PengakomodasianSemuaKegiatan Berada di luar yurisdiksi nasional beyond the limits of national

80 4. Companhia De Pesquisa de Rescurcos Minerais 9 November 2015 Brazil Rio Grande Rise, Selatan Samudera Pasifik tidak disebutkan dalam website 8 November 2030 Sumber : International Seabed Authority Fact Sheet V.3, “Contractors For Seabed Exploration”, 2014,Hlm. 2, dan http:www.isa.org.jmdeep-seabed-minerals- contractorsoverviewdiakses pada tanggal 21 Maret 2016 Pukul 20:35 WIB.

E. PengakomodasianSemuaKegiatan

di KawasanAreadan di DalamLingkunganLaut Kegiatan di kawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 3 UNCLOS 1982 adalah segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan kawasan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikendalikan oleh ISA atas nama umat manusia sebagai suatu keseluruhan sesuai dengan ketentuan serta prosedur hukum laut internasional dan ISA yang relevan. 101 Kegiatan-kegiatan di Kawasan juga harus dilaksanakan dengan memperhatikan secara layak kegiatan-kegiatan lainnya dalam lingkungan laut. 102 Lingkungan laut marine environment adalah lingkungan laut di atas Kawasan, yang merupakan 2 dua wilayah yang terdekat dengan Kawasan, yakni laut lepas dan juga lingkungan laut yang berupa zona 101 Lihat Pasal 153 ayat 1 UNCLOS 1982. 102 Lihat Pasal 147 ayat 1 UNCLOS 1982. Universitas Sumatera Utara 81 ekonomi eksklusif. 103 Sementara itu, kegiatan-kegiatan lain dalam lingkungan laut harus dilakukan dengan memperhatikan selayaknya kegiatan-kegiatan di Kawasan. 104 Kegiatan-kegiatan di Kawasan serta di dalam lingkungan laut dalam wilayah yang dimaksudkan di atas harus diakomodasikan, sebab dikhawatirkan jika tidak ada pengakomodasian kegiatan di wilayah tersebut maka akan timbul benturan kegiatan serta akan berdampak pada kegiatan itu sendiri satu sama lain. Pengakomodasian kegiatan ini diatur dalam pasal 147 UNCLOS 1982. Pengakomodasian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan cara memperhatikan kegiatan-kegiatan lainnya baik di Kawasan maupun dalam lingkungan laut secara timbal balik, sesuai yang diamanatkan dalam Pasal 147 ayat 1 dan ayat 3 UNCLOS 1982. Dalam pasal 147 ayat 2 UNCLOS 1982 diatur mengenai instalasi-instalasi yang digunakan khusus untuk melakukan kegiatan- kegiatan di Kawasan, yang harus memebuhi syarat sebagai berikut : 1. Instalasi-instalasi itu harus dibangun, ditempatkan dan dipindahkan semata-mata sesuai dengan Bab XI UNCLOS 1982 dan tunduk pada ketentuan-ketentuan, peraturan- peraturan dan prosedur-prosedur ISA. Pihak-pihak yang ingin membangun, menempatkan dan memindahkan instalasi tersebut harus memberi pemberitahuan terlebih dahulu kepada ISA atas maksud dilakukannya kegiatan tersebut. Kemudian 103 Bandingkan dengan I Wayan Parthiana, Op. Cit., Hlm. 228. 104 Lihat Pasal 147 ayat 3 UNCLOS 1982. Universitas Sumatera Utara 82 pihak pembangun atau pemilik instalasi tersebut juga berkewajiban untuk memelihara secara tetap dan berkesinambungan serta memberitahukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang adanya instalasi tersebut. 105 2. Instalasi-instalasi tersebut tidak boleh dibangun di tempat yang dapat menimbulkan gangguan terhadap penggunaan alur-alur laut yang diakui penting untuk pelayaran internasional atau di daerah-daerah di mana terdapat kegiatan penangkapan ikan yang cukup padat. 3. Zona-zona pengaman harus diadakan di sekitar instalasi- instalasi tersebut dengan tanda-tanda yang layak, untuk menjamin keselamatan baik pelayaran maupun maupun instalasi-instalasi tersebut. Konfigurasi dan letak zona-zona pengaman tersebut tidak boleh sedemikian rupa sehingga membentuk suatu jalur, yang menghalangi jalan masuk yang sah dari kapal-kapal ke zona maritim tertentu atau pelayaran melalui alur-alur laut internasional. 4. Instalasi-instalasi demikian harus digunakan semata-mata untuk maksud-maksud damai. 5. Instalasi-instalasi tersebut tidak memiliki status sebagai pulau. Instalasi-instalasi tersebut tidak memiliki laut teritorial sendiri, 105 I Wayan Parthiana, Op. Cit., Hlm. 227. Universitas Sumatera Utara 83 dan kehadirannya tidak mempengaruhi penetapan garis batas laut teritorial, zona ekonomi eksklusif atau landas kontinen.

F. Status

Dokumen yang terkait

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

7 138 143

PENENGGELAMAN KAPAL ASING DALAM UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA LAUT DI INDONESIA : PERSPEKTIF HUKUM INDONESIA DAN HUKUM INTERNASIONAL

0 2 16

PELAKSANAAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI OLEH PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM LAUT INTERNASIONAL

0 2 114

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 1 15

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 1

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

1 3 21

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

5 13 37

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 5

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 35

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 13