Status Hukum Kawasan dan Kekayaan Alam di Kawasan

83 dan kehadirannya tidak mempengaruhi penetapan garis batas laut teritorial, zona ekonomi eksklusif atau landas kontinen.

F. Status

HukumKawasan, KekayaanAlamKawasan, Wilayah PerairanLautDi Atas Kawasandan Wilayah Udara Di AtasKawasanArea

1. Status Hukum Kawasan dan Kekayaan Alam di Kawasan

Kawasan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 ayat 3 UNCLOS merupakan wilayah milik bersama umat manusia common heritage of mankind. Sebagaimana yang telah Penulis uraikan sebelumnya, UNCLOS 1982 tidak ada mengatur pengertian prinsip tersebut secara konkrit sehingga timbul berbagai pandangan mengenai penerapan prinsip tersebut yang dapat diuraikan kedalam 5 lima pandangan. Atas dasar prinsip tersebut, status hukum Kawasan dapat diartikan sebagai berikut 106 : a Dapat digunakan tetapi tidak dapat dimiliki Status hukum Kawasan adalah di luar batas yurisdiksi nasional dari setiap negara, baik negara pantai coastal states maupun negara tak berpantai land-lock states. 107 Di luar batas yurisdiksi nasional, semua negara mempunyai pelbagai kebebasan di laut lepas, termasuk pemanfaatan sumber daya alam mineral yang terkandung 106 Soegiyono dan Mardianis, Op. Cit., Hlm. 122. 107 I Wayan Parthiana, Op. Cit., Hlm. 220. Universitas Sumatera Utara 84 di kawasan dasar laut internasional berdasarkan prinsip CHM. 108 Namun, adanya kebebasan tersebut tidak berarti bahwa negara- negara dapat memiliki wilayah Kawasan. Tidak satu negarapun boleh menuntut atau melaksanakan kedaulatan atau hak-hak berdaulatnya atas bagian manapun dari Kawasan, serta tidak ada negara, badan hukum ataupun perseorangan yang boleh mengambil tindakan pemilikan terhadap bagian Kawasan manapunPasal 137 UNCLOS 1982. Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa Kawasan dapat digunakan, namun tidak dapat dimiliki seperti yang disebutkan dalam uraian a ini. b Membutuhkan suatu sistem manajemen yang mengikutsertakan semua yang menggunakannya Kegiatan di Kawasan sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 ayat 3 UNCLOS 1982 meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dengan prosedur yang telah ditetapkandalam UNCLOS 1982. Tidak hanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, kegiatan yang dilaksanakan di Kawasan juga dapat berupa penelitian ilmiah, pemasangan instalasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Maka, pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Kawasan membutuhkan suatu sistem manajemen atau pengaturan, dimana pengaturan tersebut bersifat mengikat pada seluruh pihak yang “menggunakan” wilayah Kawasan, sebagaimana dimaksud dalam poin b. 108 Dikdik Mohammad Sodik, Op. Cit., Hlm. 21. Universitas Sumatera Utara 85 c Mengandung implikasi pemanfaatan bersama secara aktif terhadap keuntungan finansial, pertukaran, dan alih teknologi yang dihasilkan Pemanfaatan mineral-mineral di Kawasan harus membantu pengembangan ekonomi dunia yang sehat dan pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang. 109 Tidak hanya secara finansial, namun juga dalam hal alih teknologi. Kegiatan di Kawasan dilakukan untuk memperoleh teknologi dan pengetahuan ilmiah yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan di Kawasan tersebut serta untuk memajukan dan mendorong alih teknologi dan pengetahuan ilmiah kepada negara-negara berkembang yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara peserta UNCLOS 1982. 110 d Mengandung implikasi reservasi terhadap program-program yang bersifat damai Penggunaan kawasan juga dilakukan semata-mata untuk maksud- maksud damai. Artinya adalah bahwa Kawasan terbuka untuk digunakan dengan maksud-maksud damai oleh semua negara, baik negara pantai coastal state maupun negara tak berpantai land- locked state, tanpa adanya diskriminasi dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan Bab XI UNCLOS 1982 yang mengatur 109 Lihat Pasal 150 UNCLOS 1982. 110 Lihat Pasal 144 ayat 1 UNCLOS 1982. Universitas Sumatera Utara 86 mengenai Kawasan. Isi pasal 141 UNCLOS 1982 tersebut sesuai dengan poin d ini. e Mengandung implikasi tidak akan mengganggu kepentingan di masa mendatang Menurut Penulis, Poin e ini mengandung arti bahwa pemanfaatan kawasan harus disesuaikan dengan ketentuan yang terdapat dalam UNCLOS 1982 serta ketentuan ataupun prosedur lainnya yang ditetapkan oleh ISA. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi gangguan baik bagi negara, badan hukum, maupun perseorangan lainnya di kemudian hari. Misalnya, terjadinya pencemaran laut, atau kejadian-kejadian berbahaya lainnya, di masa yang akan datang. Sementara itu, mengenai status hukum kekayaan alam yang berupa mineral-mineral di Kawasan, Pasal 137 ayat 2 UNCLOS 1982 menyatakan bahwa segala hak terhadap kekayaan-kekayaan di Kawasan ada pada umat manusia sebagai suatu keseluruhan, dan atas dasar inilah Otorita atau ISA akan bertindak. Pasal tersebut juga menyebutkan bahwa mineral-mineral di Kawasan tidak dapat dialihkan, kecuali jika pengalihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Bab XI UNCLOS 1982 serta peraturan dan prosedur yang ditetapkan ISA. Pasal 137 ayat 3 juga menjelaskan bahwa tidak satu negara, badan hukum atau perseoranganpun boleh menuntut, memperoleh atau melaksanakan hak-hak yang bertalian dengan mineral-mineral yang dihasilkan dari Kawasan, kecuali jika dilakukan sesuai dengan ketentuan Universitas Sumatera Utara 87 Bab XI UNCLOS 1982. Jika kegiatan tersebut dilakukan tidak berdasarkan ketentuan Bab XI tersebut, maka tidak satupun juga tuntutan, perolehan atau pelaksanaan hak-hak tersebut akan diakui.

2. Status Hukum Wilayah Perairan Laut Di Atas Kawasan dan

Dokumen yang terkait

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

7 138 143

PENENGGELAMAN KAPAL ASING DALAM UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA LAUT DI INDONESIA : PERSPEKTIF HUKUM INDONESIA DAN HUKUM INTERNASIONAL

0 2 16

PELAKSANAAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI OLEH PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM LAUT INTERNASIONAL

0 2 114

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 1 15

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 1

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

1 3 21

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

5 13 37

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 5

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 35

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 13