Tempat dan Waktu Penelitian Desain dan Tahapan Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan restorasi kawasan hutan konservasi. Penerapanuji coba model dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP yang secara administratif pemerintahan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan penelitian berlangsung selama 19 bulan Januari 2010 – Juli 2011, dengan pengambilan data di lapangan selama 8 bulan Oktober 2010 – Mei 2011.

3.2. Desain dan Tahapan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survai. Pengumpulan data dalam penelitian survai ini dilakukan melalui cara: 1 Wawancara interview dengan pakarahli, dilakukan untuk memperoleh datapersepsi pakarahli dalam merumuskan kriteria kawasan hutan konservasi yang perlu segera direstorasi, merumuskan kriteria lokasibagian kawasan hutan konservasi tertentu yang perlu segera direstorasi, dan merumuskan kriteria, subkriteria, alternatif prioritas kegiatantindakan restorasi di lokasi uji coba model. Penentuan pakarahli sebagai nara sumber dalam penelitian ini dilakukan melalui sampling bola salju snowball sampling. Pakarahli yang dijadikan sebagai nara sumber adalah pakarahli yang memiliki keahlian di bidang restorasi hutan dan pengelolaan kawasan hutan konservasi. Jumlah pakarahli fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. 2 Wawancara interview dengan pengambil kebijakan, dilakukan untuk memperoleh datapersepsi pengambil kebijakan dalam memboboti kriteria kawasan hutan konservasi yang perlu segera direstorasi, memboboti kriteria lokasibagian kawasan hutan konservasi tertentu yang perlu segera direstorasi, dan memboboti kriteria, subkriteria, alternatif prioritas kegiatantindakan restorasi di lokasi uji coba model. Penentuan pengambil kebijakan sebagai nara sumber dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pimpinan dari instansi yang berkepentingan dengan kegiatan restorasi di kawasan hutan konservasi. 3 Wawancara interview dengan masyarakat sekitar, dilakukan untuk memperoleh data tentang persepsi dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap kegiatan restorasi kawasan TNGGP. Penentuan lokasi sampel dilakukan secara purposive bertujuan, yaitu desa-desa yang menjadi lokasi sampel adalah desa-desa yang berbatasan langsung dengan kawasan TNGGP dan terdapat berbagai upaya yang berhubungan dengan pemulihan ekosistem kawasan TNGGP, baik melalui kegiatan adopsi pohon maupun melalui kegiatan gerakan rehabilitasi hutan Gerhan. Adapun desa-desa yang menjadi lokasi sampel adalah Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dan Desa Cihanyawar, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Unit contoh pada penelitian ini adalah Kepala Rumahtangga KRT yang terdapat pada kedua desa terpilih. Penarikan contoh dilakukan secara acak random sampling. Jumlah contoh responden yang diambil dalam penarikan contoh ini ditetapkan secara quota, yaitu sebanyak 30 KRT pada setiap desa, sehingga jumlah contoh responden keseluruhan adalah sebanyak 60 KRT. 4 Pengamatan langsung di lapangan direct observation, dilakukan untuk memperoleh data biofisik di lapangan dan sekaligus untuk mengklarifikasi kebenaran dari berbagai informasi yang telah diperoleh. 5 Studi literatur, dilakukan untuk melengkapi data dan informasi yang diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ini diperoleh dari hasil wawancara interview dengan pakarahli, wawancara interview dengan pengambil kebijakan, serta hasil pengamatan langsung di lapangan direct observation. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur terhadap berbagai laporan dan dokumen, seperti hasil penelitianpublikasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang sedang dilakukan, peraturan perundang-undangan, data kependudukan, maupun data lainnya yang dapat menunjang kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian ini terdiri atas 2 tahapan penelitian, yaitu: 1 Tahap pembangunan model, meliputi: 1 Perumusan kriteria kawasan hutan konservasi yang perlu segera direstorasi 2 Perumusan kriteria lokasibagian kawasan hutan konservasi tertentu yang perlu segera direstorasi 3 Penentuan acuan restorasi 4 Penentuan prioritas jenis terpilih 2 Tahap uji coba model, meliputi: 1 Lokasi uji coba model 2 Penentuan kategori prioritas restorasi TNGGP 3 Penentuan lokasibagian TNGGP yang perlu segera direstorasi a. Penutupan lahan di kawasan TNGGP b. Kondisi kriteria lainnya di kawasan TNGGP c. Lokasibagian TNGGP yang perlu segera direstorasi 4 Penentuan acuan restorasi TNGGP 5 Penentuan prioritas jenis terpilih di TNGGP 6 Prioritas kegiatantindakan restorasi TNGGP a. Persepsi masyarakat sekitar terhadap kegiatan restorasi kawasan TNGGP b. Partisipasi masyarakat sekitar terhadap kegiatan restorasi kawasan TNGGP Secara lebih detail, metode yang digunakan pada setiap tahapan kegiatan penelitian dijelaskan dalam uraian berikut ini. 3.3. Pembangunan Model 3.3.1. Perumusan Kriteria Kawasan Hutan Konservasi yang Perlu Segera