9. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM masyarakat.
4.5 Profil Informan
4.5.1 Catherine Evalina Br tarigan
Catherine merupakan perempuan yang berusia 24 tahun dan sudah menikah. Catherine lahir di Medan pada tanggal 19 April 1981. Catherine tinggal
di desa Tigapanah bersama suaminya. Catherine bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karo. Catherine adalah
anak pertama dari 5 bersaudara. Catherine memiliki pendidikan terakhir D3 Akuntansi. Catherine menganut agama Kristen Protestan.
Catherine memiliki penghasilan Rp 1.800.000,00 per bulan. Menurutnya, dengan penghasilannya ia cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan
masih bisa menabung karena suaminya juga berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Catherine tidak memiliki pekerjaan sampingan bahkan pekerjaannya
tidak terkait dengan salah satu partai politik. Pekerjaan Catherine terkait dengan beberapa organisasi kemasyarakatan seperti KNPI, KONI, dan pengurus cabang
olahraga di Kabupaten Karo.Organisasi yang di ikuti Catherine ini tidak aktif mengikuti dinamika politik lokal seperti pilkada. Menurutnya, tidak ada salah satu
atau lebih calon Bupati yang berusaha mendapatkan dukungan dari organisasi yang di ikutinya. Ia senantiasa mengikuti ibadah agama dan ia pun mengetahui
ada calon-calon Bupati yang meminta dukungan dari organisasi-organisasi keagamaan. Menurutnya, ada juga calon-calon Bupati yang memberikan bantuan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau sumbangan kepada organisasi keagamaannya. Menurutnya juga bahwa ada tokoh-tokoh agama yang mendukung salah satu calon Bupati. Catherine memilih
calon Bupati tidak sesuai dengan agama yang di anutnya karena agama apapun calon Bupati yang dipilihnya itu kalau memiliki kualitas dan kuantitas yang baik
maka ia patut diberikan kesempatan untuk memimpin.
Catherine sangat setuju bahwa yang menjadi Bupati Karo harus berasal dari suku Karo karena menurutnya hanya orang yang sesuku yang mengerti
masyarakatnya sendiri. Catherine mengetahui fungsi margaberu di dalam setiap pergaulan dengan sesama etnis Karo. Menurutnya, fungsi margaberu itu untuk
mengetahui tutur kepada orang lain yang baru kita kenal sehingga kita bisa lebih akrab kepada orang lain. Selain itu, dia juga merasakan manfaat margaberu dalam
kehidupan sehari-hari. Catherine senantiasa menjalankan adat-istiadat dalam kehidupan sehari-hari dan mengetahui adat-istiadat dalam budaya Karo dari
keluarganya dan buku budaya Karo yang dibacanya. Apalagi setelah menikah adat-istiadat Karo dan acara-acara adat itu penting sekali. Karena jika tidak
mengetahuinya maka orang tua ataupun saudara-saudara mengatakan “la eradat”. Bagi Catherine ucapan itu sangat kasar sehingga ia dan suaminya berusaha untuk
mempelajari adat-istiadat Karo. Catherine dan suaminya sering sekali mengikuti acara-acara adat seperti maba belo selambar, erdemu bayu pernikahan, orang
meningal, mesur-mesuri 7 bulanan. Menurutnya, acara-acara adat yang ia ikuti tidak merepotkannya karena pada saat acara adat yang ia ikuti itu ia bisa bertemu
dengan saudara-saudaranya yang dekat maupun yang jauh sehingga hubungan persaudaraan itu lebih erat. Selain adat-istiadat dalam Budaya Karo juga ada
aturan adat. Bagi Catherine, ia tidak selalu mengikuti aturan-aturan adat karena
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
masih ada aturan adat yang masih bertentangan dengan agama seperti kepercayaan terhadap mitos atau nenek moyang. Adat istiadat Karo itu juga ada
dalam perpolitikan pada saat Pilkada. Apalagi ketika Pilkada putaran I dan Pilkada putaran II banyak tokoh-tokoh adat atau ketua-ketua marga yang
berpengaruh dan ikut mengampanyekan dalam pelaksanaan Pilkada tahun 2010 karena masyarakat pada umumnya yakin dengan yang dikatakan tokoh-tokoh adat
ataupun ketua-ketua marga sebab mereka dianggap lebih berpengalaman. Catherine mengetahui silsilah keluarganya dan
ia sangat rajin menghubungiberhubungan dengan keluarga-keluarganya baik dalam keadaan
suka maupun duka.
