158
Sejaksaat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area.Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkansenjata. Siapa
yang melanggar akan ditembak mati. Namun, parapemuda Indonesia tidak menggubris ancaman tersebut. Perlawan terusberlangsung dan semakin
sengit. Para pemuda membentuk Komando ResimenLaskah Rakyat Medan Area. Perlawanan terhadap Inggris dan Belandaterus berlanjut sampai Agresi
Militer Belanda I pada bulan Juli 1947.
d. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, tentara Sekutu memasuki Kota Bandung.Ketika itu para pejuang Bandung sedang melaksanakan pemindahankekuasaan dan
merebut senjata dan peralatan dari tentara Jepang. TentaraSekutu menduduki dan menguasai kantor-kantor penting. Tentara NICAmembonceng tentara
Sekutu itu. NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaanBelanda di Indonesia. Para pe-juang yang tergabung dalam TKR,laskar-laskar, dan
badan-badan pejuang mengadakan perlawanan terhadaptentara Sekutu dan Belanda.
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatumperingatan pertama agar kota Bandung bagian utara
dikosongkanoleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Parapejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari
tentaraJepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan,tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejak saatitu sering terjadi bentrokan senjata. Kota Bandung terbagi menjadi dua,Bandung
Utara dan Bandung Selatan. Karena persenjataan yang tidakmemadai, pasukan TKR dan para pejuang lainnya tidak dapat mempertahankanBandung
Utara. Akhirnya Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu.Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatumkedua. Mereka menuntut agar
semua masyarakat dan para pejuang TRITentara Republik Indonesia mengosongkan kota Bandung bagian selatan.
Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah berubah namanyamenjadi TRI.Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik,
pemerintahRepublik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang la-innyamundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang,
sepertiAruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasutionyang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah.
Mereka sepakatuntuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, merekatidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara
utuhkepada musuh.
159
Rakyat diungsikan ke luar kota Bandung. Pasukan TRI dan para pejuanglainnya dengan berat hati meninggalkan Bandung Selatan.
Sebelumditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang. Bumihangus adalah memusnahkan
dengan pembakaran semua barang,bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh musuh.
Pertempuranterus berlanjut. Para anggota TKR dan pemuda kita menggunakan taktikperang gerilya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23
Maret 1946 dan terkenaldengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugurseorang pejuang Mohammad Toha.
Pertempuran yang telah kita bahas di atas hanyalah sebagian dari pertempuranyang terjadi. Masih banyak pertempuran mempertahankan
kemerdekaanyang terjadi di tempat-tempat lain. Pertempuran- pertempuranlainnya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan yang
terkenal antaralain sebagai berikut.
1. Pertempuran Margarana yang dipimpin Letkol I Gusti Ngurah Rai diBali pada tanggal 12 November 1946.
2. Pertempuran di Sulawesi Selatan yang dipimpin Robert WolterMongisidi pada tanggal 3 November 1946.
3. Pertempuran lima hari lima malam di Palembang pada awal bulan Januari1947.
4. Pertempuran laut di Teluk Cirebon yang menenggelamkan Kapal PerangRI, Gajah Mada, pada tanggal 5 Januari 1947.
5. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh LetkolSuharto.
Dari berbagai pertempuran yang terjadi antara pejuang-pejuang kemerdekaandan tentara Sekutu dan NICA, kita dapat belajar beberapa hal
berikutini:
1. Kemerdekaan merupakan hal yang sangat mahal harganya. Demi kemerdekaanyang telah diproklamasikan para pejuang rela
mengorbankanjiwa dan raganya. 2. Semangat perjuangan merupakan kekuatan yang dahsyat,
melebihikekuatan senjata. Hal ini dibuktikan, misalnya dalam pertempuran Ambarawa.
3. Menghormati keputusan para pemimpin. Para pejuang mempunyai jiwayang besar. Meskipun dengan berat hati, keputusan
pemimpindilaksanakan. Hal ini misalnya terjadi dalam peristiwa Bandung LautanApi.
2. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda