ia dapat memimpin Kabupaten Karo ini dengan benar, adil dan bijaksana. Segala sesuatu dimemakai uang dan jauhkan segala korupsi di Kabupaten Karo ini.
4.5.6 Mekmek Br Ginting
Mekmek merupakan perempuan yang berusia 41 tahun dan sudah menikah. Mekmek lahir di Kabanjahe pada tanggal 28 Agustus 1971. Ia tinggal di
desa Ujungbandar bersama suaminya dan memiliki anak 3 orang diantaranya 1 perempuan dan 2 laki-laki. Mekmek bekerja sebagai PNS guru. Ia memiliki
pendidikan terakhir S1 dan menganut agama Kristen Protestan.
Mekmek memiliki penghasilan Rp 2.800.000,00 per bulan. Menurutnya, dengan penghasilannya ia cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan
masih bisa menabung. Mekmek memiliki pekerjaan sampingan yaitu bertani dan pekerjaannya itu tidak terkait dengan salah satu partai politik. Ia mengikuti
organisasi kemasyarakatan dan organisasi yang di ikutinya kurang aktif mengikuti dinamika politik lokal seperti pilkada. Menurutnya, tidak ada salah satu atau lebih
calon Bupati yang berusaha mendapatkan dukungan dari organisasi yang di ikutinya. Mekmek senantiasa mengikuti ibadah agama. Ia kurang mengetahui ada
calon-calon Bupati yang meminta dukungan dari organisasi-organisasi keagamaan. Ia juga kurang mengetahui bahwa ada calon-calon Bupati yang
memberikan bantuan atau sumbangan kepada organisasi keagamaannya. Selain itu, ia juga kurang mengetahui bahwa ada tokoh-tokoh agama yang mendukung
salah satu calon Bupati. Mekmek memilih calon Bupati sesuai dengan agama yang di anutnya. Mekmek sangat setuju bahwa yang menjadi Bupati Karo harus
berasal dari suku Karo karena menurutnya hanya suku Karo yang memahami adat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
istiadat Karo dan memahami bagaimana Tanah Karo ini. Mekmek mengetahui fungsi margaberu di dalam setiap pergaulan dengan sesama etnis Karo.
Menurutnya, fungsi margaberu itu untuk mengetahui tutur kepada orang lain yang baru kita kenal sehingga kita bisa lebih akrab kepada orang lain. Selain itu,
dia juga merasakan manfaat margaberu dalam kehidupan sehari-hari. Mekmek juga senantiasa menjalankan adat-istiadat dalam kehidupan sehari-hari dan
mengetahui adat-istiadat dalam budaya Karo dari keluarganya dan lingkungannya. Ia dan suaminya sering sekali mengikuti acara-acara adat seperti maba belo
selambar, erdemu bayu pernikahan, orang meningal, mesur-mesuri 7 bulanan, mengket rumah, dan sebagainya. Menurutnya, acara-acara adat yang ia ikuti tidak
merepotkannya karena pada saat acara adat yang kita ikuti itu kita bisa bertemu dengan saudara-saudara kita yang dekat maupun yang jauh sehingga hubungan
persaudaraan itu lebih erat. Selain adat-istiadat dalam budaya Karo ada juga aturan adat. Adat istiadat Karo itu juga ada dalam perpolitikan pada saat Pilkada.
Apalagi ketika Pilkada putaran I dan Pilkada putaran II banyak tokoh-tokoh adat atau ketua-ketua marga yang berpengaruh dan ikut mengampanyekan dalam
pelaksanaan Pilkada tahun 2010. Mekmek mengetahui silsilah keluarganya dan ia sangat rajin menghubungiberhubungan dengan keluarga-keluarganya baik dalam
keadaan suka maupun duka.
Mekmek tidak mengetahui semua nama-nama seluruh calon Bupati pada Pilkada 2010. Hanya beberapa saja yang ia ketahui. Dia mengetahui beberapa
calon Bupati dari poster, spanduk, kartu nama yang diberikan, dan selebaran- selebaran. Ia pun mengetahui fungsi dari rakut sitelu atau tutur siwaluh dalam
masyarakat Karo. Ia juga merasa perlu mengetahuinya karena rakut sitelu ataupun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tutur siwaluh sangat penting dalam masyarakat Karo. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana cara kita menghormati dan menghargai orang lain dalam kehidupan
sehari-hari. Selain dalam pergaulan sehari-hari, dalam perpolitikan hubungan rakut sitelu atau tutur siwaluh terkadang ada. Ketika putaran Pilkada I dan putaran
Pilkada II Mekmek memilih calon Bupati yang ada hubungan dengan rakut sitelu atau tutur siwaluh dengan dirinya walupun sebenarnya tidak mengenalinya secara
lebih dekat dan bukan saudara.
Di desa ini tidak ada acara kerja tahun. Sudah hampir 6 tahun di desa ini acara kerja tahun tidak ada. Sangat disayangkan sekali padahal acara tersebut
mempererat tali persaudaraan bagi keluarga dan masyarakat satu desa ini. Acara kerja tahun itu tidak dilakukan lagi karena kurangnya dana dari masyarakat dan
jambur di desa ini rusak sehingga jika dibuat pun acara tersebut masyarakat desa ini malu terhadap para undangan dari desa lain. Ia dan suaminya juga pernah
mengikuti acara kerja tahun didesa-desa lain. Kalau di desa yang ia kunjungi bersama suaminya banyak calon-calon Bupati yang menyumbangkan dana dan
tenaganya demi kelancaran acara tersebut. Menurutnya dalam perpolitikan di Kabupaten Karo budaya runggu juga dilakukan. Mekmek tidak terlalu aktif dalam
mengikuti perkembangan politik lokal di daerahnya pada saat pemilihan Bupati Karo tahun 2010 karena ia sibuk dengan pekerjaannya. Tetapi ia juga merasa aktif
untuk memenangkan salah satu calon Bupati sesuai dengan fungsi-fungsi adat. Karena dengan adanya adat-adat dalam budaya Karo maka ia sebagai suku Karo
memiliki hubungan darah dengan yang bersangkutan meskipun ia dengan yang bersangkutan bukan saudara. Menurutnya ada calon-calon Bupati dan Wakil
Bupati yang mempunyai marga yang sama dengannya. Ia setuju untuk memilih
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
calon Bupati yang memiliki marga atau beru yang sama dengannya. Ia juga memilih calon Bupati yang memiliki marga yang sama dengannya. Mekmek lebih
mementingkan kekerabatan dari marga daripada kepentingan lain pada saat memilih calon Bupati di Kabupaten Karo. Ia pun tidak selalu merasa tertarik
dalam membicarakan politik. Dalam perpolitikan, saya tidak mengetahui tentang anding-andingen Karo. Dalam suku Karo kepala keluaraga laki-laki tidak
berperan lagi dalam mengambil suatu keputusan sehari-hari karena kemajuan zaman sehingga suatu keputusan tidak harus ditentukan oleh laki-laki.
Menurutnya unsur budaya atau kesukuan sangat berpengaruh terhadap pilihan politik.
Ia mengetahui rekam jejak beberapa calon-calon Bupati. Ia memilih calon Bupati yang memiliki hubungan historis dengan yang bersangkutan. Ia juga ikut
berperan dalam memenangkan salah satu calon bupati yang memiliki hubungan historis dengan yang bersangkutan. Tidak ada calon-calon Bupati yang berasal
dari kecamatandaerah tempat tinggalnya. Meskipun tidak ada calon-calon Bupati yang berasal dari desakecamatan ini ia tetap akan memberikan suaranya kepada
salah satu calon asalkan pasangan calon itu etnis Karo. Hal itu dikarenakan karena Mekmek lebih mementingkan etnis Karo dan adat-istiadat Karo. Karena dari
desakecamatan ini tidak ada calon-calon Bupati yang berasal maka masyarakat di desa ini bermacam-macam menentukan pilihannya asalkan pasangan calon Bupati
itu etnis Karo. Menurut Mekmek ada hubungan memilih calon-calon Bupati dengan
adanya uang yang diberikan para calon Bupati. Ia sering mendengar istilah politik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
uang dan banyak calon-calon Bupati yang melakukan politik uang .Dengan adanya politik uang maka berpengaruh terhadap pilihan calon Bupati. Ia tidak
memilih salah satu calon Bupati karena adanya uang yang diberikan. Dalam politik uang, uang itu diserahkan ketika calon-calon Bupati itu berkampanye.
Kalau di desa ini uang itu diserahkan melalui kepala desa dan kepala desa nantinya yang akan membagi-bagi kepada masyarakat di desa ini.. Uang yang
diberikan bermacam-macam jumlahnya. Ada yang Rp 100.000,00 tiap rumah tangga dan ada juga yang Rp 50.000,00 tiap rumah tangga. Selain politik uang, ia
juga pernah mendengar serangan fajar. Menurutnya, serangan fajar tersebut bisa mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap calon Bupati.
