Pengertian Keterampilan Sosial Pelatihan Keterampilan Sosial
45 Secara lebih spesifik, Elksnin Elksnin 2007 mengidentifikasi
keterampilan sosial menjadi lima aspek, yaitu: a. Perilaku intrapersonal intrapersonal behavior adalah perilaku yang
menyangkut keterampilan selama melakukan interaksi sosial. Perilaku ini
misalnya keterampilan
menjalin persahabatan
seperti memperkenalkan diri, bergabung dengan orang lain, menawarkan
bantuan, dan memberikan, menerima dan memaafkan. b. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri interpersonal behavior
adalah perilaku yang menyangkut keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi sosial, misalnya keterampilan untuk menghadapi stress,
memahami perasaan orang lain, mengontrol kemarahan dan semacamnya.
c. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis adalah keterampilan yang berhubungan dengan hal yang mendukung prestasi
belajar di sekolah, misalnya memperhatikan dengan tenang saat guru menjelaskan pelajaran, mengerjakan tugas sekolah dengan baik, dan
menaati peraturan sekolah. d. Penerimaan teman sebaya Peer acceptance adalah perilaku individu
yang berhubungan dengan penerimaan teman sebaya, misalnya memberi salam, memberi dan meminta informasi, terlibat dalam suatu
aktivitas dengan teman, dan dapat menangkap dengan tepat emosi orang lain.
46 e. Keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan untuk
menjalin hubungan sosial yang baik dalam beberapa bentuk, antara lain menjadi pendengar yang responsif, mempertahankan perhatian dalam
pembicaraan dan memberikan umpan balik terhadap lawan bicara. Milne dan Spence Cornish Ross, 2004: 10 menyatakan pelatihan
keterampilan sosial terdiri dari komponen-komponen berikut: a. Kemampuan untuk menganalisis dan mengenali perasaan kita,
mengidentifikasi berbagai perasaan dalam situasi yang menghasilkan emosi yang berbeda.
b. Menunjukkan bagaimana mengungkapkan perasaan postur, wajah, ekspresi, gesture dan nada suara.
c. Diskusi dan praktek dalam memperlihatkan ekspresi wajah, postur, gerakan, nada suara dalam interaksi sosial.
Stephen dan Arnold Cartledge dan Milburn, 1995: 17 mengelompokkan perilaku keterampilan sosial dalam 4 aspek, yaitu:
a. Self related behaviors, yaitu perilaku sosial yang muncul karena adanya pertimbangan dan penghayatan dalam diri individu. Bentuk perilakunya
antara lain: menerima konsekuensi dari perbuatannya, perilaku etis sesuai norma di masyarakat, mengekspresikan perasaan, dan bersikap
positif terhadap diri sendiri. b. Task-related behaviors, yaitu perilaku sosial yang muncul karena
adanya tuntutan dan kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan penghargaan sosial. Bentuk perilakunya seperti: bertanya
47 dan menjawab pertanyaan, perilaku berpartisipasi, mengikuti diskusi
kelas, menyelesaikan tugas, mengikuti aturan, terlibat dalam aktivitas kelompok, mandiri, bersedia mengerjakan tugas, tampil di depan
umum, mempunyai kualitas belajar yang baik. c. Environmental behaviors, yaitu perilaku sosial yang muncul karena
adanya pengaruh lingkungan sekitar individu sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku. Bentuk perilakunya adalah: peduli terhadap
lingkungan, mampu menangani konflik, mampu menyesuaikan diri, dan berbuat untuk lingkungan sekitar.
d. Interpersonal behavior, yaitu perilaku sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih yang timbul sebagai hasil dari interaksi sosial yang
positif. Bentuk perilakunya seperti: menerima kewenangan, mengatasi masalah, beradaptasi, menyapa orang lain, membantu orang lain,
memulai pembicaraan, bertindak sesuai aturan, bersikap positif dengan orang lain, bermain dengan teman, mampu membedakan milik sendiri
dan orang lain. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek pelatihan keterampilan sosial adalah perilaku intrapersonal, perilaku interpersonal, penerimaan teman sebaya dan keterampilan
berkomunikasi.
48