BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Model kombinasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dominant-less design Creswell,1994, dimana pendekatan kualitatif dijadikan sebagai dominant qualitative-dominant sedangkan
pendekatan kuantitatif dijadikan sebagai less dominant quantitative-less dominant. Pendekatan kualitatif yang menekankan pada prosesual di maksudkan
agar peneliti dan proses penelitian tidak terjebak pada kerangka pemikiran teoritik yang kaku dan bersifat stereotip. Dengan penekanan pada proses, maka
penelusuran data dan informasi secara diakronik akan dilakukan untuk mengetahui dan memahami secara runtun. Penelitian kualitatif ini digunakan
dengan metode deskriptif. Maksud dari metode ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi dengan kata-kata dan tindakan-tindakan. Pendekatan deskriptif
ini digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan berusaha memberi gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi pokok
permasalahan. Dalam hal ini untuk melihat “Perilaku Pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Bupati Kabupaten Karo Periode 2010-2015.”
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Karo. Adapun alasan memilih lokasi ini adalah karena mayoritas penduduk di Kabupaten Karo berasal dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
etnis karo dan dalam Pemilihan Bupati Karo 2010 yang lalu terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi pemilih seperti faktor internal dan faktor eksternal.
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis
Unit Analisis Data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek dari penelitian Arikunto. 1999:22. Adapun yang menjadi unit analisis
ataupun objek kajian dalam penelitian ini adalah Perilaku Pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Bupati di Kabupaten Karo periode 2010-2015.
3.3.2 Informan
Yang menjadi informan pada penelitian ini adalah: Masyarakat Etnis Karo yang terdaftar sebagai pemilih pada Pemilihan Bupati periode 2010-2015.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan-permasalahan yang
bersangkutan secara objektif. Dalam hal ini, untuk memperoleh data yang diperlukan maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengumpulan data primer dan sekunder. 1.Data primer
a. Observasi, yaitu mengamati suatu objek penelitian. Sebagai alat
pengumpul data yang penting, wawancara tidak sepenuhnya memuaskan. Ada jenis-jenis masalah tertentu yang tidak dapat dijangkau oleh kedua
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
alat pengumpul data tersebut. Adakalanya penting untuk melihat perilaku dalam keadaan setting alamiah, melihat dinamika, melihat gambaran
perilaku berdasarkan situasi yang ada. Dalam hal ini observasi menjadi penting sebagai metode utama untuk mendapatkan informasi tentang
“Perilaku Pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Bupati periode 2010-2015.” b.
Wawancara mendalam depth interview, adalah suatu kegiatan verbal dengan tujuan mendapatkan informasi. Wawancara merupakan sebuah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara. Data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan informan dalam
penelitian. Di samping akan mendapatkan gambaran yang menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting mengenai “Perilaku
Pemilih Etnis Karo pada Pemilihan Bupati periode 2010-2015.” 7.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informan dari
beberapa literature diantaranya, referensi buku-buku, jurnal, majalah ataupun data yang diperoleh dari internet yang dianggap relevan serta
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu, sumber data sekunder diharapkan dapat berperan dalam
membantu mengungkapkan data yang diharapkan, membantu memberi keterangan sebagai pelengkap dan bahan pembanding Bungin, 2001:129.
8. Interpretasi Data
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Moleong 1993:103, analisa data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dianalisa selanjutnya.
Interpretasi data adalah sebuah tahap dalam upaya menyederhanakan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di lapangan maupun dari hasil yang
diperoleh dari buku-buku, referensi, internet, jurnal, artikel dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dalam penelitian inilah yang akan diinterpretasikan
berdasarkan dukungan teori dalam kajian pustaka yang telah ditetapkan sampai akhirnya disusun sebagai akhir laporan penelitian ini.
Proses analisis data ditandai dengan pengolahan dan penafsiran data yang diperoleh dari setiap informasi baik secara pengamatan, wawancara ataupun
catatan-catatan lapangan serta hasil kajian pustaka kemudian tahap selanjutnya adalah mereduksi data melalui pembuatan abstraksi yang merupakan usaha
membuat rangkuman inti. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan – satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikategorikan. Berbagai kategori
tersebut dilihat kaitannya satu dengan yang lainnya dan diinterpretasikan secara kualitatif, yaitu proses pengolahan data mulai dari tahap mengedit data sesuai
dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian diolah secara deskriptif berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan.
3.6 Bagan Penelitian