umum, berlaku di tempat-tempat umum atau pasar. Kebudayaan umum muncul di dalam dan melalui interaksi-interaksi sosial yang berlangsung dari waktu ke
waktu secara spontan untuk kepentingan-kepentingan pribadi para pelakunya, kepentingan ekonomi, kepentingan politik, ataupun kepentingan-kepentingan
sosial lainnya. Kebudayan umum ini menekankan pada prinsip tawar-menawar dari para pelakunya, baik tawar-menawar secara sosial maupun secara ekonomi,
yang dibakukan sebagai konvensi-konvensi sosial, yang menjadi pedoman bagi para pelaku dalam bertindak dan bersikap.
Berkaitan dengan itu maka dengan adanya kondisi tawar menawar sebagaimana yang berlaku pada prinsip kebudayaan umum dan hal demikian ini
juga akan mempengaruhi sikap politik seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Karo. Berdasarkan kenyataan diatas maka penulis merasa tertarik
untuk menganalisis fenomena politik di Tanah Karo melalui penelitian yang berjudul: “Perilaku Pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Bupati Kabupaten Karo
Periode 2010-2015”.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu
untuk diteliti. Perumusan masalah juga merupakan suatu usaha yang menyatakan pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicari
pemecahannya. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka peneliti mencoba menarik suatu permasalahan yang lebih mengarah pada fokus penelitian
yang akan dilakukan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah: “Bagaimana perilaku pemilih etnis Karo dalam Pilkada di Kabupaten Karo Tahun 2010”?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari permasalahan di atas adalah: 1.
Untuk melihat bagaimana perilaku pemilih etnis Karo dalam pemilihan Bupati Karo Tahun 2010.
2. Untuk dapat memahami dan menganalisis perilaku pemilih etnis Karo
dalam pemilihan Bupati tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis a.
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmiah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sosiologi maupun akademis umumnya, yang
melakukan penelitian yang berhubungan dengan perilaku pemilih dan etnisitas.
b. Dapat dijadikan model atau acuan dalam melakukan penelitian
yang berkaitan dengan Pemilihan Bupati serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang
sosiologi poltik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan agar penulis lebih dapat meningkatkan
kemampuan dalam menulus karya ilmiah tentang perilaku pemilih etnis karo dalam Pemilihan Bupati periode 2010-2015 di
Kabupaten Karo.
b. Dapat dijadikan acuan atau alat dalam menggerakkan Pemilihan
Bupati di Kabupaten Karo.
c. Dapat dijadikan model atau alat dalam membuat strategi dalam
melaksanakan Pemilihan Bupati pada masa yang akan datang.
1.5 Definisi Konsep
1. Perilaku merupakan dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan
kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Menurut Veeger, 1985:3, perilaku selalu
dilihat dalam kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi, dan ditunjang bersama.
2. Pemilih merupakan untuk mereka pengaruhi dan meyakinkan agar
mendukung dan kemudian memberikan suaranya kepada kontestan yang bersangkutan. Dinyatakan sebagai pemilih dalam Pilkada yaitu mereka
yang telah terdaftar sebagai peserta pemilih oleh petugas pendata peserta
pemilih.
3. Etnis merupakan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas seringkali dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga. Koentjaraningrat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1982:58. Basis sebuah etnis adalah berupa aspek kesamaan dan kemiripan dari berbagai unsur kebudayaan yang dimiliki, seperti
misalnya adanya kesamaan dan kemiripan dari berbagai unsur kebudayaan yang dimiliki, ada kesamaan struktural sosial, bahasa,
upacara adat, akar keturunan, dan sebagainya.
4. Karo merupakan suku yang ada di Indonesia. Karo memiliki budaya
tersendiri dari suku lainnya yang merupakan identitas diri bagi masyarakatnya. Adapun aspek budaya Karo terdiri dari Merga, Bahasa,
Kesenian dan Adat-istiadat.
5. Pilkada merupakan pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan
wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Pilkada diselenggarakan oleh Komisi
Pemilihan Umum KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota dengan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum Panwaslu Provinsi
dan Panwaslu Kabupaten.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA