Observasi Metode tes Teknik Pengumpulan Data

46 apabila hasil analisis menunjukkan adanya indikasi ketidakberhasilan pada salah satu indikator, maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2007: 308. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto 2002: 197 bahwa pengumpulan data menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Suharsimi ArikuntoH. Sujati, 2000: 38 berpendapat bahwa observasi dapat berarti pemusatan perhatian pada suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dibedakan menjadi dua macam, yakni: a. Observasi non sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti tanpa menggunakan instrumen pengamatan. b. Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman pengamatan dan dilakukan pada waktu kegiatan belajar berlangsung. Peneliti menggunakan observasi sistematis yang menggunakan pedoman berupa format observasi. Objek observasi terdiri atas indikator-indikator aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hasil 47 pengamatan dicatat untuk digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk mengetahui hasil dari tindakan siklus yang sudah dilakukannya dan untuk menentukan perlu dan tidaknya untuk melakukan siklus berikutnya. Observasi yang digunakan termasuk jenis observasi partisipatif, dimana observer terlibat langsung dengan aktivitas yang dilakukan oleh sumber yang akan diteliti. Rekan guru sejawat bertugas sebagai observer yang mengamati langsung proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh gurupeneliti.

2. Metode tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Sebenarnya terdapat berbagai macam tes, misalnya: tes kepribadian, tes bakat, tes minat, tes intelegensi, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas jenis-jenis tes tersebut jarang dipakai. Salah satu jenis tes yang sering digunakan adalah tes prestasi. Tes ini digunakan manakala peneliti ingin mengetahui produk akhir setelah siswa mempelajari sesuatu. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1 tes buatan guru dan 2 tes terstandar Suharsimi Arikunto, 2002: 198. 1. Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannya. 2. Tes terstandar standardized test yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang sudah terjamin keampuhannya. 48 Pada penelitian ini, disetiap akhir siklus dilaksanakan tes. Hasil tes setiap siklus dianalisis untuk mengetahui keefektifan tindakan dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Adapun bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes obyektif dengan pilihan ganda. Alasan digunakannya tes ini yaitu : a. Peneliti berhadapan langsung dengan responden selama mengerjakan soal tes, dengan demikian akan mencegah responden untuk bekerjasama. b. Lebih obyektif dalam menganalisa, karena tidak memerlukan waktu dan tenaga lama. c. Peneliti dapat meninggalkan faktor kesubjektifan semaksimal mungkin.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar Ips Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Matesih Kabupat

0 1 15

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bulakan 02 Keca

0 1 16

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 508

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI.

0 0 335

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI PAKEM 2 SLEMAN.

1 1 164

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA MAPEL PKN KELAS VA SD NEGERI BABARSARI, SLEMAN TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 217

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185