tersebut di atas persentase populasi penduduk wilayah kabupaten, provinsi dan nasional yang hanya sebesar 31,40-47,80. Kondisi tersebut juga ditunjukkan
pada skala kabupaten, provinsi maupun nasional bahwa sebagian besar kecenderungan pekerjaan utama atau pokok masyarakat adalah petani. Untuk
pekerjaan pokok wiraswastapedagang, sampel yang didapat sekitar 30, kondisi ini juga sedikit di atas persentase populasi penduduk wilayah kabupaten, provinsi
dan nasional yang hanya sebesar 23,5-29.4. Kondisi yang sama juga ditunjukkan pada skala kabupaten, provinsi maupun nasional bahwa porsi
pekerjaan utama atau pokok masyarakat terbesar kedua adalah sebagai pedagang atau wiraswasta. Sementara untuk pekerjaan pokok kelompok swasta dan
PNSGuruKepalaDesaLPM persentase sampel yang diambil berada di bawah persentase populasi penduduk wilayah kabupaten, provinsi dan nasional. Namun
jika dilihat berdasarkan populasi tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, pekerjaan pokok terbesar ketiga adalah buruh.
4.3.3. Pendidikan
Secara umum tingkat pendidikan berdasarkan sampel di lapangan kondisinya menunjukkan berada di bawah rata-rata pendidikan penduduk
provinsi. Rendahnya tingkat pendidikan formal tersebut tidak terlepas dari masih rendahnya kesadartahuan masyarakat akan pentingnya manfaat pendidikan.
Umumnya masih beranggapan bahwa percuma saja sekolah tinggi-tinggi kalau pada akhirnya nanti kembali lagi bekerja di sawah. Pendidikan rendah
menyebabkan kemampuan menganalisis dan memanfaatkan informasi mengenai peluang
meningkatkan penghasilan
menjadi rendah.
Sebaran responden
berdasarkan tingkat pendidikan selengkapnya disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Sebaran Responden Berdasarka Dari Gambar 10
responden adalah SD dan pendidikan rendah, kondisi
sebesar 75,2 dan populasi tersebut di atas sebenarnya
nasional, hanya pada tingkat menempati urutan kedua
Sementara untuk tamatan dengan populasi kabupaten
tamatan diplomasarjana kabupaten 3 dan nasiona
proporsi tamatan tingkat memiliki nilai paling sedikit.
4.3.4. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi dilihat dari nilai pendapatan
menunjukkan nilai yang relatif di wilayah kajian masih
10 20
30 40
50 60
70 80
SD dan SLTP
70 75.2
Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 10, terlihat bahwa persentase terbanyak tingkat pendidika
SD dan SLTP 70,00 yang termasuk dalam kondisi ini di bawah persentase populasi kabupaten
dan populasi provinsi sebesar 32,1. kecenderungan sebenarnya sama dengan kondisi pada tingkat kabupaten
pada tingkat provinsi, pendidikan tamatan SD dan kedua, yang lebih banyak adalah pendidikan tamatan
tamatan SLTA sampel yang didapat sebesar 20, ha kabupaten 21,8 dan nasional 22,7. Sedangkan
diplomasarjana sampel yang didapat sebesar 10, di atas nasional 7,6. Kondisi tersebut menunjukkan
tingkat pendidikan diplomasarjana sampai tingkat memiliki nilai paling sedikit.
Kondisi Ekonomi
ekonomi di wilayah kajian umumnya masih tergolong rendah pendapatan per kapita per bulan, namun dalam skala
yang relatif kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat masih tergolong miskin, dalam artian memiliki peng
Sampel Kabupaten
Propinsi Nasiona
SLTA DiplomaSarjana
20 10
75.2
21.8 3
32.1 54.7
13.1 69.7
22.7 7.6
Pendidikan
n Tingkat Pendidikan tingkat pendidikan
dalam kategori kabupaten yang
kecenderungan kondisi kabupaten dan
SD dan SLTP tamatan SLTA.
hampir sama Sedangkan untuk
di atas populasi menunjukkan bahwa
tingkat nasional
tergolong rendah jika dalam skala provinsi
bahwa masyarakat memiliki penghasilan
Nasional
yang masih rendah dari rata kabupaten lainnya. Sebaran
selengkapnya disajikan pada
Gambar 11. Sebaran Responden Berdasarkan
Rata-rata tingkat 172.758,60kapitabulan.
46,7 responden tergolong kapitabulan. Selanjutnya
dibandingkan dengan garis ke Rp. 152.847kapitabulan
bawah garis kemiskinan. Rendahnya tingkat
oleh kondisi sarana dan jalan jelek yang tentunya
masyarakat setempat. Jalan sempit yang hanya dapat
masyarakat merasa kesulitan tersebut banyak dimanfaatka
membeli hasil-hasil pertanian masyaraka
10 20
30 40
50
100 27.8
13.3
Pendapatan
rendah dari rata-rata penghasilan penduduk yang tersebar di lainnya. Sebaran responden berdasarkan kategori tingkat pendapatan
selengkapnya disajikan pada Gambar 11.
Sebaran Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Pendapatan tingkat pendapatan responden tergolong kecil yakni
60kapitabulan. Jika dilihat berdasarkan kategorinya, ternyata tergolong dalam kategori pendapatan Rp 100.001
Selanjutnya tingkat pendapatan responden tersebut ngan garis kemiskinan Indonesia Bappenas, 2006, yakni seb
152.847kapitabulan, ternyata sebanyak 55,6 responden masih berada miskinan.
tingkat pendapatan masyarakat tersebut sangat dipengaruhi sarana dan prasarana yang tersedia, terutama kondisi aksesibilitas
tentunya sangat berpengaruh dalam kegiatan perekonomian setempat. Jalan yang ada sebagian besar masih berupa jalan tanah
nya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua ojek, sa kesulitan dalam mendistribusikan hasil-hasil pertanian
dimanfaatkan oleh para tengkulak yang datang dari kota sil pertanian masyarakat dengan harga murah.
sampel 100-200
200-300 300-400
400 46.7
13.3 11.1
1.1 13.3
19.6 14.7
20.1 32.3
Pendapatan ribu rupiah kapita bulan
tersebar di wilayah tingkat pendapatan
Tingkat Pendapatan kecil yakni Rp
ternyata sebanyak 100.001-200.000,-
tersebut jika yakni sebesar
masih berada di sangat dipengaruhi
aksesibilitas kegiatan perekonomian
berupa jalan tanah dan ojek, sehingga
pertanian dan hal dari kota dengan
sampel Propinsi
4.3.5. Penggunaan La