sore sudah sampai dirumah, dan sholat tidak boleh ditinggal UM: Seperti tidak boleh menonton tv sebelum belajar dan tidur tidak boleh lebih dari jam 9, bangun harus jam 5, harus selalu mengerjkan sholat, setelah pulang sekolah sore jam 4 boleh bermain tetapi jika sudah Magrib sudah hartus pulang kerumah dan anak harus berangkat kemasjid. AT: Saya membebaskan anak saya melakukan apa saja yang penting masih dalam tata krama tetapi jika di rumah ibunya sering memerintah untuk belajar, segera tidur, bangun tidak boleh siang, makan jangan terlambat. Kesimpulan: Aturan menandakan keharusan dan kecenderungan pada pola, aturan yang diterapkan masih umum dan tanpa paksaan membuat pola cenderung pada demokratis karena tetap ada pengawasan dan perhatian dari orang tua. 20. Bagaimana sikap bapakibu jika anak melakukan kesalahan? SH: Saya tegur terlebih dahulu, agar berubah sikapnya, tetapi jika masih tetap melakukan terpaksa saya marahi. UM: Saya sebagai orang tua jika anak salah saya nasehati, tetapi jika tetap tidak mau berubah saya memberi sedikit dengan tindakan saya gunakan supaya anak dapat merubah sikap dan sadar jika itu salah dan tidak membantah lagi kepada orang tua. AT: Saya berusaha sabar, mengarahkan serta membimbing yang baik sebagai orang tua, saya menaseahti dahulu jika terus-terusan melonjak baru saya marahi. Kesimpulan: Apabila anak salah orang tua cenderung memberikan teguran dan nasehat, apabila terus diulang maka akan diberikan hukuman hal tesebut

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

11 110 157

Peranan Zakat dalam Pengembangan Sumberdaya Keluarga di Pedesaan Studi Kasus di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

0 4 170

ANALISIS USAHATANI KENTANG DESA BATUR, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN BANJARNEGARA

18 37 100

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 3 11

ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL Analisis Spasial Daerah Rawan Bencana Gempabumi Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

0 2 15

IMPLEMENTASI FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DAERAH RAWAN BENCANA, DESA BAWURAN, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL.

0 1 212

(Studi Kasus Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah) Efrita Riadiani Pratiwi efritariadianiymail.com Sudrajat sudrajatgeoyahoo.com Abstract - PERILAKU PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR (STUD

0 0 8

PEMBINAAN MASYARAKAT RAWAN BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

0 0 99

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERBASIS ANDROID

0 0 17

PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI BIDANG EKONOMI DAN PENDIDIKAN DI DESA WANADADI, KECAMATAN WANADADI, KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 13