Catherine tidak mengetahui nama-nama seluruh calon Bupati pada Pilkada 2010. Dia mengetahui beberapa calon Bupati dari poster, spanduk, kartu
nama yang diberikan, dan selebaran-selebaran. Catherine mengetahui fungsi dari rakut sitelu atau tutur siwaluh dalam masyarakat Karo. Catherine merasa perlu
mengetahuinya karena rakut sitelu ataupun tutur siwaluh sangat penting dalam masyarakat Karo. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana cara kita menghormati
dan menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Selain dalam pergaulan sehari-hari, dalam perpolitikan hubungan rakut sitelu atau tutur siwaluh terkadang
ada. Ketika putaran Pilkada I dan putaran Pilkada II Catherine memilih calon Bupati yang ada hubungan rakut sitelu atau tutur siwaluh dengan dirinya walupun
sebenarnya tidak mengenalinya secara lebih dekat dan bukan saudara.
Di desa Tigapanah ini ada acara kerja tahun. Menurut Catherine para calon Bupati ikut berperan atau memberi sumbangan baik materi maupun tenaga dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
acara tersebut. Selain itu pada saat kerja tahun para calon-calon Bupati mensosialisasikan dirinya. Catherine dan suaminya juga pernah mengikuti acara
kerja tahun didesa-desa lain seperti desa Perbesi , desa Tigabinanga, desa Juhar, dan sebagainya. Menurut Catherine dalam perpolitikan di Kabupaten Karo budaya
runggu juga dilakukan. Misalnya, ketika mau berkampanye maka mereka runggu terlebih dahulu. Catherine tidak terlalu aktif dalam mengikuti perkembangan
politik lokal di daerahnya pada saat pemilihan Bupati Karo tahun 2010. Catherine juga merasa aktif untuk memenangkan salah satu calon Bupati. Hal itu saya
lakukan dengan mengajak saudara yang lain, kerabat yang lain, dan teman-teman yang lain untuk memilih calon Bupati yang saya pilih itu.
Menurut Catherine ada calon-calon Bupati dan Wakil Bupati yang mempunyai marga yang sama dengannya. Ia setuju untuk memilih calon Bupati
yang memiliki marga atau beru yang sama dengannya. Catherine memiliki hubungan dengan calon Bupati 2010 yang dipilihnya. Hubungan itu diantaranya
hubungan persaudaraan, dan hubungan satu gereja dan hubungan dengan kaitan dengan marga saya dan orang tua saya. Catherine lebih mementingkan
kekerabatan daripada kepentingan lain pada saat memilih calon Bupati di Kabupaten Karo. Catherine tidak selalu merasa tertarik dalam membicarakan
politik. Hal tersebut dikarenakan jika dibahas, dunia perpolitikan itu hanya dapat membuat pusing dan tidak ada habisnya.
Dalam perpolitikan anding-andingen Karo juga ada dan saya tidak begitu banyak mengetahuinya. Hanya beberapa saja. Misalnya Politik Sanggar Uruk-
uruk : Arah ja angin rembus kempak si e ialakenna artinya kalau dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perpolitikan dan sebagai memimpin dimana angin berhembus jangan kesitu kita buat tujuannya. Tetaplah pada tujuan yang utama meskipun banyak orang yang
merusak rencana perpolitikan tersebut. Dalam suku Karo kepala keluaraga laki- laki tidak berperan lagi dalam mengambil suatu keputusan sehari-hari karena
kemajuan zaman sehingga suatu keputusan tidak harus ditentukan oleh laki-laki. Menurut Catherine unsur budaya atau kesukuan sangat berpengaruh terhadap
pilihan politik. Catherine mengetahui sebagian rekam jejak beberapa calon-calon Bupati.
