38
h. Proporsi nilai impor barang modal terhadap PDB MBM. Model yang diuji Suwarman 2004 untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kontribusi sektor manufaktur dalam perekonomian Indonesia terdiri atas dua macam yaitu:
2.45 2.46
Hasil estimasi dari kedua model tersebut adalah terdapat hubungan jangka panjang dengan pengaruh yang positif dan negatif. Variabel pendapatan per
kapita, PMTDB, ekspor produk manufaktur, neraca perdagangan produk manufaktur dan impor barang modal mempunyai hubungan jangka panjang dan
berpengaruh positif terhadap kontribusi sektor manufaktur dalam PDB. Sedangkan variabel harga riil produk manufaktur dan impor produk manufaktur
mempunyai hubungan jangka panjang dan berpengaruh negatif terhadap kontribusi sektor manufaktur dalam PDB. Variabel impor bahan baku tidak
memiliki hubungan jangka panjang dengan kontribusi sektor manufaktur dalam PDB.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, Suwarman 2006 menyimpulkan bahwa proses deindustrialisasi di Indonesia bukan merupakan dampak alamiah dari
keberhasilan pembangunan Indonesia. Hal tersebut terlihat dari pengaruh pendapatan perkapita terhadap kontribusi sektor manufaktur dalam PDB dimana
peningkatan pendapatan perkapita masih menyebabkan peningkatan kontribusi sektor manufaktur dalam perekonomian Indonesia. Jika proses deindustrialisasi
merupakan dampak alamiah dari keberhasilan pembangunan maka seharusnya peningkatan pendapatan per kapita akan menurunkan kontribusi sektor
manufaktur dalam PDB atau telah dilaluinya titik balik turning point dari efek peningkatan pendapatan per kapita.
2.2.6 Penelitian Lain yang Mendukung
Bjorvatn dan Coniglio 2007 meneliti tentang pentingnya akses ke pasar internasional terhadap proses industrialisasi pada 58 negara berkembang.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan penting yaitu bagaimana seharusnya kebijakan industrialisasi di negara berkembang dan apakah kebijakan
39
industrialisasi tersebut lebih diarahkan ke beberapa sektor tertentu atau lebih diarahkan ke semua sektor secara merata. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi dengan variabel dependennya adalah rata-rata pertumbuhan PDB tahun 1980-1992. Variabel independen yang digunakan adalah PDB per kapita
tahun 1980, rata-rata private saving, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara tetangga, tingkat keterbukaan perdagangan internasional pada tahun 1980, indeks
intervensi pemerintah, dan indeks keragaman etnis. Hasil penelitian ini menyarankan untuk negara yang termasuk kategori less open economy, kebijakan
industrialisasi harus lebih diarahkan ke beberapa sektor tertentu saja dan untuk negara yang termasuk kategori more open economy, kebijakan industrialisasi
harus lebih diarahkan ke semua sektor secara merata. Hayashi 2005 dalam melakukan penelitian tentang perubahan struktural
sektor perekonomian dan perdagangan yang terjadi di Indonesia. Hayashi menggunakan pendekatan analisis Input Output IO. Tabel IO yang digunakan
adalah 1985, 1990, 1995 dan 2000. Pada penelitian ini membahas proses industrialisasi di Indonesia dan mencari faktor yang mendukung keberlangsungan
proses industrialisasi. Selama tahun 1995 sampai dengan tahun 2000, sektor manufaktur memberikan peningkatan kontribusi output, peningkatan ekspor dan
penurunan ketergantungan impor. Kemajuan tersebut bukan dihasilkan dari peningkatan permintaan ekspor akan tetapi lebih disebabkan oleh depresiasi nilai
rupiah. Menurut Hayashi, penurunan investasi pada sektor manufaktur di Indonesia dapat menjadi permasalahan untuk proses industrialisasi selanjutnya
sehingga perlu diciptakan iklim investasi yang baik terutama bagi investor asing.
2.3 Kerangka Pemikiran