40
1. Observasi
Metode observasi
adalah sebuah
metode utama
dalam mengumpulkan data atau informasi yang lebih lengkap dan terperinci.
Data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan ini selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan. Menurut Nasution dalam Sugiyono
2009: 226 metode observasi menjadi dasar dari segala ilmu pengetahuan. Peneliti dapat bekerja hanya jika mendapatkan data atau fakta langsung
dari kenyataan yaitu melalui observasi. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode observasi tipe nonpartisipan. Dalam observasi
nonpartisipan seorang peneliti tidak dituntut untuk ikut berperan dalam kegiatan dari subjek penelitian atau kelompok yang sedang diamati.
Peneliti hanya sebagai pengamat tingkah laku orang lain dalam keadaan
alamiah.
Terdapat beberapa hal yang melatar belakangi penggunaan metode observasi, yaitu: 1 Dengan observasi data yang semu dapat terhindarkan,
2 Data yang diperoleh melalui pengalaman secara langsung, 3 Memberikan kemungkinan bagi peneliti mengamati secara langsung, 4
Peneliti dapat memahami secara langsung permasalahan yang terjadi di lapangan. Metode observasi membantu peneliti dalam mengamati tingkah
laku manusia sebagai peristiwa faktual. Khususnya dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengamati pendidikan anak dalam keluarga di
daerah rawan bencana Dusun Simbar, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
41
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung terhadap individu. Moleong 2005: 1786
mengatakan wawancara adalah proses mengumpulkan data atau informasi dengan percakapan tertentu antara pewawancara dan terwawancara.
Wawancara adalah pengumpulan data yang utama, dikarenakan data yang diperoleh lebih mendalam dan peneliti mempunyai peluang untuk
mengembangkan informasi dari informan. Wawancara yang dilaksanakan menggunakan
wawancara tersrtuktur
dengan harapan
mampu mengarahkan kepada kejujuran sikap dan pemikiran subjek penelitian
ketika memberikan informasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan ayah sebagai kepala keluarga, ibu, dan anak-anak.
Pedoman wawancara dibuat terlebih dahulu sebelum memulai proses wawancara dengan sifat terbuka, tidak kaku, fleksibel, dan dapat
disampaikan secara informal. Pedoman wawancara disusun dan digunakan dalam menemukan dinamika pendidikan anak dalam keluarga di daerah
rawan bencana Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Wawancara dalam penelitian ini digunakan
peneliti sebagai: a.
Untuk mengetahui dinamika pendidikan keluarga di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjrnegara.