Penetapan Harga Produk Baru Penetration Pricing

4. Tujuan stabilisasi harga Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin industri. 5. Tujuan-tujuan lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.3.2 Strategi Penetapan Harga

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan harus menyesuaikan harga produk dengan produk yang ditawarkan serta dimana sasaran pasar yang akan dituju, sebagai berikut:

a. Penetapan Harga Produk Baru

Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, Tjiptono 2001;172: 1 Skimming Price merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dilengkapi aktifitas promosi yang gencar , tujuannya adalah: Universitas Sumatera Utara a Melayani pelanggan yang tidak terlalu sensitif terhadap harga, selain pesaingnya belum ada. b Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar. c Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menaikkan harga awal daripada menaikkan harga kemudian.

b. Penetration Pricing

Penetration Pricing, adalah merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi , dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar dan sekaligus menghalaunya masuk para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per unit. Strategi ini mempunyai persepektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

2.1.4 Tempat Place

Tempat berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan kegiatan operasi Lupiyoadi, 2001:62. Terdapat tiga tipe interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu: a. Konsumen mendatangi perusahaan Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau. b. Perusahaan mendatangi konsumen Universitas Sumatera Utara Dalama hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas c. Perusahaan dan konsumen tidak bertemu secara langsung Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana. Menurut Hurriyanti 2008:85, pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor: a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum. b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c. Lalu lintas traffic, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying serta kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan. d. Tempat parkir yang luas dan aman. e. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari. f. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. g. Persaingan yaitu lokasi pesaing. h. Peraturan Pemerintah.

2.1.5 Promosi Promotion Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel 2001: 147 “promosi adalah komunikasi

dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.” Universitas Sumatera Utara Promosi promotion merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi penjualan kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan memasarkan barang dan jasa. Promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, sebab kegiatan promosi yang dilakukan ini tentunya akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontuinitas serta meningkatkan kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya mengembangkan produk, menggunakan saluran distribusi dan saluran harga tetap, tapi juga didukung oleh kegiatan promosi. Adapun tujuan dari promosi adalah : a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelangggan d. Untuk menjaga kesetabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing Perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan memperhatikan beberapa variabel yang terkandung didalamnya, dan variabel-variabel tersebut harus dikombinasikan dengan bauran promosi promotion mix . Defenisi promotion mix Universitas Sumatera Utara adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan direct selling, yang kesemuanya direncanakan untuk memperoleh dan mencapai target penjualan Alma, 2003:37. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani 2008:120-123, Bauran Promosi Promotion Mix, terdiri dari : 1. Periklanan Advertising, merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal impersonal communication yang digunakan oleh perusahaan barang dan jasa. 2. Penjualan Perorangan Personal Selling, adalah interaksi antar individu, saling bertemu untuk menciptakan, memperbaiki dan menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. 3. Promosi Penjualan Sales Promotion, adalah semua kegiatan yang dimaksud untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. 4. Hubungan Masyarakat Public Relation, merupakan kiat pemasaran, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. 5. Informasi dari mulut ke mulut Word Of Mouth, dimana pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima barangjasa tersebut. 6. Pemasaran Langsung Direct Marketing, adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan salah satu atau lebih media iklan untuk Universitas Sumatera Utara menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada satu lokasi.

2.1.6 Proses Keputusan Pembelian

Para pemasar harus mengetahui dan mendalami apa saja yang mempengaruhi pembeli untuk melakukan pembelian dan kemudian selanjutnya mengembangkan suatu pemahaman bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah tahapan proses akhir dari serangkaian tahapan proses yang terjadi pada prilaku konsumen, Nitisusastro 2013:194. Menurut Kotler dan Amstrong 2001:222, keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah- langkah sebagai berikut: 1. Pengenalan kebutuhan Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar dan haus muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Suatu kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak konsumen mungkin menyimpan kebutuhannya dalam Universitas Sumatera Utara ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berkaitan dengan kebutuhan itu. Ada tiga kategori sumber informasi menurut Boyd dkk 2000:126 yaitu: a. Sumber pribadi personal sources meliputi anggota keluarga, teman-teman dan anggota kelompok rujukan. b. Sumber komersial commercial sources mengacu pada berbagai informasi yang disebarkan oleh jasa-jasa, para pemasar, perusahaan manufaktur dan agen-agen seperti brosur, iklan, dan tenaga-tenaga penjual. c. Sumber publik public sources meliputi organisasi nirlaba dan profesi dan individu yang memberikan nasehat untuk konsumen seperti dokter, pengacara, dan agen perjalanan. 3. Evaluasi Berbagai Alternatif Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif pilihan dalam satu susunan pilihan. Menurut Mowen dan Minor 2002:301 pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Proses evaluasi altenatif dan proses pembentukan kepercayaan dan sikap adalah proses yang sangat terkait erat. 4. Keputusan pembelian Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. 5. Perilaku pasca pembelian Universitas Sumatera Utara Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

1 57 108

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

4 31 108

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 2 10

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 2

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 6

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 19

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 3

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 22

Cover Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

0 0 13

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA NEW AVANZA (STUDI KASUS TOYOTA AUTO 2000 SISINGAMANGARAJA)

0 1 18