Mekmek selalu membaca koran. Ia merasa tertarik membaca koran jika ada berita tentang Tanah Karo karena ia ingin mengetahui perkembangan
kampung halamannya. Selain itu ia juga selalu menonton TV. Ia merasa tertarik menonton acara-acaraberita-berita seperti berita yang berkaitan dengan politik.
Karena dengan acara-acara atau berita-barita tentang politik ia dapat mengetahui perkembangan politik dan menambah wawasannya tentang politik. Ia juga selalu
mendengarkan siaran radio yang dipancarkan di Tanah Karo dalam mengisi waktu luangnya. Mekmek lebih tertarik mendengarkan lagu-lagu hiburan dari pada
mendengarkan berita-berita seperti berita politik yang disiarkan melalui radio. Karena melalui radio ia tidak dapat melihat dan menyaksikan langsung acara
perpolitikan. Menurutnya, ada pengaruh media dalam menentukan pilihan calon Bupati. Media yang paling berpengaruh dalam menentukan pilihan calon Bupati
adalah media surat kabar, brosur yang diberikan, spanduk. Ia mengetahui apa itu kampanye. Baginya kampanye adalah ajang untuk menyampaikan visi-misinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
jika ia menjadi calon Bupati dan wakil calon Bupati. Tanggapannya terhadap kampanye adalah semuanya baik akan tetapi ia sebagai masyarakat harus benar-
benar mencari yang terbaik dan yang paling di butuhkan demi kemajuan dan perkembangan Kabupaten Karo ini. Menurutnya, kampanye terkadang
berpengaruh dalam memilih calon Bupati dan kampanye melalui media massa juga berpengaruh terhadap pilihannya. Mekmek juga mengetahui visi-misi dari
calon Bupati yang dipilihnya pada Pilkada. Ia juga memilih calon Bupati karena visi dan misinya yang dibawa dalam kampanye yang dianggap baik. Baginya,
visi-misi calon-calon Bupati tersebut berpengaruh terhadap pilihannya dalam Pilkada. Ia pernah mengikuti selama proses kampanye Pilkada sebanyak 1 kali
dan jenis kampanye terbuka yang di ikutunya. Kampanye itu dilakukan di jambur desa ini.
Mekmek mengetahui apa itu partai politik. Ia tidak ikut bergabung dalam partai politik. Ia memilih calon Bupati tidak sesuai dengan dukungan partai politik
yang ia pilih pada pemilu legislatif yang lalu. Menurutnya, partai politik juga aktif dalam mensosialisasikan calon Bupati yang didukungnya. Ia tidak memilih calon
Bupati karena ia tidak memiliki hubungan dengan partai politik yang bersangkutan. Perasaannya ketika calon Bupati yang dipilihnya menang turut suka
cita apalagi jika yang menang itu ada ikatan marga. Dan jika kalah calon yang dipilihnya maka saya akan sangat kecewa dan harus berlapang dada. Pada saat
Pilkada berlangsung ia hadir di TPS tepat pada waktunya dan ia hadir di TPS bukan karena dibawa orang lain dan bukan karena anjuran orang lain. Mekmek
pergi tidak membawa orang lain. Setelah memilih di TPS ia langsung pulang karena masih banyak pekerjaan yang mau dikerjakan. Selain itu ia juga tidak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengikuti perhitungan suara karena masih banyak pekerjaan yang mau dikerjakannya. Ia juga menganjurkan orang lain supaya memilih sesuai dengan
pilihannya. Karena siapa tahu orang lain itu belum mengenal semua calon dan masih bingung memilih yang mana maka ia bisa menjelaskan dan
menganjurkannya untuk memilih sesuai dengan pilihannya. Mekmek juga mengetahui Pilkada sebelum Pilkada 2010. Ia memutuskan untuk memilih salah
satu dari calon yang ada pada saat 1 bulan sebelum pemilihan. Ia juga memahami bahwa Pilkada akan memilih pemimpin yang akan memimpin masyarakat Karo
dalam pembangunan 5 tahun mendatang. Calon Bupati yang dipilihnya kalah pada putaran I sehingga pada putaran II ia harus memilih calon Bupati yang lain. Calon
Bupati yang dipilihnya pada putaran ke II pun menang. Sikap saya ketika calon tersebut menang saya merasa senang dan semoga ia dapat memimpin Kabupaten
Karo ini dengan benar, adil dan bijaksana. Jauhkan segala korupsi di Kabupaten Karo ini
4.5.7 Raskami Br Sembiring