Catherine juga ada mengenal calon-calon Bupati yang sebelumnya ikut sebagai calon Bupati. Ia juga memilih calon Bupati karena memiliki hubungan historis
dengan yang bersangkutan. Karena selain kita memiliki tali persaudaraannya kita juga sudah mengenali dan mengetahui bagaimana tindakan dan perilakunya.
Selain itu, Catherine juga ikut berperan dalam memenangkan salah satu calon bupati yang memiliki hubungan historis dengan yang bersangkutan. Ada beberapa
calon-calon Bupati yang berasal dari kecamatandaerah tempat tinggalnya. Akan tetapi, ia tidak memilih calon Bupati karena memiliki hubungan lokalitas atau
kedaerahan dengan yang bersangkutan. Hal itu dikarenakan karena Catherine lebih mementingkan adat-istiadat dan hubungan persaudaraan dari pada lokalitas.
Kalau soal lokalitas, masyarakat desa ini begitu aktif untuk memenangkan calon yang berasal dari daerahnya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat desa
ini untuk memenangkan calon yang berasal dari desa ini juga bermacam-macam. Seperti mengajak teman-teman dan kerabat dekatnya untuk memilih pasangan
calon Bupati yang berasal dari desa ini. Menurut sepengetahuannya, calon yang berasal dari kecamatandaerahnya tidak menang karena ada beberapa calon Bupati
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang berasal dari daerah ini sehingga suara masyarakat didesa ini pecah. Banyak harapan yang diinginkan masyarakat desa ini jika calon Bupati yang berasal dari
kecamatandaerah pada desa ini menang. Misalnya dengan membangun berbagai sarana dan prasarana di desa ini sehingga desa ini maju dan lebih memperhatikan
desa ini. Jika kalah calon Bupati yang berasal dari kecamatandaerah ini, maka masyarakat di desa ini akan kecewa.
Menurut Catherine ada hubungan memilih calon-calon Bupati dengan adanya uang yang diberikan para calon Bupati. Catherine sering mendengar istilah
politik uang dan banyak calon-calon Bupati yang melakukan politik uang terutama di desa ini. Dengan adanya politik uang maka berpengaruh terhadap
pilihan calon Bupati. Catherine tidak memilih salah satu calon Bupati karena adanya uang yang diberikan. Dalam politik uang, uang itu diserahkan ketika
calon-calon Bupati itu berkampanye. Kalau di desa ini uang itu diserahkan melalui kepala desa dan kepala desa nantinya yang akan membagi-bagi kepada
masyarakat di desa ini. Ada juga informasi yang saya dapat kalau di desa lain uang itu langsung diserahkan kepada masyarakat tanpa melalui perantara.
Misalnya, tim-tim sukses para calon Bupati mendatangi tiap-tiap rumah warga dengan mensosialisasikan calon Bupati yang bersangkutan dan memberikan uang.
Uang yang diberikan bermacam-macam jumlahnya. Ada yang Rp 100.000,00 tiap rumah tangga dan ada juga yang Rp 50.000,00 tiap rumah tangga. Selain politik
uang Catherine juga pernah mendengar serangan fajar. Menurutnya, serangan fajar tersebut bisa mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap calon Bupati.
