39 g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja memandang dirinya dan orang lain bukan sebagaimana adanya melainkan sebagaimana yang ia inginkan, terlebih dalam hal cita-cita.
Hal ini menyebabkan meningginya emosi remaja. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin remaja menjadi marah.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Remaja mulai ingin memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir
dewasa. Tidak hanya berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa melainkan mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan
dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa remaja memiliki ciri-ciri yang khas yaitu masa remaja sebagai periode yang penting, masa
peralihan, periode perubahan, usia bermasalah, masa mencari identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik, dan ambang masa
dewasa.
4. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas perkembangan menurut Havighurst Hurlock, 2004: 9 adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dari kehidupan individu yang
apabila dapat dikuasai oleh individu akan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, namun apabila gagal dapat
40 menimbulkan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas
perkembangan remaja menurut Havighurst adalah: a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita. b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif. d. Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab.
e. Mempersiapkan karier ekonomi. f.
Mempersiapkan pernikahan dan berkeluarga. g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku mengembangkan ideologi. Selanjutnya,
William Kay
Syamsu Yusuf:
2007: 72
mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut: a. Menerima keadaan fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual
maupun kelompok. d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat self-control kemampuan mengendalikan diri