61
E. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian tindakan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart Suharsimi
Arikunto, 2010: 132 yang pada siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Visualisasi bagan model penelitian tindakan oleh
Kemmis Mc. Taggart adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan
Komponen penelitian yang terdapat pada model ini, adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan. 2. Melaksanakan tindakan dan pengamatan.
3. Melakukan refleksi hasil pengamatan. 4. Modifikasi perencanaan untuk tindakan selanjutnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian dengan model Kemmis Mc Taggart meliputi tahap perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan tindakan.
62
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi mengenai kondisi sekolah dan kondisi siswa yang akan dijadikan sebagai tempat untuk
penelitian, serta peneliti akan melakukan wawancara dengan guru wali kelas dan guru BK mengenai permasalah perilaku asertif siswa yang rendah.
Peneliti dan guru pembimbing berdiskusi mengenai alternatif tindakan yang akan diberikan kepada siswa dan cara melakukan tindakan pelatihan
keterampilan sosial. Peneliti menyiapkan instrumen yang berupa angket perilaku asertif kemudian melakukan pretest dengan skala untuk mengetahui
tingkat perilaku asertif siswa kelas X SMA YPP Andong. Peneliti dan guru pembimbing kemudian menyebarkan angket
perilaku asertif. Hasil dari penyebaran angket tersebut, akan membantu peneliti dan guru pembimbing untuk mengetahui tingkat perilaku asertif
siswa di SMA YPP Andong. Dilanjutkan dengan menentukkan terlebih dahulu sikap asertif yang akan diubah dengan menggunakan pelatihan
keterampilan sosial. Dan menentukan tindakan yang akan dilaksanakan dalam tiap-tiap langkah-langkah penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti bersama dengan siswa
dan guru pembimbing menentukan jadwal dan tempat pemberian tindakan pelatihan keterampilan sosial. Peneliti menyiapkan pedoman
observasi dan wawancara untuk merekam fakta yang terjadi selama