Sumber Data, Aspek Penelitian dan Kegunaannya Metode Pengumpulan Data dan Pengukuran Peubah

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TNGHS yang secara administratif terletak di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.

3.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2006 sampai Februari 2007. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan penelitian, pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan analisis data, serta penulisan dan konsultasi.

3.2. Sumber Data, Aspek Penelitian dan Kegunaannya

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh dari pengamatan langsung dan tidak langsung dengan aspek penelitian meliputi karakteristik reponden, sosial-ekonomi dan sistem kelembagaan. Kegunaan data penelitian ini untuk keperluan analisis data primer dan sebagai rujukan atau penunjang data sekunder. Sumber data, aspek penelitian dan kegunaannya dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Sumber Data, Aspek Penelitian dan Kegunaannya Tipesumber data dan informasi Aspek Penelitian Kegunaan dalam penelitian Pokok Analisis Penunjang Rujukan Primer tidak diketahui dan karenanya dikumpulkan langsung di lapangan Karakteristik responden Data umur responden dan pendidikan - Sosial-ekonomi Lama kepemilikan lahan, jarak tempat tinggal dari hutan, luas lahan, frekuensi ke kawasan hutan, sikap terhadap taman nasional dan pendapatan - Sistem kelembagaan Karakteristik sistem sumberdaya, karakteristik organisasikelompok, hubungan karakteristik sistem sumberdaya dan karakteristik organisasi, pengaturan kelembagaan, lingkungan eksternal Model analisis kelembagaan oleh Wade, Ostrom, Baldan dan Platteau Sekunder pada umumnya telah diketahui dan karenanya dapat dikumpulkan dari berbagai sumber Karakteristik populasi dan lokasi Data panjang batas kawasan dan geografis lokasi penelitian Luas dan penggunaan lahan Sosial-ekonomi Tingkat pendidikan, ekonomi, potensi pertanian masyarakat di lokasi penelitian Jumlah dan struktur umur penduduk, mata pencaharian penduduk Sistem kelembagaan Peraturan perundang- undangan mengenai daerah penyangga, organisasi dan pengorganisasian Peraturan perundang- undangan lain yang relevan, dan Propeda Konflik lahan Peta RTRW kabupaten dan Peta Zonasi TNGHS -