Catherine selalu membaca koran. Ia merasa tertarik membaca koran jika ada berita tentang Tanah Karo karena ia ingin mengetahui perkembangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kampung halamannya. Selain itu Catherine juga selalu menonton TV. Terkadang ia merasa tertarik menonton acara-acaraberita-berseperti berita yang berkaitan
dengan politik. Hal tersebut dikarenakan cukup menarik menonton perkembangan berita-berita di negeri ini tetapi jika itu-itu saja yang dibahas maka aka
membosankan juga. Ia juga selalu mendengarkan siaran radio yang dipancarkan di Tanah Karo dalam mengisi waktu luangnya. Catherine lebih tertarik
mendengarkan lagu-lagu hiburan dari pada mendengarkan berita-berita seperti berita politik yang disiarkan melalui radio. Menurut Catherine, ada pengaruh
media dalam menentukan pilihan calon Bupati. Hal itu dikarenakan masyarakat susah ketemu dengan calon Bupati misalnya ketika kampanye ada masyarakat
yang tidak dapat hadir dan mengikuti kampanye sehingga media sangat berpengaruh. Media yang paling berpengaruh dalam menentukan pilihan calon
Bupati adalah media surat kabar, brosur yang diberikan, spanduk. Catherine mengetahui apa itu kampanye. Baginya kampanye adalah ajang untuk
menyampaikan visi-misinya jika ia menjadi calon Bupati dan wakil calon Bupati. Tanggapannya terhadap kampanye adalah semua hanya omongan belaka dan
janji-janji palsu saja karena tidak semua nanti yang ada dalam kampanye itu dilaksanakan. Menurutnya, kampanye terkadang berpengaruh dalam memilih
calon Bupati dan kampanye melalui media massa berpengaruh terhadap pilihannya. Catherine juga mengetahui visi-misi dari calon Bupati yang dipilihnya
pada Pilkada. Ia juga memilih calon Bupati karena visi dan misinya yang dibawa dalam kampanye yang dianggap baik. Baginya, visi-misi calon-calon Bupati
tersebut berpengaruh terhadap pilihannya dalam Pilkada. Ia pernah mengikuti selama proses kampanye Pilkada sebanyak 1 kali dan jenis kampanye tertutup
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang di ikutunya.Dikatakan tertutup karena kampanye itu dilakukan di dalam ruangan gedung. Ia hadir karena ingin melihat kampanye yang disampaikan oleh
pasangan calon Bupati yang akan dipilihnya nanti. Kalau soal mengikuti kampanye pasangan calon Bupati –wakil Bupati yang mana itu rahasia.
Catherine mengetahui apa itu partai politik. Dan ia mengetahuinya hanya sebatas pengetiannya saja. Ia tidak ikut bergabung dalam partai politik. Ia memilih
calon Bupati tidak sesuai dengan dukungan partai politik yang ia pilih pada pemilu legislatif yang lalu. Menurutnya, partai politik juga aktif dalam
mensosialisasikan calon Bupati yang didukungnya. Ia tidak memilih calon Bupati karena ia memiliki hubungan dengan partai politik yang bersangkutan. Perasaan
Catherine ketika calon Bupati yang dipilihnya menang turut suka cita apalagi jika yang menang itu ada tali persaudaraan. Dan jika kalah calon yang dipilihnya maka
saya akan sangat kecewa dan harus berlapang dada. Pada saat pilkada berlangsung ia hadir di TPS tepat pada waktunya dan ia hadir di TPS bukan
karena dibawa orang lain dan bukan karena anjuran orang lain.Catherine pergi ke TPS dengan membawa orang lain seperti tetangganya yang belum ikut memilih
dan yang masih bingung mau pilih yang mana. Setelah memilih di TPS ia langsung pulang karena masih banyak pekerjaan yang mau dikerjakan. Selain itu
Catherine juga tidak mengikuti perhitungan suara karena masih banyak pekerjaan yang mau dikerjakan. Ia juga menganjurkan orang lain supaya memilih sesuai
dengan pilihannya. Karena siapa tahu orang lain itu belum mengenal semua calon dan masih bingung memilih yang mana maka ia bisa menjelaskan dan
menganjurkannya untuk memilih sesuai dengan pilihannya. Catherine juga mengetahui Pilkada sebelum Pilkada 2010. Ia memutuskan untuk memilih salah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
satu dari calon yang ada pada saat 1 bulan sebelum pemilihan. Ia juga memahami bahwa Pilkada akan memilih pemimpin yang akan memimpin masyarakat Karo
dalam pembangunan 5 tahun mendatang. Calon Bupati yang dipilihnya pun menang. Sikap saya ketika calon tersebut menang saya merasa senang dan semoga
ia dapat memimpin Kabupaten Karo ini dengan benar, adil dan bijaksana. Jauhkan segala korupsi di Kabupaten Karo ini.
4.5.2 Sehate Br Tarigan