Bagaimana sikap bapakibu jika mengetahui anak berbicara tidak sopan
172
UM: Saya menyuruh anak agar tidak bermain kesana karena gas tidak tahu
keluar kapan dan agar menghindari bahaya. AT:
Karena penting untuk berjaga-jaga apabila kawah timbang aktif lagi sedangkan kita tidak tau kapan meletusnya.
Kesimpulan:
dalam segi kebencanaan orang tua mengajarkan anak dengan menggunakan metode perintah, larangan dan cerita dari tiga informan tadi
hanya satu yang menggunakan metode cerita. Perintah dan larangan masih bersifat umum dikarenakan perhatian dan kekhawatiran orang tua sehingga
dapat dikatan orang tua telah mengajarkan anak mitigasi sederhana.
36. Bagaimana cara bapakibu mengajarkan siaga bencana pada anak?
SH: Saya tekankan supaya jangan panik jika ada bencana, jangan
langsungberlari karena tidak ada gunanya, selalu siap siaga. Saya larang untuk dekat- dekat dilokasi, saya juga menceritakan tentang bahaya CO2 yang jika
dihirup bisa membuat mati seperti di tahun 1979 supaya anak bisa lebih memahami.
AT:
Saya tekankan jangan bermain jauh ke daerah kawansaya larang jikaingin kesana.
Kesimpulan:
metode yang dipakai lebih sering perinah dan larangan meskipun keduanya masih bersifat umum dan tidak ada penanganan lebih
lanjut, hal ini menandakan adanya perhatian dan pengawasan yang membuat pola keluarga lebih condong ke demokratis.
37. Sejak kapan bapak mengajarkan siaga bencana kepada anak?
SH: Tentu sedini mungkin, terlebih saat ada bencana kemarin tahun 2011 saya
sangat tekankan agar anak tidak bermain dan beraktifitas disana. UM:
Dari kecil saya ingatkan jika ada daerah yang berbahaya yaitu Kawah Timbang dan saya lebih tekankan lagi pada saat terjadi bencana kemarin.
AT:
Semenjak ada bencana kemarin, bagaimanapun mengenalkan kepada anak tentang bencana sedini mungkin akan lebih bagus.
Kesimpulan:
Kesadaran orang tua akan bencana mulai tumbuh setelah ada bencana pertama kawah Timbang tepatnya pada tahun 2011. Hal tersebut
membuktikan jika dahulu orang tua kurang begitu sadar dan kurang peduli terhadap aktifitas kawah. Patut diapresiasi tindakan orang tua dengan
melarang anak dan meminta anak menjauhi kawah sebagi tindakan pencegahan dimana minimnya pengetahuan orang tua akan bahaya kawah.
38. Bagaimana sikap bapakibu dalam menghadapi bencana yang terjadi?
SH: Saya usahakan tetap tenang dan ikhlas, tidak mudah terprofokasi gosip
yang belum tentu benar, sambil menunggu instruksi pemerintah untuk mengungsi atau tetap tinggal di rumah, jika mengungsi saya dan warga
terkusus bapak-bapak selalau siap di jalan-jalan kampung sambil menjaga barangkali ada yang jahil.
UM:
Jika memang berbahaya sayameunggu instruksi jika sudah awas baru bapak-bapak bersiap-siap dan ibu- ibu mengungsi.
Kesimpulan:
Orang tua tetap tenang dan menunjukan tanggung jawab akan keamanan dusun, dapat dilihat jika orang tua tetap menunggu instruksi harus
melakukan apa setelah adanya bencana.
173
Lampiran. 6 CATATAN LAPANGAN I
Hari, tanggal : Jumat, 5 September 2014 Tempat
: Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Batur, Banjarnegara Hari Jumat tanggal 5 September 2014, pukul 08.30 WIB peneliti
berkunjung ke kantor kepala desa Sumberejo dengan tujuan untuk menyerahkan surat ijin observasi. Sampai di kantor kepala desa Sumberejo, peneliti bertemu
dengan bapak JS selaku sekertaris desa Sumberejo. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan peneliti kepada beliau untuk meminta izin
melakukan observasi di Dusun Simbar. Bapak JS mempersilahkan peneliti untuk melakukan penelitian dengan meminta Zjin terlebih dahulu kepada bapak kepala
Dusun Simbar. Pukul 13.30 peneliti berkunjung ke rumah bapak SH selaku kepala Dusun Simbar, dengan tujuan menyerahkan surat sekaligus meminta izin
observasi yang akan dilaksanakan pada hari senin 8 September 2013, sesudahnyapeneliti berpamitan dan melanjutkan melihat keadaan dan gambaran
umum yang dimiliki Dusun Simbar. Masyarakat Dusun Simbar tidak menggunakan Bahasa Jawa Krama dalam percakapan, dan warga yang peneliti
tanyai selalu berusaha menjawab dengan Bahasa Jawa Krama meskipun tidak lancar. Warga pulang saat sore setelah bekerja di ladang kebanyakan
menggunakan pakaian yang sama untuk ke ladang setiap harinya.