3.3. Metode Pengumpulan Data dan Pengukuran Peubah

Data primer dikumpulkan melalui metode survei lapang, wawancara secara mendalam in-depth interview dan pengisian kuesioner. Sementara data sekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen yang dipublikasikan oleh institusi terkait. Dokumen ini berupa buku, hasil penelitian, laporan hasil pertemuan diskusi, workshop, seminar dan peta-peta. Dalam penelitian ini diukur diukur 5 lima peubah utama yaitu: 1 karakteristik sistem sumberdaya KS, 2 karakteristik kelembagaanorganisasi KG, 3 sistempengaturan kelembagaan PK, 4 lingkungan eksternal LE, dan 5 ketidaksesuaian RTRW kabupaten dengan wilayah kelola TNGHS, dengan indikator dan unit ukurannya seperti disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Peubah, Indikator dan Satuan Pengukuran No Peubah Indikator Unit Contoh Unit Ukuran 1 Karakteristik sistem sumberdaya Ukuran sumberdayalahan A Desa Rata rata luas lahan Kepemilikan SDA Desa Persentase kepemilikan lahan menurut status Intensitas pengolahan lahan Desa Frekuensi penggunaan lahan 2 Karakteristik Kelembagaan Organisasi Jumlah anggota organisasi A Desa KK Batasan keanggotaan Desa Skala Likert Aturan yang dipergunakan Desa Peraturan Desa Pengalaman keberhasilan masa lalu C Desa SertifikatPiagam penghargaan Pola kepemimpinan I Desa Persen persepsi anggota Saling ketergantungan antara anggota Desa Persen persepsi anggota Homogenitas identitas dan kepentingan Desa Persen persepsi anggota Kemampuan mendapatkan pembiayaan untuk melakukan kegiatan bersama Desa Rp Tingkat pendapatan anggota A KK Rpkapitabulan 3 Hubungan karakteristik sistem sumberdaya dan karakteristik organisasi Tingkat ketergantungan anggota pada sistem sumberdaya Desa Skala Likert Persepsi atas keadilan dalam alokasi manfaat dari sumberdaya KK Skala Likert Sikap dan tingkat tuntutan anggota C KK Skala Likert Perubahan sikap dan perilaku terhadap perubahan penggunaan lahan KK Skala Likert 4 Pengaturan kelembagaan Adanya aturan yang sederhana dan mudah dipahami I Kelompok Persen Persepsi anggota kelompok Adanya akses dan aturan manajemen yang dibuat secara lokal Kelompok Persen Persepsi anggota kelompok Adanya kemudahan dalam melaksanakan aturan Kelompok Persen Persepsi anggota kelompok Adanya sanksi bertahap I Kelompok Persen Persepsi anggota kelompok Akuntabilitas staf yang melakukan monitoring bagi pengguna Kelompok Persen Persepsi anggota kelompok Hubungan antara sistem sumberdaya dan pengaturan kelembagaan Desa Persen 5 Lingkungan eksternal Teknologi : a Ketersediaan teknologi tepat guna berbiaya rendah A KK Persen b Kebutuhan waktu untuk adaptasi dengan teknologi baru KK Jumlah waktu c Kendala dari penerapan teknologi KK Persepsi Anggota Pemerintah a Adanya kontrol pemerintah terhadap otoritas lokal I KK Peraturan yang berhubungan dengan desa b Adanya sangsi peraturan pemerintah dalam penggunaan lahan Desa Tindakan sanksi kepada anggota dalam satu kelompok desa No Peubah Indikator Unit Contoh Unit Ukuran c Adanya bantuan finansial dan sosial dari pemerintah mengkompensasi pengguna lokal untuk aktivitas konservasi KK Jumlah bantuan pemerintah d Adanya penyerahan kewenangan dari pemerintah pada tingkat desa Desa Tugas pokok dan fungsi kewenangan yang diserahkan ke desa 6 Ketidaksesuai an RTRW kabupaten dengan wilayah kelola TNGHS Perbedaan legalitas ruang - Luas wilayah yang tidak sesuai Sumber : Diadopsi dan dimodifikasi dari kondisi kritikal untuk keberlanjutan sumberdaya milik bersama Wade 1988, Ostrom 1999, Baland dan Platteau 1999 Teknik penarikan sampel untuk penentuan lokasi menggunakan teknik purposive sampling secara sengaja. Dari masing-masing kabupaten dipilih satu kecamatan yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1 Kecamatan berada di daerah penyangga TNGHS; 2 Mempunyai kriteria tipologi pra-sejahtera. Berdasarkan 2 dua kriteria tersebut terpilih Kecamatan Sukajaya, Lebak Gedong dan Cisolok. Selanjutnya dari ketiga kecamatan terpilih tersebut dipilih masing-masing satu desa dengan kriteria sebagai berikut : 1 Berada di daerah penyangga TNGHS; 2 Pernah mendapatkan bantuan pendampingan program pemberdayaan baik dari pemerintah maupun LSM. Dengan mempertimbangkan kedua kriteria tersebut terpilih 3 tiga desa yakni Desa Pasir Madang Kecamatan Sukajaya, Desa Lebak Sangkar Kecamatan Lebak Gedong dan Desa Sinaresmi Kecamatan Cisolok. Sementara pemilihan responden yaitu kepala keluarga KK yang tergabung dalam suatu lembaga masyarakat kelompok tani, pengajian, karang taruna, LSM, LPM, BPD dan PPS sebagai bagian utama dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ukuran sampel yang diambil menggunakan rumus Al Rasyid Riduan, 2005 yaitu: dengan: Za : nilai pada tabel sebaran Z BE : bound of error batas kesalahan pengambilan sampel N : Populasi sampel N=2115. n : ukuran sampel Dengan menggunakan rumus di atas didapat ukuran sampel sebanyak 90 responden. Dari 3 tiga desa dalam 3 tiga kabupaten diambil sebanyak 30 responden kepala keluarga. Kondisi sampel yang diambil merupakan bagian komunitas kunci pada masyarakat. Teknik penentuan lokasi dan sampel penelitian digambarkan secara rinci dalam kerangka sampling di bawah ini Gambar 3. Gambar 3. Kerangka Penarikan Lokasi dan Sampel Penelitian 2 2        BE Z n a 1 1 N n n n    D ipilih 1 Kec am atan secara purposif dengan krite ria pra se jahte ra dan berbat asan dengan TNGH S Kab. Lebak Desa Pasir Madang Kec.Cisolok Desa Lebak Sangkar Desa Sinaresmi Di pil ih 1 Kec amatan se cara purposif dengan krite ria pra se jahtera dan berbatasan dengan TNGHS Kec.Lebak Gedong Kec.Sukajaya Kab. Bogor Kab. Sukabumi D ipi lih 1 Kec amatan secara purposif dengan krite ria pra se jahtera dan berbatasan dengan TNGHS KK ya ng menjadi anggota lembagaor ganisasi Purposive Sampling n=30 Di pil ih 1 desa sec ara purposif dan pernah me ndapat bantuan pendam pi ngan Di pi lih 1 desa sec ara purposif dan pernah me ndapat bant uan pe ndampingan Dipilih 1 desa secara purposif dan pe rnah mendapat bantuan pendampingan KK ya ng menjadi anggota lembagaorganisasi Purposive Sampling n=30 KK yang menjadi anggota lembagaorganisasi Purposive Sampling n=30 Lembagaorganisasi : kelompok tani, pengajian, karang taruna, LSM, LPM, BPD dan PPS Daerah Penyangga TNGHS Untuk responden pakar adalah aktor utama main stakeholders yang terdiri dari pemerintah pusat yang diwakili oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Pemerintah daerah yang diwakili oleh Pemda Kabupaten Bogor, swasta yang diwakili oleh pengusaha daerah, penelitipendidik kemudian institusi masyarakat lokal yang diwakili oleh kelompok-kelompok keagamaan dan kepemudaan Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Responden Pakar No Responden Pakar Jumlah 1 KK yang menjadi anggota lembagaorganisasi tokoh agama, kepemudaan,LSM,BPM,LPM 90 sampel mencakup 3 desa 2 Pemda Dinas Pertanian dan Kehutanan 3 orang 3 Japan International Cooperation Agency JICA 1 orang 4 Balai Taman Nasional GHS 1 orang 5 Peneliti Pendidik 1 orang

3.4. Metode Analisis