Tugas Perkembangan Masa Remaja

43 dilihat dari kontribusi individu dalam penyesuaian sosial. Keterampilan sosial merupakan perilaku yang mengarah atau kemampuan sosial yang berdasarkan bagaimana implementasi seseorang dipandang cukup dalam bidang sosial. Menurut Ladd; Oden Asher Cartledge and Milburn, 1995: 211 pelatihan keterampilan sosial adalah kombinasi dari instruksi, pelatihan, modeling, pelatihan tingkah laku, dan umpan balik untuk mengajar anak- anak dengan keterampilan prososial rendah seperti menolong, berbagi, dan mengajukan pertanyaan. Lebih lanjut, Morgan Cartledge Milburn, 1995: 3 menyatakan keterampilan sosial tidak hanya melibatkan kemampuan untuk memulai dan mempertahankan interaksi positif dengan orang lain tetapi juga meliputi kemampuan untuk mencapai sasaran dalam berinteraksi dengan orang lain. Semakin sering individu mencapai sasaran dalam berinteraksi sosial dengan orang lain, semakin tinggi keterampilan sosialnya. Milne Spence Cornish Ross, 2004: 9 menyatakan pelatihan keterampilan sosial mengajarkan anak untuk mengidentifikasi perilaku sosial non-verbal dan verbal. Lebih lanjut, Michelson, dkk 1977: 184 dan Ramdhani 1994: 40 menyatakan bahwa keterampilan sosial dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi individu. Keterampilan sosial tersebut antara lain, keterampilan menyatakan pujian, mengeluh karena ketidaksetujuan terhadap suatu hal, menolak permintaan, tukar pengalaman, menuntut hak pribadi, memberi saran, 44 pemecahan masalah, bekerja sama dan berhubungan dengan orang lain yang berbeda usia. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan keterampilan sosial adalah instruksi atau manipulasi yang bertujuan untuk mengajarkan individu untuk mengembangkan kemampuan individu dalam membina hubungan dengan lingkungan sosial agar dapat diterima orang lain dan menghindari penolakan dari lingkungan dengan cara tertentu yang menguntungkan diri sendiri, saling menguntungkan atau menguntungkan orang lain. Keterampilan sosial individu yang meliputi keterampilan individu dalam menyatakan perasaannya secara tegas tanpa menyakiti orang lain, untuk mengatasi rasa malu, cara menerima dan memberikan pujian, cara berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar dan berhubungan dengan lawan jenis serta asertifitas.

2. Aspek-aspek Pelatihan Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh individu untuk melakukan interaksi dengan orang lain dan membentuk hubungan yang baik dengan orang lain. Hersen Bellack Srimah, 2012: 40 menyatakan bahwa individu yang memiliki keterampilan sosial mampu memilih dan melakukan perilaku yang tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan. 45 Secara lebih spesifik, Elksnin Elksnin 2007 mengidentifikasi keterampilan sosial menjadi lima aspek, yaitu: a. Perilaku intrapersonal intrapersonal behavior adalah perilaku yang menyangkut keterampilan selama melakukan interaksi sosial. Perilaku ini misalnya keterampilan menjalin persahabatan seperti memperkenalkan diri, bergabung dengan orang lain, menawarkan bantuan, dan memberikan, menerima dan memaafkan. b. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri interpersonal behavior adalah perilaku yang menyangkut keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi sosial, misalnya keterampilan untuk menghadapi stress, memahami perasaan orang lain, mengontrol kemarahan dan semacamnya. c. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis adalah keterampilan yang berhubungan dengan hal yang mendukung prestasi belajar di sekolah, misalnya memperhatikan dengan tenang saat guru menjelaskan pelajaran, mengerjakan tugas sekolah dengan baik, dan menaati peraturan sekolah. d. Penerimaan teman sebaya Peer acceptance adalah perilaku individu yang berhubungan dengan penerimaan teman sebaya, misalnya memberi salam, memberi dan meminta informasi, terlibat dalam suatu aktivitas dengan teman, dan dapat menangkap dengan tepat emosi orang lain.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 3 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.3 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X ASRAMA SMA MTA SURAKARTA.

1 4 18

PENINGKATAN PERILAKU ASERTIF MELALUI TEKNIK PSIKODRAMA PADA SISWA KELAS VII D DI SMP NEGERI 2 MOYUDAN.

6 26 180

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 BERBAH.

0 0 162

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pelatihan Asertif untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Kelas X Asrama SMA Sedes Sapientiae Bedono Jambu

0 0 2

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Asertif Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Boyolali Korban Bullying Melalui Pelatihan Asertif T1 Full text

0 0 20

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Asertif Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Boyolali Korban Bullying Melalui Pelatihan Asertif

0 0 1

Hubungan Antara Perilaku Asertif Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X Asrama Sma Mta Surakarta

0 1 11